Konsep Keyword .1 Bagan konsep Penjabaran konsep .1 Deskripsi Content atau isi

61 4.9 Konsep Keyword 4.9.1 Bagan konsep Gambar 4.2 Bagan Konsep sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.9.2 Perumusan Konsep Keyword Keyword : Ngudi Ilmu Dhewe

Konsep utama dalam perancangan multimedia interaktif CD belajar aksara jawa untuk siswa SMP dan MTS ini adalah Ngudi Ilmu Dhewe. Ngudi Ilmu berasal dari bahasa jawa yang mempunyai arti belajar. dhewe berasal dari bahasa jawa yang mempunyai arti mandiri. Arti kata Ngudi Ilmu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62 Dhewe yaitu proses belajar secara mandiri atau mencari tahu sesuatu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dengan tampilan yang menarik dan mudah di gunakan secara mandiri. Tampilan ini diterapkan dalam sebuah multimedia interaktif CD belajar aksara jawa untuk siswa SMP dan MTS di Lamongan ini. Multimedia interaktif CD belajar aksara jawa ini mengajak anak CD yaitu Yuk Ngudi Ilmu Carakan Dhewe karo BALA. Judul interaktif CD ini berawal dari konsep yang diturunkan lagi untuk mencari judul, dibawah ini adalah proses brandstorming untuk menggali judul multimedia interaktif CD yang sesuai dengan konsep: Gambar 4.3 brandstorming untuk mencari judul interaktif CD sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 4.10 Penjabaran konsep 4.10.1 Deskripsi Content atau isi

4.10.1.1 Menu Utama

Saat membuka interaktif CD pada komputer atau laptop, maka interaktif CD ini langsung membuka otomatis ke menu utama, dalam menu utama pada interaktif CD ini terdapat 12 tombol interaktif, untuk masuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 63 kedalam sub menu. 12 sub menu interaktif ini adalah sub menu sejarah aksara jawa, sub menu aksara carakan, sub menu sandhangan, sub menu pasangan , sub menu aksara murda, sub menu aksara swara, sub menu aksara rekan, sub menu nga “lelet” pa “Cerek”, sub menu angka Jawa, sub menu pada, sub menu latihan, dan sub menu metu. Setiap menu terdapat masing-masing pembahasan sesuai dengan nama menu yang ada, contonya menu aksara Jawa, di menu ini mengenalkan 20 aksara Jawa dari Ha sampai dengan Nga, dengan cara menulis dan membacakan aksara carakan tersebut dengan suara dubbing. Selain itu dalam menu ini menjelaskan pengertian dan memberi contoh membuat kata dari aksara Jawa. Gambar 4.4 Menu utama CD interaktif sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64

4.10.1.2 Sub Menu Sejarah Aksara Jawa

Sub menu sejarah aksara jawa ini terdapat 3 tombol interaktif. 1 tombol tersebut adalah untuk tombol interaktif kembali ke manu utama, dan 1 tombol interaktif kedua untuk tombol metu, dan 1 tombol interaktif terakhir untuk tombol terusno. Tombol terusno ini menuju ke aksara carakan . Semua tombol tersebut digunakan untuk menombol masing- masing menu yang diinginkan, seperti jika menombol menu utama, maka akan menuju kemenu utama, dan lain sebagainya. Dalam sejarah aksara jawa ini terdapat cerita animasi yang menceritakan sejarah terbentuknya aksara jawa. Sejarah ini tampilkan animasi bersama dubbingannya cerita ini hanya di ceritakan hanya sekilas, karena hanya pengenalan, dan yang paling utamanya adalah aksara jawanya. Setiap menekan tombol di iringi suara dubbing yang mengiri tombol dan sesuai dengan tulisan yang ada di tombol contohnya: saat menekan tombol menu, maka aka nada suara orang yang bilang menu, dan lain sebagainya. Gambar 4.5 Sub menu sejarah aksara jawa sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.1.3 Sub Menu Aksara Carakan

