Uji Asumsi Analisis Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian

35

3. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data pada variabel dependen dan independen bersifat normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas ini menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan teknik One Sample Kolmogorov-Sminorv Test. Asumsi dalam uji normalitas adalah jika p 0,1 maka kesimpulan yang diambil adalah hipotesis nol gagal ditolak, atau dengan kata lain sebaran data yang diuji mengikuti distribusi normal Santoso, 2010. Asymp.Sig. 2-tailed merupakan nilai p yang dihasilkan dari uji hipotesis nol yang berbunyi tidak ada perbedaan antara distribusi data yang diuji dengan distribusi data normal. Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Variabel N Nilai Asymp. Sig 2-tailed Nilai K-SZ Keterangan Orientasi Tujuan dalam Belajar 77 0,507 0,823 Normal IPK 77 0,637 0,637 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, sebaran data dikatakan normal karena nilai Asymp.Sig. 2-tailed untuk skor skala orientasi tujuan sebesar 0,507 dan skor IPK sebesar 0,637. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebaran data mengikuti distribusi normal. 36 b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara dua variabel merupakan garis linear. Uji ini penting untuk menentukan apakah analisis korelasinya menggunakan statistik parametrik korelasi pearson atau statistik non parametrik korelasi sprearman. Menurut Santoso 2010, patokan pertama yang dipakai untuk menilai linearitas suatu hubungan pada ANOVA Table adalah linearity. Baris ini menjelaskan dengan baik hubungan antar variabel. Priyatno 2012 juga, mengatakan bahwa metode pengambilan keputusan untuk uji linearitas adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi pada linearity 0,05 maka hubungan antara dua variabel tidak linear. 2. Jika nilai signifikasi pada linearity 0,05 maka hubungan antara du variabel dinyatakan linier. Tabel 4. 9. Hasil Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig. IPK SKORTATS Between Groups Combined 6.765 42 .161 1.325 .200 Linearity .039 1 .039 .317 .577 Deviation from Linearity 6.726 41 .164 1.350 .186 37 Within Groups 4.133 34 .122 Total 10.898 76 Berdasarkan tabel hasil analisis ANOVA Table dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel tidak linear karena nilai signifikansi untuk linearitas lebih besar dari 0,05 p 0,05 yaitu 0,577. Selain melihat tabel, perlu juga melihat bentuk scater plot. Menurut Santoso 2010, grafik scatter plot berguna untuk mengecek linearitas antar variabel. Manfaat scatter plot adalah kita dapat melihat secara langsung hubungan antar variabel. Suatu hubungan dikatakan linear apabila ditarik garis lurus dalam grafik scaterplot titik-titik tersebut relatif mendekati garis. Grafik Linearitas antar Variabel 38 Berdasarkan grafik scatter plot diatas, dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak linear karena titik-titiknya cenderung menjauhi garis. Oleh karena itu analisi yang akan digunakan adalah korelasi non parametrik korelasi Spearman-Brown. c. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat normalitas dan linearitas, ternyata data yang diperoleh tidak linear sehingga analisis selanjutnya menggunakan analisis non parametrik yaitu korelasi Spearman. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan korelasi Spearman-Brown. Hubungan antara kedua variabel dikatakan signifikan apabila probabilitas 0,05 p 0,05. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.10. Korelasi antara Orientasi Tujuan dan Prestasi Akademik TA TS IPK Spearman s rho Correlation Coefficient Spearmans rho 1.000 .218 .038 TA Sig. 2-tailed . .057 .742 N 77 77 77 Correlation Coefficient .218 1.00 - .075 TS Sig. 2-tailed .057 . .517 N 77 77 77 Correlation Coefficient .038 - .075 1.00 IPK Sig. 2-tailed .742 .517 39 N 77 77 77 Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS 16.0 for windows diperoleh data sebagai berikut : 1. Koefisien korelasi antara orientasi tujuan belajar akademik dengan prestasi akademik IPK sebesar 0,038 dengan taraf signifikansi 0,742 p 0,05 . Dengan demikian, korelasi antara orientasi tujuan akademik dan prestasi akademik dikatakan positif tapi tidak signifikan karena nilai p 0,05. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel orientasi tujuan akademik tidak diikuti oleh kenaikan prestasi akademik secara signifikan. 2. Koefisien korelasi antara orientasi tujuan belajar sosial dengan prestasi akademik IPK sebesar -0,75 dengan taraf signifikansi 0,517 p 0,05. Dengan demikian, korelasi antara orientasi tujuan sosial dan prestasi akademik dikatakan negatif tapi tidak signifikan karena nilai p 0,05. Artinya bahwa setiap kenaikan variabel orientasi tujuan sosial diikuti oleh penurunan variabel prestasi akademik secara tidak signifikan. Santoso 2010 mengatakan bahwa korelasi positif dikatakan positif jika kenaikan kuantitas dari suatu variable diikuti dengan kenaikan kuantitas dari variable yang lain. Sedangkan nilai korelasi dikatakan negatif jika kenaikan dari suatu variable diikuti dengan penurunan pada variable yang lain. 40 Terkait dengan signifikasi, Azwar 2005 mengatakan bahwa dalam penelitian-penelitian sosial kita mengenal penetapan taraf signifikansi sebesar 5 atau 1 sebelum uji statistik dilakukan. McCall seperti dikutip dalam Azwar, 2005 mengatakan bahwa pemilihan taraf signifikansi 5 atau 1 semata-mata kesepakatan yang menjadi kebiasaan di kalangan ilmuwan sosial. Secara substantif hanya ada dua macam label statistik yaitu tidak signifikan dan signifikan. Tidak signifikan berarti harga statistik harus diabaikan dan dianggap tidak ada, berapa besarpun harga tersebut. Sedangkan signifikan berarti harga statistik tidak dapat diabaikan dan harus dianggap ada, berapa kecilnya pun harga statistik tersebut. Bila kita telah menetapkan penggunaan p = 0,05, misalnya, maka semua hasil komputasi yang menghasilkan statistik dengan harga p ≤ 0,05 akan diberi label signifikan. Sebaliknya, tidak peduli berapapun harga statistik yang diperoleh kalau ternyata p 0,05 maka harus dinyatakan tidak signifikan Azwar, 2005.

C. Pembahasan 1. Hubungan antara Orientasi Tujuan Akademik dan Prestasi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 13 14

HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP FAKULTAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Minat Terhadap Fakultas Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP FAKULTAS DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Minat Terhadap Fakultas Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 15

Hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 19 128

Hubungan antara orientasi tujuan dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 130

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 136

Hubungan antara dukungan emosional orangtua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 113

Hubungan antara kecerdasan spiritual dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 139