13
Simanungkalit 2006 menyebut orientasi tujuan dalam belajar sebagai suatu keadaan bagaimana seseorang mencapai target yang telah ditentukan
sebagai prestasi belajar atau mengarah pada dasar motivasional dari belajar sebagai arah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orientasi tujuan adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam
pembelajaran dengan menekankan pentingnya proses belajar.
2. Jenis-jenis Orientasi Tujuan
Secara umum, Dweck dan Legget, 1988 dalam VandeWalle, 1997 membagi orientasi tujuan ke dalam dua jenis yaitu :
a. A learning goal orientation, yaitu orientasi pada tujuan untuk belajar menguasai pengalaman baru dan mencari pengalaman baru.
b. A performance goal orientation, merupakan orientasi pada tujuan untuk menunjukan kemampuan dan mencari penilaian baik serta menghindari
penilaian negatif tentang suatu pekerjaan. VandeWalle 1997 membagi performance goal orientation menjadi dua, yaitu proving
goal orientation dan an avoidant goal orientation. Proving goal orientation mengarah pada orientasi tujuan untuk menunjukkan
kemampuan kepada orang lain serta mencari umpan balik positif; sedangkan an avoidant goal orientation merupakan orientasi tujuan
untuk menghindari penilaian negatif tentang suatu kinerja dan menghindari situasi di mana individu tersebut terlihat tidak mampu.
14
Dalam skala pengukuran orientasi tujuan menurut Arias 2004 yang disusun oleh Dowson 2003 konstruk yang diukur yaitu :
a. Tujuan Akademik Tujuan akademik mengarah pada motivasi alami akademik yang
digunakan mahasiswa sebagai pedoman dalam berperilaku di ruang kelas. Tujuan ini berkaitan dengan motivasi untuk belajar memahami
materi perkuliahan dan memperoleh nilai tinggi karena dorongan dari individu sendiri. Orientasi tujuan akademik dibagi ke dalam tiga aspek
yaitu : 1.
Penguasaan materi yaitu
kecenderungan untuk mencapai
pemahaman tentang
penjelasan, potensi
akademik, atau
pengembangan performansi yang relatif pada standar pembuktian diri.
2. Performansi yaitu kecenderungan untuk mengungguli mahasiswa
lain, mencapai nilai yang pasti, atau memperoleh hadiah yang berhubungan dengan performansi akademik.
3. Penghindaran tugas yaitu kecenderungan untuk mencapai sesuatu
dengan sesedikit mungkin usaha. Pintrich dan Scunk seperti dikutip dalam Woolfolk, 2009 mengatakan bahwa siswa dengan
tujuan ini mengerjakan tugas secepat mungkin tanpa mengeluarkan banyak usaha.
15
b. Tujuan Sosial Tujuan sosial mengarah pada pertimbangan mahasiswa dalam
bertindak pada situasi akademik berkaitan dengan relasi sosial. Orientasi tujuan sosial berkaitan dengan alasan sosial dari mahasiswa
seperti relasi dengan orang tua, teman sebaya dan penghargaan lingkungan sosial. Orientasi tujuan sosial dibagi ke dalam lima aspek
yaitu : 1.
Afiliasi sosial yaitu kecenderungan untuk dapat meningkatkan rasa memiliki dari suatu kelompok atau beberapa kelompok dan untuk
menjaga hubungan interpersonal. 2.
Penerimaan sosial yaitu kecenderungan
untuk mendapatkan persetujuan teman sebaya, guru dan orang tua.
3. Pengertian sosial yaitu kecenderungan untuk membantu orang lain
dalam bidang akademik. 4.
Tanggung jawab sosial yaitu kecenderungan untuk menjaga komitmen antar pribadi, memenuhi kewajiban peran sosial,
mengikuti aturan moral dan sosial. 5.
Status sosial yaitu kecenderungan untuk mencapai posisi tertinggi di Universitas dan kehidupan selanjutnya.
Orientasi tujuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah orientasi tujuan akademik dan orientasi tujuan sosial Arias 2004.
Alasannya karena pada penelitian Simanungkalit 2006 telah menggunakan orientasi mastery dan performance. Selain itu, teori
16
orientasi tujuan oleh Arias 2004 lebih luas dibandingkan teori Dweck dan Legget 1988. Arias 2004 menambahkan orientasi tujuan sosial
yang belum ada pada teori sebelumnya. Dengan demikian, aspek yang akan diungkap pada penelitian sebelumnya lebih banyak.
C. Mahasiswa