Implementasi International Standards on Auditing (ISA) dan dampaknya pada kualitas audit (studi kasus di kantor akuntan publik afiliasi dan lokal).
xvii
ABSTRAK
IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING
(ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)
Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan implementasi ISA antara kantor akuntan publik afiliasi dan kantor akuntan publik lokal serta mengetahui pengaruh implementasi ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kantor akuntan publik afiliasi lebih mengimplementasikan ISA dibandingkan kantor akuntan publik lokal. Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
(2)
xviii
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL STANDARDS
ON AUDITING (ISA) and ITS IMPACT ON AUDIT QUALITY
(A Case Study on Affiliated and Local Public Accounting Firms)
Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057
Sanata Dharma University Yogyakarta 2015
The purpose of this research is to determine the differences of ISA implementation between affiliated and local public accounting firms and to determine the influence of ISA implementation to the audit quality.
The type of this research was a case study. The data collection techniques used were questionnaire and documentation. The data analysis techniques used were descriptive analysis and simple linear regression analysis.
The results showed that affiliated public accounting firm had more significant influenced to ISA compared with the local one. ISA implementation influenced the quality of audit.
(3)
IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON
AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA
KUALITAS AUDIT
Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustina Prima Kusumawardhani
NIM: 112114057
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(4)
i
IMPLEMENTASI
INTERNATIONAL STANDARDS ON
AUDITING
(ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS
AUDIT
Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustina Prima Kusumawardhani
NIM: 112114057
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
Your word is a lamp to my feet and light to my path (Psalm 119 : 105)
Skripsi bukan sekedar soal riset. Skripsi adalah simulasi cara berkarya atau bekerja setelah lulus kuliah - Anies Baswedan
Change your life today. Don’t gamble on the future. Act
now, without delay - Simon de Beauvoir
Cobalah untuk tidak menjadi seorang yang sukses, tapi jadilah seorang yang bernilai – Albert Einstein
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Babe Alb. Priyono dan Ibu M.A.Dwi Astuti
Saudara, sahabat, dan teman-teman
(8)
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
–
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT (Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 November 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 November 2015 Yang membuat pernyataan,
(9)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama: Agustina Prima Kusumawardhani
NIM: 112114057
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT”
(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 November 2015
Yang menyatakan,
(10)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen MPAT dan Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah senantiasa membantu serta membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu mendukung dan memberi masukan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak., M.M. dan M.Trisnawati Rahayu,
(11)
viii
5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak., M.M. dan Lisia Apriani, M.Si., Ak.,
QIA., CA selaku koordinator borang standar 6 dan 4 yang memberikan
penulis motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen-dosen Tim Akreditasi Akuntansi 2015 yang memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma atas
bimbingan dan ilmu yang diberikan selama penulis berda dibangku kuliah.
8. Staff Sekretariat Fakultas Ekonomi terkhusus Mas Tri, Mas Yuli, dan Mas
Frans, Mbak Marni atas segala bantuan adminstrasinya, serta karyawan
Fakultas Ekonomi yang telah mempersiapkan segala keperluan yang
mendukung perkuliahan selam ini.
9. Para pimpinan dan karyawan KAP Purwantono, Suherman & Suraja, KAP
Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso,
S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA yang
telah memberikan ijin serta berkenan membantu penulis dalam pencarian
data.
10.Orang tua penulis, Babe Alb. Priyono dan Ibu M.A. Dwi Astuti yang selalu
memberikan semangat, motivasi, teguran dandoahingga skripsi ini selesai.
11.Para sahabat atas perhatian, masukan, motivasi, dan dukungan kepada
(12)
ix
12.Teman-teman bimbingan Ibu Ninik atas segala dukungan, dorongan,
motivasi, dan kebersamaan dalam penyelesaian skripsi ini.
13.Teman-teman Asisten Akreditasi Akuntansi 2015 atas kerja sama, motivasi,
masukan, dan doa kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
14.Teman-teman Akuntansi 2011 terkhusus kelas B atas kebersamaannya selama
ini. Selamat memperjuangkan masa depan kawan.
