Functional Block Diagram Failure Modes and Effects Analysis FMEA

4.2.2 Functional Block Diagram

Gambar dibawah ini menunjukkan sistem kerja pada mesin Forming. Gambar 4.6 Functional Block Diagram Mesin Forming Mesin Forming terdiri dari Feederr, Mekanik blok Gunting,Mekanik inter Septor, Servo Gob Distributor, Mekanik Funel, Plunger,Baffle,Blow Head dan Mekanik Tong Close.

4.2.3 Failure Modes and Effects Analysis FMEA

Failure Modes and Effect Analysis digunakan untuk mengidentifikasi functions, functional failures, failure modes dan failure effect. Yang selanjutnya dihitung nilai RPN atau Risk Priority Number berdasarkan pada perkalian severity, occurrence dan detection. Penyusunan tabel FMEA dilakukan berdasarkan data fungsi komponen, laporan perawatan dan hasil wawancara dengan operator dan mekanik. FMEA sering menjadi langkah awal dalam mempelajari keandalan sistem. Kegiatan FMEA melibatkan banyak hal-seperti me-review berbagai komponen, rakitan, dan subsistem-untuk mengidentifikasi mode-mode kegagalannya, penyebab kegagalannya, serta dampak kegagalan yang ditimbulkan. Untuk Feeder Mekanik Tong close Mekanik blok gunting Plunger Mekanik Inter Septor Mekanik Funel Servo Gob Distributor Baffle Blow Head Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. masing-masing komponen, Berdasarkan tabel dibawah ini, berbagai mode kegagalan berikut dampaknya pada sistem ditulis pada sebuah FMEA worksheet. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.6 Failure Modes and Effects Analysis pada Servo Gob Distributor RCM INFORMATION WORKSHEET Function Functional Failure Failure Modes cause of failure Failure effect what happen if it failure S O D RPN 1 Untuk membagi gob cairan gelas antara setion A Tidak mampu membagi Gob cairan gelas antara setion 1 Screw aus Screw aus mengakibatkan Gob tidak dapat membagi gob antar setion. 4 3 5 60 2 Piston ring lepas Piston ring tidak mampu menggerakan maju mundur mekanik mesin,mengakibatkan pembagian Gob cairan gelas tidak seimbang. 5 3 5 75 Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran D Keterangan : S : Severity O : Occurrence D : Detection Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.6 Failure Modes and Effects Analysis ini terdiri dari : 1. Function digunakan untuk mendeskripsikan fungsi komponen yang sedang dianalisa. 2. Functional failure digunakan untuk menentukan kegagalan yang terjadi pada komponen yang dianalisa sehingga komponen tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. 3. Failure Modes digunakan untuk mengidentifikasi penyebab dari kegagalan yang terjadi pada komponen yang dianalisa. 4. Failure Effects digunakan untuk mengidentifkasi efek atau dampak yang diakibatkan oleh kegagalan fungsi komponen. 5. Severity digunakan untuk menentukan rating seberapa besar dampak atau intensitas kejadian mempengaruhi output proses. 6. Occurrence digunakan untuk menentukan rating ,sesering apa penyebab kegagalan spesifik dari suatu proyek tersebut terjadi. 7. Detection digunakan untuk menentukan rating penilaian dari kemungkinan suatu alat dapat mendeteksi penyebab terjadinya bentuk kegagalan. 8. Risk Priority Number digunakan untuk menentukan angka prioritas resiko yang didapatkan dari perkalian severity, occurrence dan detection dengan rumus RPN = S x O x D Untuk tabel yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran D Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4 RCM II Decision Worksheet