Implementasi Tiap Standar Implementasi ISA

1. Implementasi ISA

a. Implementasi Tiap Standar

1 Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar prinsip- prinsip umum dan tanggung jawab. Tabel 5.10 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Prinsip- Prinsip Umum dan Tanggung Jawab No ISA Pernyataan Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal 1 200 Tujuan keseluruhan auditor independen dan pelaksanaan audit berdasarkan standar audit 12 12 2 210 Persetujuan atas ketentuan perikatan audit 12 10 3 220 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan 12 12 4 230 Dokumentasi audit 12 12 5 240 Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan 10 12 6 250 Pertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam audit laporan keuangan 12 12 7 260 Komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola 12 12 8 265 Pengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen 11 12 Rata-rata 11,60 11,75 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa rata-rata penilaian responden di kedua KAP tidak jauh berbeda hanya selisih 0,15 poin saja. Secara keseluruhan hal ini menunjukkan bahwa pengimplementasian ISA untuk standar prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab dikedua KAP bisa dikatakan sama. Namun bila dilihat lebih detail lagi, pengimplementasian ISA untuk sub standar di kedua KAP berbeda. Untuk standar ini KAP afiliasi memiliki nilai lebih kecil dari KAP lokal. KAP afiliasi semua sub standar sudah hampir diimplementasikan secara penuh. Sub standar yang sudah terimplementasi secara penuh atau bisa dikatakan 100 yaitu ISA nomor 200, 210, 220, 230, 250, dan 260. Untuk ISA nomor 265 persentase pengimplementasiannya sebesar 92 dan ISA nomor 240 persentase pengimplementasiannya sebesar 83. Sedangkan untuk KAP lokal sub standar yang sudah terimplementasikan penuh 100 yaitu ISA nomor 200, 220, 230, 240, 250, dan 260. Untuk ISA nomor 230 persentase pengimplementasiannya sebesar 92 dan persentase 83 untuk pengimplementasian ISA nomor 210. 2 Standar Penilaian Risiko dan Respon terhadap Risiko yang Telah Dinilai Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah dinilai. Tabel 5.11 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Penilaian Risiko dan Respon terhadap Risiko yang Telah Dinilai No ISA Pernyataan Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal 9 300 Perencanaan suatu audit atas laporan keuangan 12 12 10 315 Pengidentifikasian dan penilaian kesalahan penyajian material melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya 12 12 11 320 Materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit 12 12 12 330 Respons auditor terhadap risiko yang telah dinilai 12 12 13 402 Pertimbangan audit terkait dengan entitas yang menggunakan suatu organisasi jasa 12 11 14 450 Pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit 12 12 Rata-rata 12,00 11,83 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 5.11 dapat dilihat bahwa KAP afiliasi sudah 100 mengimplementasikan secara penuh sub standar penilaian risiko dan respon terhadap risiko yang telah dinilai. Sedangkan untuk KAP lokal dari 6 sub standar hanya satu saja yang belum terimplementasikan secara penuh yaitu ISA nomor 402 dengan nilai 11 poin bila dipersentasekan pengimplementasian standar ini sebesar 92. Namun apabila dilihat secara keseluruhan, tingkat pengimplementasian ISA di KAP sudah baik yaitu sebesar 11,83 poin. 3 Standar Bukti Audit Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar bukti audit. Tabel 5.12 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Bukti Audit No ISA Pernyataan Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal 15 500 Bukti audit 12 11 16 501 Bukti audit – pertimbangan spesifikasi atas unsur pilihan 12 12 17 505 Konfirmasi eksternal 12 12 18 510 Perikatan audit tahun pertama – saldo awal 12 11 19 520 Prosedur analitis 12 12 20 530 Sampling audit 12 12 21 540 Audit atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan 12 12 22 550 Pihak berelasi 12 11 23 560 Peristiwa kemudian 12 11 24 570 Kelangsungan usaha 12 11 25 580 Representasi tertulis 11 11 Rata-rata 11,91 11,45 Sumber: Data diolah Dilihat dari tabel 5.12, KAP afiliasi mengimplementasikan standar bukti audit hampir secara penuh ini ditunjukkan dengan rata-rata poin yang didapat sebesar 11,91. Hanya ada satu sub standar yang belum terimplementasi secara penuh yaitu ISA nomor 580 yang berkaitan dengan adanya representasi tertulis. Adapun penilaian yang diberikan responden sebesar 11 poin dengan tingkat persentase sebesar 92. Sedangkan untuk KAP lokal ada 5 sub standar yang sudah terimplementasi secara penuh yaitu ISA 501, 505, 510, 520, dan 540. Tetapi masih ada 6 sub standar yang sampai saat ini belum terimplementasi secara penuh yaitu ISA nomor 500, 550, 560, 570, dan 580, masing-masing sub standar tersebut memiliki nilai dari responden sebesar 11 poin atau sebesar 92. Hal ini dapat terjadi karena kondisi klien yang merupakan perusahaan yang tergolong dalam skala kecil sehingga sub standar tersebut belum bisa diterapkan saat penugasan audit berlangsung. 