Dalam sub menu aksara jawa ini terdapat 24 tombol, yang mana 20 tombol yang digunakan adalah untuk memberi penjelasan masing- masing aksara jawa, dari “ha” sampai “nga”. Sub menu disini menjelaskan dengan cara memberi dubbingan saat menekan salah satu tombol aksara jawa. contohnya jika ditekan tombol ha, maka ada suara “ha” dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 menunjukan gambar atau simbol “ha”. 1 tombol interaktif lain yang pertama menunjukan kembali kemenu utama, 1 tombol interaktif lain yang kedua menunjukan pengertiane aksara jawa, 1 tombol interaktif lain yang ketiga menunjukan contone membuat kata. 1 tombol interaktif lain yang keempat menunjukan terusno. Tombol terusno ini menuju ke sandhangan. Gambar 4.6 Sub menu aksara carakan sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.1.4 Sub Menu Sandhangan

Sub menu sandhangan ini terdiri dari 14 tombol, yang mana masing masing tombol masuk ke sub menu sandhangan lagi, dalam setiap tombol sandhangan itu masuk dalam sub menu masing-masing yaitu sub menu wulu, sub menu pepet, sub menu suku, sub menu taling, sub menu taling tarung, sub menu layar, sub menu cecak, sub menu pangkon, sub Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 66 menu wignyan, sub menu cakra, sub menu pengkal, dan sub menu keret. Setiap tombol sandhangan itu masuk dalam sub menu masing-masing. Dalam masing masing menu terdapat suara dubbing yang menjelaskan setiap kegunaan tanda tersebut. contohnya: jika di tekan tombol wulu, maka masuk ke sub menu sandhangan wulu. Dalam sub menu sandhangan wulu akan ada tombol “pengertiane” dalam tombol ini menjelaskan tentang sandhangan wulu, dan fungsi dari sandhangan wulu sebagai penanda bunyi I. dalam sub menu sandhangan wulu ada juga tombol “contone” dalam tombol ini memberi contoh gambar atau simbol aksara yang di beri sandhangan wulu. kemudian ada tombol lagi tombol “terusno” dan “balek”, dalam tombol terusno menuju ke menu sandhangan lain, Tetapi kalau balek menuju ke menu utama sandhangan, dan tombol yang terakhir adalah tombol ke menu utama. Contoh ini digunakan untuk semua sandhangan yang ada. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawa ini. Gambar 4.7 Sub menu sandhangan sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 67

4.10.1.5 Sub Menu Pasangan

Sub menu pasangan ini meiliki 24 tombol, sama dengan aksara carakan yang membedakan disini isinya dan bentuk simbol pasangan. Selain itu cara penggunaannya juga berbeda, yaitu berfungsi untuk menghubungkan suku kata mati dengan suku kata berikutnya. Rincian dari tombol ini adalah 20 tombol untuk memberi penjelasan atau mengajarkan cara membaca dan menulis masing-masing pasangan carakan, dari pasangan “ha” sampai “nga”, 1 tombol interaktif lain yang pertama digunakan untuk ke menu utama, 1 tombol interaktif lain yang kedua digunakan untuk menuju ke tombol “pengertiane” dalam tombol pengertiane disini akan dijelaskan tentang pengertian dan fungsi pasangan carakan , 1 tombol interaktif lain yang ketiga digunakan untuk “contone” yaitu untuk memberikan contoh penggunaan pasangan carakan, dan 1 tombol interaktif yang terakhir digunakan untuk terusno, terusno disini menuju ke aksara murda. Gambar 4.8 Sub menu pasngan sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 68

4.10.1.6 Sub Menu Aksara Murda

Aksara murda ini memiliki 10 tombol, yaitu 1 tombol interaktif untuk menuju kemenu utama, 1 tombol interaktif untuk menuju ke “pengertiane” dalam pengertiane ini menjelaskan tentang pengertian dan fungsi aksara murda. 6 tombol yang menerangkan aksara murda dan yang 1 tombol interaktif untuk menuju ke “contone”, pada tombol contone akan diberikan contoh penggunaan aksara murda, 1 tombol interaktif yang terakhir untuk “terusno”, tombol terusno ini digunakan untuk menuju ke aksara swara. Aksara murda ini menjelaskan tentang penggunaan simbol yang digunakan untuk menghormati para pembesar yang biasanya ditulis pada nama mereka. Gambar 4.9 Sub menu aksara murda sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.1.7 Sub Menu Aksara Swara