15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekeurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 November 2015
(13)
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKAS ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
HALAMAN ABSTRAK ... xvii
HALAMAN ABSTRACT ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Teori Pendukung ... 8
1. Implementasi ... 8
2. Audit ... 8
3. Standar Audit ... 12
4. Perbedaan Standar Audit menurut U.S.GAAS dengan Standar Audit menurut IAASB ... 16
5. Kantor Akuntan Publik ... 17
6. Kualitas Audit ... 18
7. Hubungan Implementasi ISA dengan Kualitas Audit .. 19
B. Hipotesis ... 20
C. Model Penelitian ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Jenis Penelitian ... 22
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22
D. Populasi dan Sampel ... 23
E. Teknik Pengambilan Sampel ... 23
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23
(14)
xi
H. Teknik Analisis Data ... 26
1. Pengujian Instrumen ... 26
a. Uji Validitas ... 26
b. Uji Reliabilitas... 26
2. Pengujian Asumsi Klasik ... 27
3. Pengolahan Data ... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN PUBLIK ... 31
A. Kantor Akuntan Publik Afiliasi ... 31
B. Kantor Akuntan Publik Lokal ... 33
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Deskripsi Data ... 35
B. Karakteristik Responden ... 36
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 36
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 36
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan Terkahir ... 37
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Lama Kerja ... 37
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Jabatan/Posisi ... 38
C. Pengujian Insrtumen ... 39
1. Uji Validitas ... 39
2. Uji Reliabilitas ... 40
D. Pengujian Asumsi Klasik ... 41
E. Deskripsi dan Analisis Data ... 41
1. Implementasi ISA ... 42
a. Implementasi Tiap Standar... 42
1) Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab... 42
2) Standar Penilaian Risiko dan Respon terhadap yang Telah Dinilai ... 44
3) Standar Bukti Audit ... 45
4) Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain .... 46
5) Standar Kesimpulan dan Pelaporan ... 48
6) Standar Area-area Khusus ... 49
b. Perbedaan Standar Audit menurut IAASB dengan Standar Audit menurut U.S.GAAS ... 51
2. Kualitas Audit ... 53
3. Hubungan dan Pengaruh Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 56
a. Hubungan Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 56
1) Hubungan Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit di KAP Afiliasi ... 57
(15)
xii
2) Hubungan Implementasi ISA terhadap
Kualitas Audit di KAP Lokal ... 58
b. Pengaruh Implementasi ISA terhadap Kualitas Audit ... 60
BAB VI PENUTUP ... 62
A. Kesimpulan ... 62
1. Implementasi International Standards on Auditing (ISA) ... 62
2. Pengaruh Implementasi International Standards on Auditing (ISA) terhadap Kualitas Audit ... 63
B. Keterbatasan Penelitian ... 63
C. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
(16)
xiii
DAFTAR TABEL
Judul Tabel Halaman
Tabel 2.1. Daftar International Standards on Auditing ... 14
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alpha ... 27
Tabel 3.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar ... 28
Tabel 5.1. Rincian Kuesioner ... 35
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36
Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 37
Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 37
Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ... 38
Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi ... 38
Tabel 5.7. Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Kualitas Audit ... 39
Tabel 5.8. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Kualitas Audit ... 40
Tabel 5.9. Hasil Pengujian Normalitas ... 41
Tabel 5.10. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab ... 42
Tabel 5.11. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Penilaian Risiko dan Respons Terhadap Risiko Yang Dinilai ... 44
Tabel 5.12. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Bukti Audit .. 45
Tabel 5.13. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain ... 47
Tabel 5.14. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Kesimpulan dan Pelaporan ... 48
(17)
xiv
Tabel 5.15. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Standar Area-area
Khusus ... 50
Tabel 5.16. Komparasi Jawaban responden tentang Implementasi Perbedaan Standar Audit menurut IAASB dengan Standar Audit menurut U.S.GAAS ... 51
Tabel 5.17. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk KAP Lokal ... 55
Tabel 5.18. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk KAP Afiliasi ... 55
Tabel 5.19. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk Pernyataan Kuesioner ... 56
Tabel 5.20. Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Kualitas Audit ... 55
Tabel 5.21. Komparasi Nilai Implementasi ISA dan Kualitas Audit ... 56
Tabel 5.22. Hasil Pengujian Korelasi KAP Afiliasi ... 57
Tabel 5.23. Hasil Pengujian Korelasi KAP Lokal ... 58
Tabel 5.24. Nilai Implementasi ISA dan Kualitas Audit Gabungan ... 60
Tabel 5.25. Hasil Pengujian Regresi Linear Sederhana Gabungan ... 61
(18)
xv
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar Halaman
(19)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran I:
Kuesioner ... 69
Lampiran II: Identitas Responden ... 75
Lampiran III: Tabulasi Jawaban Kuesioner ... 78
A. Implementasi ISA ... 78
B. Kualiitas Audit Umum & Uji Normalitas... 79
C. Kualiitas Audit Uji Validitas & Uji Reliabilitas ... 80
Lampiran IV: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 82
Lampiran V: Tabel Nilai r Product Moment ... 84
Lampiran VI: Tabel Distribusi Nilai T ... 85
Lampiran VII: Surat Ijin Penelitian ... 86
(20)
xvii
ABSTRAK
IMPLEMENTASI INTERNATIONAL STANDARDS ON
AUDITING (ISA) dan DAMPAKNYA PADA KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Afiliasi dan Lokal)
Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan implementasi ISA antara kantor akuntan publik afiliasi dan kantor akuntan publik lokal serta mengetahui pengaruh implementasi ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kantor akuntan publik afiliasi lebih mengimplementasikan ISA dibandingkan kantor akuntan publik lokal. Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
(21)
xviii
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF INTERNATIONAL
STANDARDS ON AUDITING (ISA) and ITS IMPACT ON
AUDIT QUALITY
(A Case Study on Affiliated and Local Public Accounting Firms)
Agustina Prima Kusumawardhani NIM: 112114057
Sanata Dharma University Yogyakarta 2015
The purpose of this research is to determine the differences of ISA implementation between affiliated and local public accounting firms and to determine the influence of ISA implementation to the audit quality.