4 Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar penggunaan pekerjaan pihak lain. Tabel 5.13 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain No ISA Pernyataan Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal 26 600 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan grup termasuk pekerjaan auditor komponen 12 7 27 610 Penggunaan pekerjaan auditor internal 12 4 28 620 Penggunaan pekerjaan seorang pakar auditor 11 7 Rata-rata 11,67 6,00 Sumber: Data diolah Dapat dilihat pada tabel 5.13 bahwa rata-rata penilaian responden terhadap pengimplementasian KAP afiliasi untuk standar ini hampir penuh yaitu sebesar 11,67 poin dan untuk KAP lokal hanya 6 poin saja. Untuk KAP afiliasi sub standar yang belum terimplementasi secara penuh yaitu ISA nomor 620, resonden memberikan penilaian sebesar 11 poin atau 92. Sedangkan untuk KAP lokal pengimplementasian per sub standar belum maksimal, masih ada sub standar yang persentasenya berada dibawah 50 seperti ISA nomor 610 yang hanya memiliki persentase sebesar 33 atau memiliki nilai 4 poin dari responden. Sedangkan untuk dua sub standar lainnya yaitu ISA 600 dan 620, responden memberikan penilaian sebesar 7 poin atau sebesar 58. Selisih nilai yang jauh antara kedua KAP ini disebabkan oleh keadaan klien KAP lokal yang sebagian besar masih merupakan perusahaan yang masih dalam skala kecil sehingga belum mempunya anak perusahaan yang akan berkaitan dengan ISA nomor 600, masih belum memiliki auditor internal dan pakar auditor dalam perusahaan sehingga ISA nomor 610 dan ISA nomor 620 belum bisa diterapkan oleh KAP lokal. 5 Standar Kesimpulan dan Pelaporan Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar kesimpulan dan pelaporan. Tabel 5.14 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Kesimpulan dan Pelaporan No ISA Pernyataan Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal 29 700 Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan 12 12 30 705 Modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor independen 11 4 31 706 Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam laporan auditor independen 12 8 32 710 Informasi komparatif – angka korespondensi dan laporan keuangan komparatif 12 11 33 720 Tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan 7 9 Rata-rata 10,80 8,80 Sumber: Data diolah Dilihat dari tabel 5.14, rata-rata penilaian responden untuk kedua KAP pada standar ini memiliki selisih 2 poin. Disini menunjukkan bahwa pada standar ini KAP afilisi pengimplementasiannya lebih banyak dibandingkan dengan KAP lokal. Untuk KAP afiliasi sub standar yang sudah 100 diimplementasikan secara penuh yaitu ISA nomor 700, 706, dan 710. Untuk ISA nomor 705 serta ISA nomor 720 pengimplementasiannya masing-masing memiliki nilai 11 poin dan 7 poin atau bila dipersentasekan sebesar 92 dan 67. Sedangkan untuk KAP lokal baru ISA nomor 700 yang sudah diimplementasikan secara penuh. Lainnya seperti ISA nomor 705, 706, 710, 720 memiliki masing-masing nilai yaitu 4 poin, 8 poin, 11 poin, 9 poin atau bila dipersentasekan sebesar 33, 67, 92, 75. 6 Standar Area-Area Khusus Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar kesimpulan dan pelaporan. Tabel 5.15 Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Area- Area Khusus No ISA Pernyataan Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal 34 800 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus 12 10 35 805 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan tunggal dan unsur, akun atau pos spesifikasi dalam suatu laporan keuangan 12 9 36 810 Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan 10 10 Rata-rata 11,33 9,67 Sumber: Data diolah Seperti terlihat pada tabel 5.15, berdasarkan rata-rata penilaian responden baik KAP afiliasi maupun KAP lokal masih belum mengimplementasikan standar ini secara penuh. Untuk KAP afiliasi ISA nomor 800 dan 850 sudah terimplementasikan secara penuh, sedangkan untuk ISA nomor 810 persentase implementase mencapai 83 atau mendapatkan penilaian sebesar 10 poin. Untuk KAP lokal sendiri dari tiga sub standar belum ada satupun yang terimplementasi secara penuh. ISA nomor 800 dan 810 mendapatkan penilaian sebesar 10 poin atau 83, ISA nomor 805 mendapatkan penilaian sebesar 9 poin atau 75. Bila dipersentasekan pengimplementasian ketiga sub standar tersebut baru mencapai 83.

b. Perbedaan Standar Audit Menurut IAASB dengan Standar Audit

Dokumen yang terkait

analisis aplikasi prosedur analitik dalam audit umum atas laporan keuangan oleh kantor akuntan publik : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 29 124

Pengaruh ukuran kantor akuntan publik dan opini audit terhada audit delay : (studi kasus pada kantor akuntan publik di Wilayah Bandung)

5 33 87

Pengaruh profesionalisme akuntan publik dan perilaku disfungsional akuntan publik terhada kualitas audit: (studi kasus pada Kantor Akuntans Publik di Bandung)

0 3 1

Pemilihan Sampling Audit Dan Implementasi Audit Berbasis Risiko Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

6 35 80

Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Auditing dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang.

0 0 2

Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus dan Pengalaman terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

1 1 2

Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus dan Pengalaman terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

0 0 110

Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Kantor Akuntan Publik, dan Rotasi Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI pada tahun 2012-2014).

0 1 6

19. ISA 200 Objectives of Auditor and Standards on Auditing

0 0 29

Analisis Pengaruh Pengawas Intern dan Independensi terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Palembang - POLSRI REPOSITORY

0 0 17