Sub menu dalam aksara swara memiliki 9 tombol, yaitu: 1 tombol interaktif untuk menuju ke menu utama, 5 tombol interaktif untuk memperkenalkan masing-masing aksara swara, 1 tombol interaktif Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 digunakan untuk menuju ke “pengertiane” dalam pengertiane ini menjelaskan tentang pengertian dan fungsi aksara swara, 1 tombol interaktif untuk menuju ke “contone”, pada tombol contone akan diberikan contoh penggunaan aksara swara, 1 tombol interaktif yang terakhir untuk “terusno”, tombol terusno ini digunakan untuk menuju ke aksara rekan. Aksara swara ini digunakan untuk menulis kata yang berasal dari bahasa asing, seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, dan lainnya agar lebih jelas. Aksara swara tidak bisa menjadi pasangan dan tidak boleh diberi sandhangan. Bila aksara swara berada di tengah dan di depannya aksara mati, maka aksara didepannya dipangku. Gambar 4.10 Sub menu aksara swara sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.1.8 Sub Menu Aksara Rekan

Sub menu dalam aksara rekan memiliki 9 tombol, yaitu: 1 tombol interaktif untuk menuju ke menu utama, 5 tombol interaktif untuk memperkenalkan masing-masing aksara rekan, 1 tombol interaktif Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 70 digunakan untuk menuju ke “pengertiane” dalam pengertiane ini menjelaskan tentang pengertian dan fungsi aksara rekan, 1 tombol interaktif untuk menuju ke “contone”, pada tombol contone akan diberikan contoh penggunaan aksara rekan, 1 tombol interaktif yang terakhir untuk “terusno”, tombol terusno ini digunakan untuk menuju ke angka Jawa. Aksara rekan berfungsi untuk menulis aksara konsonan yang berasal dari bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Arab dan sebagainya yang masih yang masih dipertahankan seperti aslinya. Aksara rekan dapat diberi pasangan atau sandhangan Gambar 4.11 Sub menu aksara rekan sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.1.9 Sub Menu Angka Jawa

Sub menu dalam angka jawa memiliki 14 tombol, yaitu: 1 tombol interaktif untuk menuju ke menu utama, 10 tombol interaktif untuk memperkenalkan masing-masing angka Jawa, 1 tombol interaktif digunakan untuk menuju ke “pengertiane” dalam pengertiane ini menjelaskan tentang cara penulisannya angka Jawa, Karena bentuknya yang sama dengan aksara Jawa yang lain, maka angka angka Jawa jika Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 71 berada dalam suatu kalimat, penulisannya harus menggunakan tanda pemisah pada pangkat, sebelum dan sesudah angka tersebut. Tetapi, jika setelah angka ternyata tanda baca titik atau koma, maka tidak perlu menggunakan di belakang angka. 1 tombol interaktif untuk menuju ke “contone”, pada tombol contone akan diberikan contoh cara penulisan angka Jawa, 1 tombol interaktif yang terakhir untuk “terusno”, tombol terusno ini digunakan untuk menuju ke pada. Gambar 4.12 Sub menu aksara rekan sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.1.10 Sub Menu Pada atau Tanda Baca

Sub menu dalam pada memiliki 10 tombol, yaitu: 1 tombol interaktif untuk menuju ke menu utama, 6 tombol interaktif untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 72 memperkenalkan masing-masing pada, yaitu: adeg-adeg, pada lungsi, pada lingas, pada pangkat, pada guru, pada pancak, 1 tombol interaktif digunakan untuk menuju ke “pengertiane” dalam pengertiane ini menjelaskan tentang fungsi dan pemakaiannya setiap pada, 1 tombol interaktif untuk menuju ke “contone”, pada tombol contone akan diberikan contoh penggunaan pada, 1 tombol interaktif yang terakhir untuk “terusno”, tombol terusno ini digunakan untuk menuju ke “Nga” Lelet dan “Pa” Cerek. Gambar 4.13 Sub menu pada sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.1.11 Sub Menu Nga Lelet dan Pa Cerek