The type of this research was a case study. The data collection techniques used were questionnaire and documentation. The data analysis techniques used were descriptive analysis and simple linear regression analysis.
The results showed that affiliated public accounting firm had more significant influenced to ISA compared with the local one. ISA implementation influenced the quality of audit.
(22)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaporan keuangan suatu perusahaan merupakan aspek yang penting
dalam proses bisnis. Informasi-informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan akan digunakan oleh para pengguna sebagai dasar untuk
mengambil keputusan. Karena laporan keuangan sangat penting maka salah
satu instrumen perusahaan tersebut harus dibuat secara andal dan
menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu,
diperlukan suatu lembaga independen dan berkualitas yang berada diluar
perusahaan untuk menilai laporan keuangan perusahaan yang telah dibuat.
Lembaga independen tersebut dikenal sebagai akuntan publik yang
biasanya juga disebut sebagai auditor eksternal. Tugas dari akuntan publik ini
ialah memeriksa dan mengevaluasi (mengaudit) laporan keuangan secara
profesional sesuai dengan standar yang berlaku. Diharapkan hasil dari audit
ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor dan krediturakan laporan
keuanganperusahaan, karena para investor dan kreditur beranggapan bahwa
laporan keuangan yang telah diaudit memang benar cerminan dari kinerja
perusahaan yang sesungguhnya.
Praktik akuntan publik ini biasanya dilakukan dalam suatu wadah yaitu
kantor akuntan publik (KAP). Untuk mendirikan sebuah KAP, tentunya
(23)
Republik Indonesia. Terdapat ukuran yang digunakan untuk menggambarkan
KAP yaitu KAP internasional, KAP afiliasi dan KAP lokal. Pemilihan KAP
dalam penugasan audit oleh perusahaan sangatlah penting karena didalamnya
terkandung nilai prestige. Bagi perusahaan besar biasanya akan menggunakan
KAP yang sudah besar pula seperti Deloitte Touche Tohmatsu,
PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young, KPMG, atau KAP yang sudah
bekerjasama (berafiliasi) dengan KAP internasional. Hal ini dilakukan untuk
membuat para pengguna laporan keuangan semakin yakin akan keandalan
laporan keuangan tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga,
perusahaan akan menggunakan KAP lokal.
Selama menjalankan penugasan yang diberikan klien, proses pengauditan
tentunya dilakukan berdasarkan standar audit yang berlaku di negara tersebut.
Untuk di Indonesia sendiri standar audit yang berlaku saat ini adalah
International Standards on Auditing (ISA). Standar ini baru mulai berlaku
untuk pengauditan atas laporan keuangan tahun 2013. Sebelumnya, Indonesia
menggunakan standar audit yang diadopsi dari United States Generally
Accepted Auditing Standard (U.S. GAAS).
Pergantian atau perubahan standar pada suatu negara tentunya
merupakan sesuatu yang wajar. Sama seperti perubahan standar audit yang
dianut oleh Indonesia sekarang ini yaitu perubahan standar audit dari standar
audit yang diadopsi dari U.S. GAAS menjadi standar audit yang diadopsi dari
The International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB).
(24)
yang meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kualitas informasi
keuangan di Indonesia. Hasil audit yang berkualitaslah yang dapat membuat
dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap informasi keuangan
perusahaan. Selain itu, hal lain yang juga melatar belakangi perubahan ini
adalah semakin berkembangnya perekonomian dunia yang siapa saja atau
perusahaan mana saja dapat melakukan ekspansi dan penanaman modal di
negara lain tidak terkecuali Indonesia. Dilihat dari latar belakang ini juga,
para investor dan kreditur tentunya sangat memerlukan informasi keuangan
yang dapat diandalkan secara internasional. Disini yang dimaksudkan dengan
informasi keuangan yang dapat diandalkan secara internasional adalah
informasi keuangan tersebut tidak hanya andal di negara asalnya saja tetapi
juga dapat diandalkan di negara lain. Informasi keuangan yang seperti inilah
yang akan dihasilkan dari pengadopsian ISA karena standar yang digunakan
adalah standar bertaraf internasional.
Perubahan standar audit yang terjadi di Indonesia ini tentunya membawa
dampak pada KAP yang ada. Auditor-auditor yang bekerja pada KAP harus
mengimplementasikan ISA secara mendalam agar dapat melakukan
penugasan dengan baik dan benar. Dalam proses pengimplementasian ISA ini
tidak menutup kemungkinan masih ada KAP-KAP yang belum dapat
melakukan pengimplementasian ISA secara penuh. Hal ini bisa terjadi salah
satunya karena pengetahuan sumber daya manusia yang ada belum
memahami ISA secara mendalam. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan
(25)
suadah dapat diterapkan. Namun menurut Tuanakotta (2013), pada awal
dasawarsa 2000 di Indonesia sudah ada KAP yang menyiapkan diri ke arah
pengadopsian ISA. KAP ini merupakan KAP yang merupakan jaringan KAP
global dan internasional.
