8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
1. Implementasi
Implementasi adalah suatu proses melaksanakan atau mentarnsfer suatu gagasan, aturan, program, bahkan pedoman yang sebelumnya
belum pernah dilakukan. Menurut Agustino yang dikutip dalam skripsi Soamole, implementasi merupakan suatu proses yang dinamis, dimana
pelaksanaan kebijakan melakukan aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau
sasaran kebujikan itu sendiri.
2. Audit
a. Pengertian Audit
Audit adalah proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang
kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang
ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak- pihak yang berkepentingan Messier et al. 2014: 12.
Elder et al. 2011: 4 mendefinisikan audit sebagai pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang
yang kompeten dan independen. Dari beberapa pengertian audit yang dipaparkan oleh para ahli
dapat ditarik kesimpulan bahwa audit merupakan suatu proses sistematis yang bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi bukti
kejadian ekonomi oleh pihak independen secara objektif sesuai dengan standar yang telah ditetapkan serta memberikan pendapat
akan kesesuaiannya. Hasil yang diperoleh nantinya akan dikomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Jenis-jenis Audit
Menurut Jusup 2001, audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1 Audit operasional
Audit oprasional yaitu mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi yang
diterapkan suatu organisasi. Hasil dari audit operasional ini berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan
operasi. 2
Audit ketaatan Audit ketaaatan dilaksanakan untuk menentukan apakah
pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh otoritas yang
lebih tinggi. Hasil audit ini dilaporkan pada seseorang atau pihak tertentu yang lebih tinggi dalam organisasi yang diaudit
misalnya manajemen. 3
Audit laporan keuangan Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang
digunakan adalah prinsip akuntansi berlaku umum PABU. c.
Tujuan Audit Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasikan sebagai
berikut: 1
Kelengkapan Completeness Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau
ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan. 2
Ketepatan Accurancy Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang telah
dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, dan dicatat dengan benar.
3 Eksistensi Existence
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal
tertentu.
4 Penilaian Valuation
Untuk memastikan bahwa PABU telah diterapkan dengan benar. 5
Klasifikasi Classification Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam
jurnal diklasifikasikan dengan tepat. 6
Ketepatan Accurancy Untuk memastikan bahwa transaksi dicatat pada tanggal yang
benar, dirinci dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan
tepat. 7
Pisah Batas Cut-off Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal
neraca dicatat dalam periode yang tepat. 8
Pengungkapan Disclosure Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan
pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dangan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi
dan catatan kaki laporan tersebut. Tujuan audit laporan keuangan oleh auditor independen pada
umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam semua hal yang material tentang 1 posisi keuangan; 2 hasil
usaha; 3 perubahan ekuitas; dan 4 arus kas sesuai dengan prinsip yang berlaku umum di Indonesia SPAP 2001.
3. International Standards on Auditing ISA