Jenis dan Sumber Data .1 Metode Perancangan

45 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Metode Perancangan

3.3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Data Primer

Data primer adalah data atau keterangan yang diperoleh perancang secara langsung dari sumber data Waluyo, 2007:79. Data primer mencakup Observasi Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data atau pengumpulan data langsung dari lapangan Raco, 2010:112. Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung obyek yaitu SMP Negeri 4 Lamongan yang ada di Jalan Sudirman No. 74 Lamongan. Pada pelajaran Bahasa Jawa setiap 1 kelas mewakili kelas VII, VIII dan IX. Dalam Observasi perancang mendekati, mengamati dan memahami kegiatan siswa SMP perancang guna mengetahui karakter Siswa SMP untuk mendukung perancangan. Dapat disimpulkan bahwa karakter anak SMP masih suka bermain, rasa ingin tahu siswa sangat kuat, sehingga akan mudah untuk mempelajari hal-hal yang baru. Perancang juga mendapatkan Silabus dari SMP Negeri 4 Lamongan, didalamnya terdapat jam pelajaran menulis dan membaca Aksara Jawa hanya 2 x 40 jam pelajaran dalam Bahasa Jawa. Gambar 3.1 Silabus SMP Negeri 4 Lamongan sumber: ibu titis guru SMP Negeri 4 Lamongan, 26 November 2012 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 Sehingga dapat disimpulkan bahwa, jam mata pelajaran untuk belajar Aksara Jawa kurang, karena banyak materi yang harus dipelajari dan dipahami oleh siswa SMP dan MTS. Maka perlu media tambahan untuk belajar Aksara Jawa dirumah secara mandiri. Wawancara Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai interviewee Bungin, 2011:155. Wawancara dilakukan dengan ibu Titis, seorang guru SMP Negeri 4 Lamongan yang mengajar mata pelajaran Bahasa Jawa dan 3 anak SMP, 1 anak laki-laki kelas VII SMP, 1 anak perempuan kelas VIII SMP, 1 anak Perempuan kelas IX SMP. Hasil wawancara dengan ibu Titis Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 4 Lamongan pada tanggal 26 November 2012: “Siswa SMP Negeri 4 Lamongan, lebih banyak yang menyukai bahasa asing dibandingkan Aksara Jawa. Kurangnya sarana untuk mempelajari budaya Jawa khususnya Aksara Jawa, sehingga diperlukan media pembelajaran yang menarik untuk siswa SMP Negeri 4 lamongan agar lebih berminat untuk mempelajari Aksara Jawa. Banyak siswa SMP Negeri 4 Lamongan, yang belum memahami dan mengenal sejarah budaya Jawa. Banyak yang belum mengetahuai manfaat dan betapa pentingnya aksara Jawa dalam kehidupan. Berdasarkan wawancara dengan 3 anak SMP yaitu 2 perempuan dan 1 laki-laki pada hari senin, 26 November 2012. Belajar melalui komputer lebih menyenangkan. Setiap mencari informasi untuk mengerjakan tugas mereka biasanya menggunakan internet. Tidak bias membaca da menulis Aksara Jawa kalu tidak membuka buku pepak bahasa Jawa. Mereka ingin belajar tapi menyenangkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 Kuisioner Kisioner yang di berikan pada 50 anak SMP dan MTS dari kelas VII-IX di Lamongan yang mewakili target audience untuk Perancangan Multimedia Interaktif CD Belajar Aksara Jawa. Kuisioner ini digunakan untuk memperkuat fenomena yang ada. Hasil kuisioner dari 50 responden yang menyatakan bisa membaca dan menulis Aksara Jawa dengan baik hanya 7 siswa saja. Disini sangat jelas bahwa Multimedia Interaktif CD Belajar Aksara Jawa Untuk Anak SMP, ini sangat perlu dirancang. Consumer Journey Consumer journey dilakukan pada salah satu target audience. Consumer jourey digunakan untuk menggali point of contact dan consumer insight yang terdapat pada target audience. Sehingga bisa menggali konsep, media utama dan pendukung.

b. Data Sekunder