Sub menu dalam Nga Lelet dan Pa Cerek, memiliki 7 tombol, yaitu: 1 tombol interaktif untuk menuju ke menu utama, 2 tombol interaktif untuk menjelaskan masing masing fungsi Nga Lelet dan Pa Cerek, 1 tombol interaktif digunakan untuk menuju ke pengertiane dalam pengertiane ini menjelaskan tentang fungsi dan pemakaiannya Nga Lelet dan Pa Cerek, 1 tombol interaktif untuk menuju ke contone, pada tombol Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 73 contone akan diberikan contoh penggunaan Nga Lelet dan Pa Cerek, dan 1 tombol terakhir menuju ke bumper out dan keluar. Gambar 4.14 Sub menu Nga Lelet dan Pa Cerek. sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 4.10.2 Deskripsi Visual 4.10.2.1 Strategi Komunikasi atau Gaya Bahasa Multimedia Interaktif CD belajar aksara jawa ini, menggunakan gaya bahasa yang digunakan dalam menjelaskan materi Aksara jawa adalah bahasa jawa, yang digunakan oleh masyarakat jawa, terutama masyarakat Lamongan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan gaya bahasa jawa yang khas Lamongan, dengan logat Lamongan dan kosa kata lamongan. Menggunakan bahasa Lamongan supaya siswa bisa cepat memahami aksara jawa dengan baik, karena perancangan dilakukan di Lamongan dan disesuaikan dengan bahasa dalam kehidupan siswa Lamongan dalam keseharian.

4.10.2.2 Strategi Visual

Strategi visual yang digunkan dalam perancangan multimedia interaktif CD belajar aksara jawa ini, menggunakan desain yang menarik, karena sesuai dengan keyword ngudi ilmu dhewe yang memiliki arti belajar mandiri. Perancangan ini juga menghadirkan dua landmark yaitu BA dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 74 LA yang diambil dari logo Lamongan. Perpaduan konsep visual akan didesain semenarik mungkin, diharapkan agar siswa Sekolah Menengah Pertama ini, tertarik dan mau belajar aksara jawa secara mandiri, karena interaktif CD ini disesuaikan dengan target audience. Target audience pada dasarnya suka belajar mandiri. Kemandirian ini bisa dilihat dari consumer jorney dari target audience. Dalam kegiatan sehari-hari, target audience, mengoperasikan komputer secara mandiri, sehingga perancang membuat desain yang menarik, dan dapat di pelajari target audience secara mandiri. Dalam penyampaian visual juga harus bisa menunjukkan unsure tradisional atau kesan lama untuk menunjukkan bahwa aksara jawa itu adalah suatu budaya tradisional yang dikemas secara menarik dan mandiri. Sehingga Perancang menggunakan desain yang menarik, dengan menggunakan warna-warna cerah tapi tidak meninggalkan unsur Jawa, dan tetap disukai oleh siswa Sekolah Menengah Pertama. Desain yang menarik ini, akan menampilkan tampilan visual yang dikerjakan dengan teknik ilustrasi dan vector. Selain itu perancang menggunakan materi yang mudah di fahami oleh target audience. Perancangan multimedia interaktif CD belajar aksara jawa ini, meyajikan materi cara membaca dan menulis aksara jawa dengan menggunakan effect dan animasi yang interaktif. Effect dan animasi yang interaktif terdapat dalam sejarah aksara jawa dan tombol. Setiap tombol dalam interaktif CD ini mempunyai effect yang akan berubah warna dan terdapat animasi perubahan dari kecil menjadi besar ketika di sentuh, dan mempunyai animasi perpindahan ketika di tekan dan akan langsung masuk kedalam menu yang di tuju. Strategi visual dalam deskripsi singkat yaitu: • Terdapat 2 icon landmark bandeng dan lele digunakan untuk guide pemandu dalam CD interaktif, agar menarik target segment dan menemani untuk belajar aksara jawa secara mandiri. • Perancangan multimedia interaktif cd belajar aksara jawa yuk ngudi ilmu carakan dhewe karo BALA untuk anak smp dan mts di lamongan ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 75 dilakukan di lamongan sehingga munculah icon bandeng dan lele ini, karena bandeng dan lele adalah simbol dari lamongan yang diambil dari logo kabupaten lamongan • Menunjukkan unsure tradisional dikemas secara menarik yang di gambarkan pada baju landmark • Warna-warna cerah tapi tidak meninggalkan unsur Jawa, dengan menonjolkan aksara jawanya. • Tampilan dengan menggunakan teknik ilustrasi dan vector. • Terdapat effect dan animasi pada tombol

4.10.3 Studi Visual

Perancangan ini akan dijelaskan studi visual yang di dapat sehingga memunculkan visual yang di inginkan.

