28
2.2.1.3 Angka atau Wilangan
Angka atau Wilangan adalah aksara untuk penulisan bilangan
dalam Bahasa Jawa, yaitu angka 1 sampai dengan 10 dalam aksara Jawa, yaitu:
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Tabel 2.5 Angka Aksara Jawa atau wilangan sumber: buku sinau aksara Jawa Ali, 2012:50
direpro Dhiah Agustina Qahar, 2012
Karena bentuk angka jawa yang sama dengan aksara Jawa yang lain, dan angka Jawa berada dalam suatu kalimat, sehingga cara menulis
harus menggunakan tanda pemisah pada pangkat, sebelum dan sesudah angka tersebut. Tetapi, bila setelah angka ternyata tanda baca titik atau
koma, sehingga tidak perlu menggunakan pada pangkat di belakang angka Ali, 2012:59.
2.2.1.4 Huruf utama aksara murda
Aksara Murda dalam penggunaan Bahasa Jawa sekarang dapat disamakan dengan huruf kapital dalam aksara Latin atau digunakan untuk
menulis nama orang yang dihormati. Aksara Murda juga disebut sebagai Aksara Mahaprana, aksara ini memiliki bunyi yang berbeda, karena aksara
murda digunakan sebagai piridan dalam Bahasa Sansekerta. Aksara murda adalah Biasa digunakan untuk huruf awal penulisan nama kota atau nama
orang yang dihormati. yaitu:
Na Ka
Ta Sa
Pa Nya
Ga Ba
Tabel 2.6 Huruf utama atau aksara murda
sumber: buku sinau aksara Jawa Ali, 2012:53
direpro Dhiah Agustina Qahar, 2012
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
2.2.1.5 Huruf Vokal Depan atau Aksara Swara
Aksara Swara adalah aksara yang melambangkan huruf vokal bebas. Dalam hanacaraka, aksara ini yaitu a, i, u, e, dan o. Aksara swara
berfungsi untuk menulis kata yang berasal dari bahasa asing, seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa lain, supaya lebih jelas. Aksara Swara
tidak bisa menjadi pasangan dan tidak boleh diberi sandhangan. Bila aksara swara
berada di tengah dan di depan aksara swara aksara mati, sehingga aksara yang ada didepan aksara swara dipangku Ali, 2012:55. Aksara
swara tersebut adalah sebagai berikut:
A I
U E
O
Tabel 2.7 Huruf vokal depan aksara swara sumber: buku sinau aksara Jawa Ali, 2012:55
direpro Dhiah Agustina Qahar, 2012 2012
Re dinamakan pa cerek dan Le dinamakan nga lelet, pa cerek dan nga lelet
dapat dinamakan aksara swara. Alasan pa cerek dan nga lelet dinamakan aksara swara karena dalam Bahasa Sansekerta re dan le
dianggap sebagai aksara swara. Oleh karena itu tidak ada aksara swara yang melambangkan pepet, Aksara swara Biasa digunakan untuk huruf awal
penulisan nama kota atau nama orang yang dihormati yang diawali dengan huruf hidup. Contoh penggunaan aksara swara:
Kalimat Aksara Jawa
Kitab Alquran
Bapak Idris
Tabel 2.8 Contoh penggunaan aksara swara sumber: buku sinau aksara Jawa Ali, 2012:55
direpro Dhiah Agustina Qahar, 2012
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
2.2.1.6 Nga lelet dan Pa Cerek