Standar audit U.S. GAAS dan ISA tentunya memiliki perbedaan yang
bersifat mendasar. Menurut Tuanakotta (2013: 10) ada enam hal yang
membedakan antara kedua standar tersebut yaitu audit berbasis resiko,
perubahan rules-based standards menjadi principles-based standards,
berpaling dari model sistematis, menggunakan kearifan profesional,
pengendalian internal, dan those charged with governance.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan pengimplementasian ISA diantara KAP
afiliasi dengan KAP lokal?
2. Bagaimana pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit
yang dihasilkan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti, yaitu :
1. Mengetahui perbedaan pengimplementasian ISA antara KAP afiliasi dan
(26)
2. Mengetahui pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit
yang dihasilkan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi KAP
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan baru tentang
pengimplementasian ISA pada KAP-KAP yang ada. Selain itu, KAP juga
dapat mengetahui pengaruh pengimplementasian ISA terhadap kualitas
audit yang dihasilkan pada KAP lain.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah daftar referensi kepustakaan di
perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sebelumnya belum pernah
ada.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan bisa menjelaskan kepada pembaca tentang
bagaimana pengimplementasian ISA pada KAP afiliasi maupun KAP
lokal dan pembaca dapat mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas
audit.
4. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penulis untuk menerapkan
ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan khususnya ilmu tentang
(27)
tentang pengimplementasian ISA pada KAP afiliasi dan KAP lokal serta
pengaruhnya terhadap kualitas audit.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini akan dilaporkan dengan menggunakan sistematika penulisan
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang teori-teori dan konsep yang berkaitan
dengan penelitian. Selain itu, bab ini juga merumuskan hipotesis
penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, metode dan desain
penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum
Bab ini menguraikan tentang tempat yang digunakan untuk
(28)
Bab V Analisis dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang analisis data yang diperoleh dari KAP
dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan teori
yang sudah ada serta pembahasannya.
Bab VI Penutup
(29)
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung 1. Implementasi
Implementasi adalah suatu proses melaksanakan atau mentarnsfer
suatu gagasan, aturan, program, bahkan pedoman yang sebelumnya
belum pernah dilakukan. Menurut Agustino yang dikutip dalam skripsi
Soamole, implementasi merupakan suatu proses yang dinamis, dimana
pelaksanaan kebijakan melakukan aktivitas atau kegiatan, sehingga pada
akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau
sasaran kebujikan itu sendiri.
2. Audit
a. Pengertian Audit
Audit adalah proses yang sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang
kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang
ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (Messier et al. 2014: 12).
Elder et al. (2011: 4) mendefinisikan audit sebagai pengumpulan
(30)
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang
yang kompeten dan independen.
Dari beberapa pengertian audit yang dipaparkan oleh para ahli
dapat ditarik kesimpulan bahwa audit merupakan suatu proses
sistematis yang bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi bukti
kejadian ekonomi oleh pihak independen secara objektif sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan serta memberikan pendapat
akan kesesuaiannya. Hasil yang diperoleh nantinya akan
dikomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Jenis-jenis Audit
Menurut Jusup (2001), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi
tiga golongan, yaitu:
1) Audit operasional
Audit oprasional yaitu mengevaluasi efisiensi dan
efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi yang
diterapkan suatu organisasi. Hasil dari audit operasional ini
berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan
operasi.
2) Audit ketaatan
Audit ketaaatan dilaksanakan untuk menentukan apakah
pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau
(31)
lebih tinggi. Hasil audit ini dilaporkan pada seseorang atau
pihak tertentu yang lebih tinggi dalam organisasi yang diaudit
misalnya manajemen.
3) Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria
tertentu yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang
digunakan adalah prinsip akuntansi berlaku umum (PABU).
c. Tujuan Audit
Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1) Kelengkapan (Completeness)
Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau
ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
2) Ketepatan (Accurancy)
Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang telah
dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar,
dan dicatat dengan benar.
3) Eksistensi (Existence)
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang
tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal
(32)
4) Penilaian (Valuation)
Untuk memastikan bahwa PABU telah diterapkan dengan benar.
5) Klasifikasi (Classification)
Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam
jurnal diklasifikasikan dengan tepat.
6) Ketepatan (Accurancy)
Untuk memastikan bahwa transaksi dicatat pada tanggal yang
benar, dirinci dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka
buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan
tepat.
7) Pisah Batas (Cut-off)
Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal
neraca dicatat dalam periode yang tepat.
8) Pengungkapan (Disclosure)
Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan
pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dangan wajar
dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi
dan catatan kaki laporan tersebut.