4.10.3.1 Studi Landmark

Terdapat icon atau karakter landmark yang berbentuk lele dan bandeng untuk memandu dan mengajak belajar aksara jawa. Dalam perancangan Multimedia interaktif CD ini menggunakan icon yang digunakan untuk mengajak siswa untuk belajar madiri pada target audiens dan sesuai konsep. Icon yang digunakan pada Multimedia interaktif CD belajar Aksara jawa ini adalah bandeng dan lele, karena dua icon tersebut bisa mewakili karakter Lamongan. Bentuk dari icon pada multimedia interaktif CD ini berasal dari logo kabupaten Lamongan, yaitu bandeng dan lele. Bentuk bandeng dan lele dideformasikan menjadi karakter icon pada lenmarc interaktif CD Kartika, 2004:43 dalam pertanggung jawaban tertulis penciptaan seni Septi Asri Finanda, 2012:117. Deformasi merupakan penggambar-an bentuk yang menekankan pada interpretasi karakter melalui pengubahan bentuk obyek dengan cara menggambarkan obyek tersebut, hanya menggunakan sebagian dari obyek yang dianggap mewakili atau pengambilan unsur Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 76 tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi yang sifatnya sangat hakiki. Karakter garis bentuk, sirip, ekor, mata, kumis, patil, sisik, mempermudah untuk medeformasikan karakter bentuk icon lele dan bandeng, untuk mempercepat proses pembentukan obyek secara menyeluruh D. Mattesi 2008:62. Kekuatan landmark bandeng dan lele ini terletak pada garis ekspresif berupa ilustrasi vektor yang membentuk karakter masing-masing landmark. Icon bandeng dan lele ini nanti akan dibentuk menyerupai manusia yaitu memiliki kaki dan tangan. Icon lele dirancang untuk karakter laki-laki dan bandeng berkarakter perempuan. Karakter bandeng dan lele ini menggunakan pakaian adat Lamongan jaman dulu. Gambar 4.15 studi karakter landmark. Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.3.2 Studi Baju Landmark

Untuk menonjolkan karakter Lamongan lebih dalam. Landmark di beri baju khas Lamongan. Pakaian laki-laki menggunakan baju warna Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 77 hitam dan ada lengkung keatas dibagian punggung bawah, untuk penutup kepala yaitu menggunakan udeng atau ikat kepala. Pakaian perempuan menggunakan jarik berkebayak dan selendang dipundak dan memakai konde dikepalanya. Menggunakan costum atau pakaian adat Lamongan ini untuk memunculkan dan memperkenalkan pada siswa terutama siswa SMP baju adat Lamongan jaman dulu yang sekarang sudah mulai hilang. Baju adat Lamongan sudah menjadi karakter orang Lamongan pada jaman dulu. Gambar 4.16 studi baju landmark. Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.3.3 Studi warna baju landmark

Warna baju yang digunakan visual ini adalah warna-warna yang menarik dan tidak meninggalkan unsur tradisional jawa yaitu coklat yang di ambil dari makanan tradisional khas lamongan yaitu wingko babat. Icon landmark ini terdapat wardrobe yang diambil dari batik sunan derajad di museum sunan derajad. Landmark lele terdapat keris yang deformasi dari keris berasal dari museum sunan derajad juga. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 78 Gambar 4.17 studi warna baju landmark. Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.3.4 Studi Wardrobe Landmark dan Keris Lele

Gambar 4.18 studi wardrobe landmark dan keris lele Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 79 Kedua landmark terdapat wardrobe yang diletakkan dibaju. Bentuk wardrobe yang diambil dari batik sunan drajad yang ada di museum khusus sunan drajad. Pada lendmark lele terdapat keris yang deformasi dari bentuk keris yang ada di museum sunan drajad.