Tujuan audit laporan keuangan oleh auditor independen pada
umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran
dalam semua hal yang material tentang (1) posisi keuangan; (2) hasil
usaha; (3) perubahan ekuitas; dan (4) arus kas sesuai dengan prinsip
(33)
3. International Standards on Auditing (ISA)
International Standards on Auditing adalah standar audit yang
dikeluarkan oleh The International Auditing and Assurance Standards
Board (IAASB). IAASB ini merupakan badan yang dibentuk oleh
International Federation of Accountants (IFAC) sebagai badan pembuat
standar auditing dan assurance. Seperti yang sudah diketahui bersama
bahwa IFAC merupakan the organization for the accountancy profession
with members and associates in 127 countries (Tuanakotta 2013: 20).
Selain IAASB, masih ada badan pembuat standar yang dimiliki oleh
IFAC antara lain The International Accounting Education Standards
Board (IAESB), The International Ethics Standards Board for
Accountants (IESBA), dan The International Public Sector Accounting
Standards Board (IPASB). Tujuan utama dari IFAC membentuk badan
pembuat standar ini menurut Tuanakotta (2013: 20) yaitu melayani
kepentingan umum dengan mengembangkan, mempromosikan, dan
memberdayakan standar-standar yang diakui secara internasional yang
menjadi tumpuan harapan investor dan pengakuan kepentingan
(stakeholders) lainnya.
Standar yang dikeluarkan oleh IAASB terbagi menjadi tiga kategori:
a. Standar audit dan review informasi keuangan historis
Standar ini terdiri dari dua standar yaitu International Standard on
Auditing (ISAs) dan International Standard on Review Engagement
(34)
b. Standar penugasan assurance selain audit atau rivew laporan
keuangan historis
Untuk standar ini, IAASB mengeluarkan International Standard
Assurance Engagemnets (ISAEs).
c. Standar jasa lainnya
Untuk kategori ini, IAASB menerbitkan standar yang diterapkan
pada penugasan kompilasi, pengolahan informasi, jasa penugasan
lain yaitu International Standard on Related Service (ISRSs).
ISA merupakan salah satu produk dari standar audit informasi
keuangan historis yang cakupannya lebih terbatas pada KAP dan para
praktisinya (partner dan staf KAP) saja. Berbeda dengan International
Financial Reporting Standards (IFRS) yang cakupannya lebih luas
karena melibatkan perusahaan dari segala macam ukuran, bentuk hukum,
bentuk kepemilikan, dan bentuk latar belakang investasi yang berbeda
pula. Sehingga IFRS lebih dikenal daripada ISA diberbagai negara. ISA
di Indonesia juga belum terlalu dikenal oleh berbagai kalangan. Selain
disebabkan karena lingkup cakupannya, di Indonesia ISA juga baru
mulai diadopsi mulai 1 Januari 2014 untuk audit atas laporan keuangan
2013.
Indonesia mengadopsi ISA sebagai wujud komitmen negara sebagai
salah satu anggota dari G-20 yang mendorong setiap anggotanya untuk
menggunakan standar profesi internasional. Pengadopsian ISA juga
(35)
Statement of Membership Obligation (SMO) nomer tiga yaitu berkenaan
dengan standar pengendalian mutu, auditing, dan asurans untuk anggota
(dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia). Selain itu,
pengadopsian ISA ini merupakan respon terhadap rekomendasi World
Bank dan juga merupakan salah satu cara untuk menjalankan amanah UU
No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
Tabel 2.1
Daftar International Standards on Auditing ISA /
ISQC 1 Referensi
Standar
ISQC 1 Pengendalian mutu untuk perusahaan yang melakukan audit dan rivew laporan keuangan, dan jaminan lainnya dan jasa terkait
ISA
200-299 Prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab
200 Tujuan keseluruhan auditor independen dan pelaksanaan audit berdasarkan standar audit
210 Persetujuan atas ketentuan perikatan audit
220 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan 230 Dokumentasi audit
240 Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan
250 Pertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam audit laporan keuangan
260 Komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
265 Pengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen
ISA 300-450
Penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah dinilai
300 Perencanaan suatu audit atas laporan keuangan
315 Pengidentifikasian dan penilaian kesalahan penyajian material melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya
320 Materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit
(36)
ISA / ISQC 1 Referensi
Standar
402 Pertimbangan audit terkait dengan entitas yang menggunakan suatu organisasi jasa
450 Pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit
ISA
500-580 Bukti audit
500 Bukti audit
501 Bukti audit – pertimbangan spesifikasi atas unsur pilihan 505 Konfirmasi eksternal
510 Perikatan audit tahun pertama – saldo awal 520 Prosedur analitis
530 Sampling audit
540 Audit atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan
550 Pihak berelasi 560 Peristiwa kemudian 570 Kelangsungan usaha 580 Representasi tertulis
ISA
600-620 Penggunaan pekerjaan pihak lain
600 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan grup (termasuk pekerjaan auditor komponen)
610 Penggunaan pekerjaan auditor internal 620 Penggunaan pekerjaan seorang pakar auditor
ISA
700-720 Kesimpulan audit dan pelaporan
700 Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan
705 Modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor independen
706 Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam laporan auditor independen
710 Informasi komparatif – angka korespondensi dan laporan keuangan komparatif
720 Tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan
ISA
800-810 Area-area khusus
800 Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus
(37)
ISA / ISQC 1 Referensi
Standar
tunggal dan unsur, akun atau pos spesifikasi dalam suatu laporan keuangan
810 Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan
Standar Perakitan Reviu
Standar Perikatan Reviu 2400
Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporan keuangan
Standar Perikatan Reviu 2410
Reviu atas informasi keuangan interim yang dilaksanakan oleh auditor independen entitas
Sumber: Audit Berbasis ISA, Tuanakotta (2013) & IAPI
4. Perbedaan Standar Audit menurut U.S.GAAS dengan Standar Audit menurut IAASB
Menurut Tuanakotta (2013: 10-13), ada beberapa sifat perbedaan
antara standar audit menurut IAASB dengan standar audit menurut
U.S.GAAS yang bersifat substantif dan mendasar, yaitu:
a. Audit berbasis risiko
Risiko audit adalah risiko memberikan opini audit yang tidak tepat atas laporan keuangan yang disalahsajikan secara material. Ciri yang paling menonjol dari ISA ialah penekanan terhadap aspek risiko. Penekanan terhadap risiko sejak auditor mempertimbangkan untuk menerima atau menolak suatu entitas dalam penugasan audit sampai sesudah laporan yang berisi opini diterbitkan. ISA berulang-ulang menegaskan kewajiban auditor dalam menilai risiko (to assessed risk), dalam menanggapi risiko yang dinilai (to respond to assessed risk), dalam mengevaluasi risiko yang ditemukan (detected risk), baik yang akan dikoreksi maupun yang tidak dikoreksi entitas. Penegasan ini bermakna, jika auditor tidak menjalankan kewajibannya, ia teledor (negligent). Sedangkan pada SA lebih menekankan audit atas akun satu per satu dengan penekanan pada akun-akun neraca.
b. Rules-based standards ke principles-based standards
ISA dan IFRS adalah standar-standar berbasis prinsip yang merupakan perubahan besar dari standar-standar sebelumnya yang berbasis aturan. Menurut Tuanakotta (2015: 57) ada dua sifat yang
(38)
membedakan standar berbasis aturan dari standar berbasis prinsip. Pertama, standar berbasis aturan sangat “rumit” (“jelimet”) dan member kesan eksak atau tepat.
c. Berpaling dari model matematis
Ciri dari semua buku teks auditing Amerika maupun buku-buku pedoman dari KAP besar seperti the Big Four di era Assurance Model ialah membantu auditornya memberikan model-model matematis dalam sampling, statistical sampling maupun non-statistical sampling. Pendekatan matematis ini mempunyai kelemahan yang serius yaitu membuat auditor menjadi robot serta kerumitannya. Sedangkan ISA menekankan pada penggunaan professional judgment.
d. Kearifan profesional dan konsekuensinya
Konsekuensi dari ISA mewajibkan kearifan profesional ialah keterlibatan auditor yang berpengalaman dalam praktik dan dalam praktik akuntan publik ini berarti keterlibatan partner yang mempunyai pengalaman (jam terbang dan kepakaran dalam industri tertentu atau jenis audit tertentu), pendidikan, dan pelatihan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu. Jika keputusan audit masih dibuat oleh asisten yang belum mempunyai pengalaman yang memadai, ISA menegaskan bahwa auditnya tidak sesuai dengan ISA.
e. Pengendalian internal
Yang ditekankan ISA ialah kewajiban entitas dalam membangun, memelihara, dan mengimplementasikan pengendalian internal dan kewajiban auditor dalam menilai pengendalian internal dan menggunakan hasil penelitiannya serta komunikasi dengan manajemen dalam hal auditor menemukan defisiensi dalam pengendalian internal. Selain itu, ISA menekankan perubahan pola pikir contohnya cara berfikir lama dapat dilihat dalam praktik di Indonesia. Akuntan publik mereviu sistem pengendalian internal dan produk yang dihasikan ialah rekomendasi perbaikan sistem. Yang terpenting justru tidak dilakukan auditor, ia tidak mengaitkan prosedur audit selanjutnya dengan hasil reviu atas pengendalian internal.
f. Those Charged with Governance (TCWG)
TCWG merupakan orang atau lembaga dengan wewenang yang cukup dalam mengawasi entitas. ISA menekankan perlu adanya TCWG dalam suatu entitas. Tujuannya adalah mewakili entitas untuk berkomunikasi secara efektif dengan auditor.