4.10.3.5 Studi Nama Landmark

Dua landmark ini memiliki nama masing masing yaitu BA dan LA. BA yang diambil dari awalan kata bandeng dan LA diambil dari awalan kata lele. Jika BA da LA di gabung akan menjadi satu kata yang memiliki arti teman. Teman dalam visual ini adalah teman untuk belajar mandiri. Masing-masing nama ditulis pada masing masing landmark. Sepeti BA nama bandeng yang ditulis diselendang bandeng, LA nama lele yang ditulis di udeng atau ikat kepala Gambar 4.19 studi nama landmark. Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.3.6 Studi Visual Tombol, awan, background materi, background judul

Ilustrasi Visual yang digunakan pada layout interaktif CD ini adalah mengacu pada ornament ukiran jati yaitu dinding atau gebyok yang sudah terlepas yang dimuseumkan di museum khusus sunan derajad. Pola Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 80 ukiran ini dengan motif pekalongan. Sehingga dapat diturunkan berbagai visual, dari tombol, awan, background materi, dan lain-lain. Dari ornament itu dapat diterapkan dalam setiap page pada interaktif CD. Setiap visual dapat digerakan supaya menarik perhatian anak dan anak mau belajar aksara jawa secara mandiri. Gambar 4.20 Studi Visual Tombol, awan, background materi, background judul Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.3.7 Studi Visual Bentuk pada Layout Background

Gambar 4.21 Studi Visual bentuk pada layout background Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 81 Visual yang digunakan ini adalah penggabungan antara air, daratan, dan awan. Penggabungan ini dilakukan, karena mewakili kehidupan di Lamongan sesuai arti dari logo Lamongan.

4.10.3.8 Tombol

Setiap Tombol dalam interaktif CD ini mempunyai efek masing masing dari perubahan warna, perubahan dari besar kekecil, ketika disentuh dan di tekan yang akan berubah warna dan mempunyai animasi perpindahan ketika di tekan dan akan langsung masuk kedalam menu yang di tuju. Gambar 4.22 Studi Visual bentuk pada layout background Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.3.9 Studi visual warna suasana

Warna yang digunakan dalam visual ini adalah warna-warna yang menarik yang diambil dari suasana Lamongan. Yaitu warna langit yang cerah, daratan dan air. Warna ini diambil, agar memunculkan suasana yang khas Lamongan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 82 Gambar 4.23 Studi visual warna suasana Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.3.10 Studi Font

Font yang akan digunakan dalam perancangan multimedia interaktif CD belajar aksara jawa ini harus menarik dan disukai oleh siswa SMP, tetapi tidak jauh dari karakter aksara jawa, Selain itu juga harus memperhatikan legability, yaitu tingkat kemudahan font sat dibaca. Tingkat keterbacaan bisa diciptakan dari bentuk, ukuran, spasi, maupun layout sebuah desain. Jenis font yang digunakan ada 3 yaitu font hanacaraka, font debussy dan font helventica rounded. Font hanacaraka digunakan untuk menunjukan huruf atau aksra jawa yang akan di pelajari. helventica rounded yang digunakan untuk menerangkan arti aksra jawa. Dipilih font helventica rounded ini karena font ini menggabarkan casual santai dan enak di baca. Font Debussy digunakan untuk menulis judul dan tombol yang ada di interaktif CD. Font yang digunakan pada judul yuk ngudi ilmu carakan dhewe karo BALA adalah font Debussy yang dimodifikasi. Pada kata yuk terdapat huruf Y yang ada lengkungan ditarik kekanan sampai dibawah tanda seru, diambil dari bentukan salah satu huruf yang ada di naskah lontar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 83 Gambar 4.24 Studi font judul Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Perancangan judul yuk ngudi ilmu carakan dhewe diberi warna cerah yaitu kuning, orange dan diberi outline warna hijau dan coklat. Warna untuk judul yang digunakan dalam visual ini adalah warna-warna yang menarik dan mandiri, sesuai dengan keywordnya. Warna-warna menarik adalah warna yang enerjik, cerah, atraktif. Warna yang seperti ini biasanya ditunjukkan oleh warna kuning. Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita. Karena begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang.

4.10.4 Ukuran Layout Interaktif CD

Ukuran layout yang biasa di gunakan dalam interaktif CD yang berada dipasaran adalah 600 pixel x 300 pixel ini akan terlihat kecil tetapi dalam perancangan ini akan menggunakan ukuran 1280x720 pixel. Ukuran ini sengaja dibuat berbeda supaya terlihat besar, tidak pecah dan memudahkan pengguna interaktif CD ini, karena dari observasi di sekolah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 84 dan consumer journey sudah memakai layar LCD. Selain itu dalam layout interaktif CD terdapat dua landmark dan materi di tengah, sehingga kelihatan luas. Gambar 4.25 foto LCD consumer journeyuntuk studi ukuran layout interaktif Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.5 Deskripsi konsep Audio

Audio disini digunakan untuk mengiringi multimedia interaktif agar tidak membosan-kan. Dalam CD ini menggunakan beberapa audio yaitu:  Narasi atau dubbing digunakna untuk menerangkan isi dari CD interaktif tersebut. Dari menerangkan huruf-huruf jawa, asal usul aksara jawa, sandhangan petunjuk penggunaan. Dan lain-lain  Sound effect adalah suara effect yang digunakan untuk mengisi suara CD interaktif jika ada pertanyaan da jawaban benar atau salah. Dan memberi suara efek-efek lainnya agar membuat audiens untuk lebih semangat untuk mempelajari semua.  Ilustrasi musik adalah suara dasar yang digunakan untuk mengiringi isi CD interaktif. ilustrasi music yang digunakan adalah instrument Tahu Campur Lamongan East Java. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 85 4.10.6 Alternatif Desain 4.10.6.1 Studi bentuk landmark Gambar 4.26 studi bentuk landmark Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.6.2 Alternatif bandeng dan lele

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 86 Gambar 4.27 alternatif bandeng dan lele Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.6.3 Alternatif costume bandeng dan lele

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 87 Gambar 4.27 alternatif costume bandeng dan lele Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Gambar 4.28 alternatif costume bandeng dan lele Sumber: Dhiah Agustina Qahar dan Doni Indriasto, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 88

4.10.6.4 Alternative ornamen

Gambar 4.29 alternatif ornament Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 89

4.10.6.5 Alternative layout dan font

Gambar 4.30 alternatif layout dan font Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.6.6 Alternatif Landmark Digital

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 90 Gambar 4.31 alternatif bandeng dan lele secara digital Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.6.7 Alternatif Layout Digital

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 91 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 92 Gambar 4.32 alternatif layout digital Sumber: Dhiah Agustina Qahar, 7 Maret 2013

4.10.7 Format

Format gambar yang digunakan adalah PNG Portable Network Graphics : ditujukan untuk pemakaian di web. Mendukung 24 bit dan background transparency . Yang digunakan utuk mengisi visual dari CD interaktif, untuk mengformat animasi menggunakan format GIF Graphic Interchange Format : format terkompresi lossless , maksimum 256 warna, mendukung transparansi dan animasi. Dalam pembuatan multimedia interaktif CD memerlukan beberapa Software, software tersebut adalah Corel Draw, Macro Media Flash, dan lain-lain. Teks digunakan untuk menjelaskan isi CD interaktif dalam visual, karena Teks merupakan jenis data yang memerlukan tempat penyimpanan paling kecil. Teks ditampilkan dengan jenis huruf yang beragam agar serasi dengan elemen lainnya. Video animasi yang digunakan adalah video animasi 2 dimensi yang menceritakan tentang asal usul lahirnya 20 aksara jawa yang .berasal dari Adjisaka.

4.10.8 Studi Visual Karakter Animasi

Studi visual animasi adjisaka di ambil dari buku sinau aksara jawa Muhammad asli sofi, 2012. Karakter adjisaka, sembada, dora dan dewantacengkar akan di desain ulang. Sehingga menarik perhatian siswa SMP untuk mau mempelajari aksara jawa. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 93 Gambar 4.33 sketsa karakter animasi Sumber: doni indriasto, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 94 Gambar 4.34 digital karakter animasi Sumber: doni indriasto, 7 Maret 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 95 4.11 Konsep Media 4.11.1