5. Kantor Akuntan Publik
Audit umum atas semua laporan keuangan yang ada di Indonesia
(39)
publik, terkecuali organisasi milik pemerintah. Selain melakukan audit
atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa lain seperti jasa
konsultasi, jasa akuntansi, dan jasa perpajakan. Menurut UU No.5 Tahun
2011 kantor akuntan publik adalah badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan
izin usaha berdasarkan undang-unadang.
Di Indonesia, KAP yang terdaftar jumlahnya dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Untuk saat ini KAP yang beroperasi kurang dari 500
kantor (Elder 2011: 34). Walaupun KAP yang beroperasi di Indonesia
kurang dari 500 kantor tetapi sudah ada kurang lebih 40 kantor yang
bertaraf internasional. Menurut Adityasih (2010) yang dikutip dalam
Darwin (2012) KAP di Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan
KAP asing. Bentuk kerja sama ini dapat berupa network maupun
asosiasi. KAP yang bekerja sama dengan KAP asing biasa disebut juga
dengan KAP afiliasi. Sedangkan KAP yang belum mempunyai kerja
sama dengan KAP internasional atau belum mau bekerja sama dengan
KAP internasional sering disebut dengan KAP lokal.
6. Kualitas Audit
Kualitas audit memiliki arti yang beranekaragam bagi setiap orang.
Menurut T.Husni (2010), para pengguna laporan keuangan berpendapat
bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat
(40)
material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan
klien. Auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi apabila mereka
bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko bisnis
klien dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat
meminimalisasi ketidakpuasan klien dan menjaga kerusakan reputasi
auditor. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa kualitas audit
adalah probabilitas di mana seorang auditor menemukan dan melaporkan
tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditnya. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar
dibandingkan dengan KAP yang kecil (De Angelo, 1981).
7. Hubungan Implementasi ISA dengan Kualitas Audit
Standar audit merupakan pedoman utama bagi auditor eksternal atau
KAP dalam melaksanakan penugasan audit. Seperti yang sudah diketahui
bahwa untuk Indonesia sendiri, mulai audit laporan keuangan 2013
standar yang berlaku saat ini ialah ISA. Walaupun standar ini baru
berlaku di Indonesia, sudah sewajarnya jika para auditor eksternal atau
KAP menggunakan ISA. Kemudian auditor sendiri memandang kualitas
audit terjadi salah satunya jika mereka bekerja sesuai standar profesional
yang ada (T.Husni: 2010). Disini dapat dilihat bahwa dengan adanya
pengimplementasian ISA di Indonesia merupakan salah satu indikator
(41)
B. Hipotesis
Perusahaan wajib membuat laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pengelolaan dan pelaksanaan keuangan suatu entitas
kepada pengguna. Untuk menyakinkan pengguna bahwa laporan keuangan
tersebut merupakan cerminan perusahaan maka perlu diadakan pemeriksaan
atau pengauditan atas laporan keuangan. Pemeriksaan atau pengauditan
laporan keuangan hanya dilakukan oleh auditor eksternal yang bernaung
disuatu KAP. Perusahaan dapat memilih menggunakan KAP yang bekerja
sama dengan KAP asing yang biasa disebut dengan KAP afiliasi atau KAP
yang belum mempunyai kerja sama dengan KAP internasional yang disebut
dengan KAP lokal.
Auditor akan berpedoman pada standar yang berlaku dalam melakukan
proses pengauditan. Saat ini standar audit yang berlaku di Indonesia adalah
ISA. Tentunya auditor dituntut untuk dapat menghasilkan laporan audit yang
berkualitas. Menurut T.Husni (2010), para pengguna laporan keuangan
berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat
memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material
misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan klien.
Kemudian auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi salah satunya jika
mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada. Jadi, salah satu indikator
yang menunjukkan kualitas audit dalam sebuah penugasan audit ialah
(42)
H1: Implementasi ISA berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Hipotesis diatas merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah
kedua dalam penelitian ini.
C. Model Penelitian
Gambar 2.1 Model Penelitian
KAP Afiliasi
KAP Lokal
Implementasi International Standards
on Auditing
Kualitas Audit
(43)
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Kesimpulan dari
penelitian ini hanya berlaku untuk KAP yang diteliti saja dan tidak dapat
digeneralisasikan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2015. Tempat penelitian dilakukan di 1 KAP afiliasi dan 4 KAP lokal. KAP afiliasi yaitu
KAP Purwantono, Suherman & Suraja. KAP lokal meliputi KAP Drs.
Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E.,
Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP Purwantono,
Suherman & Suraja, KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry & Sugeng, KAP
M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan KAP Moh.
Mahsun, Ak., M.Si., CPA. Objek penelitian ini adalah pengimplementasian
(44)
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di KAP
Purwantono, Suherman & Suraja, KAP Drs. Hadiono, KAP Drs. Henry &
Sugeng, KAP M. Kuncara Budi Santoso, S.E., Ak., M.M., CA., CPA, dan
KAP Moh. Mahsun, Ak., M.Si., CPA. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
24 auditor dari semua KAP.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non probability
sampling dengan metode quota sampling. Menurut Siregar (2013: 33) quota
sampling adalah penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu
pada masing-masing kelempok, sebelum quota masing-masing kelompok
terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai. Jumlah quota sampel
dalam penelitian ini sebanyak 5 sampel setiap KAP.
F. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang
diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable), yaitu implementasi ISA dalam
pelaksanaan tugas.
2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu kualitas audit yang dihasilkan
(45)
Untuk menghindari kesalahpahaman atau untuk memberikan gambaran
dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini diperlukan definisi variabel
operasional yang akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun kuesioner
penelitian, yaitu:
1. Implementasi ISA (X)
Implementasi adalah suatu proses melaksanakan suatu aturan atau
pedoman yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Dengan demikian
maka implementasi ISA adalah proses melaksanakan standar audit
internasional yang sebelumnya memang belum pernah dilakukan oleh
suatu KAP dalam pelaksanaan penugasan audit. Indikator suatu KAP
mengimplementasikan ISA dalam pelaksanaan penugasan audit ialah bila
KAP tersebut telah melaksanakan proses yang ditetapkan pada
standar-standar yang berlaku pada ISA. Untuk pernyataan pengimplementasian
ISA ini terdapat 36 pernyataan. Pernyataan diukur dengan skala dikotomi
yaitu ya dan tidak, dimana 1 = “ya” yang berarti bahwa standar tersebut
telah diimplementasikan di KAP dan 0 = “tidak” yang berarti bahwa
standar tersebut belum diimplementasikan di KAP.
2. Kualitas audit (Y)
Indikator kualitas audit adalah dapat memberikan jaminan bahwa
tidak ada salah saji yang material atau kecurangan dalam laporan keuangan
klien, bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko
bisnis klien dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat
(46)
auditor. Pernyataan tentang kualitas audit sebanyak 19 pernyataan. Dalam
penelitian ini kualitas audit diukur dengan pernyataan-pernyataan yang
menggunakan skala interval dengan rentang 1 sampai 7 dengan intepretasi
semakin kecil angka berarti responden semakin tidak setuju dengan
indikator kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP dan semakin besar
angka berarti responden semakin setuju dengan indikator kualitas audit
yang dihasilkan oleh KAP.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner
Pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti secara langsung
mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada KAP afiliasi maupun KAP
lokal tentang pengimplementasian ISA dan kualitas audit. Pertanyaan
dalam kuesioner berlaku sama untuk semua KAP baik KAP afiliasi
maupun KAP lokal.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengakses pada
website Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Data yang dikumpulkan
berupa informasi KAP seperti izin oprasional, letak kantor, kontak kantor,
akuntan publik/rekan persekutuan pemilik kantor dan nomer register
(47)
H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Siregar (2013: 46) validitas atau kesahihan adalah
menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin
diukur. Dalam penelitian yang menggunakan kuesioner, uji validitas
digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan pertanyaan dapat
mengetahui jawaban responden. Rumus yang digunakan untuk uji
validitas yaitu dengan teknik korelasi product moment:
Rumus:
√ √ Keterangan:
∑ ∑ N: jumlah responden
Dengan taraf signifkan ( = 5%, kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan valid serta memiliki validitas konstruksi yang baik
dan begitu pula sebaliknyaapabila r hitung lebih besar dari nilai r tabel
product moment.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan jika pernyataan dalam
penelitian sudah memiliki validitas. Menurut Siregar (2013: 55) tujuan
reliabilitas itu sendiri adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
(48)
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama pula.
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha
cronbach. Metodealpha cronbach merupakan teknik untuk menghitung
reliabilitas suatu tes yang yang mengukur sikap atau prilaku.
Rumus Alpha (cronbach’s) sebagai berikut:
Keterangan:
: Reliabilitas kuesioner
: Banyaknya butir pertanyaan : Jumlah varian butir
:Varian total
Suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas ( > 0,6. Berikut ini adalah tabel tingkat reliabel berdasarkan nilai Alpha
Cronbach:
Tabel 3.1
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 >0,20 s.d 0,40 >0,40 s.d 0,60 >0,60 s.d 0,80 >0,80 s.d 1,00
Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel
Sangat Reliabel
2. Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan
(49)
data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Dasar
pengabilan keputusan dalam uji ini adalah jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal. (Asep 2014: 114). Uji ini menggunakan alat uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov.
3. Pengolahan Data
Pengolahan data yang akan digunakan untuk menjawab rumusan
masalah adalah :
a. Untuk menjawab permasalahan pertama
1) Data yang digunakan berasal dari kuesioner pengimplementasian
ISA. Kemudian membuat tabulasi penilaian responden secara
keseluruhan.
2) Membuat tabel rekapitulasi penilaian responden terhadap kuesioner
pengimplementasian ISA. Tabel ini dibuat satu per satu sesuai
standar yang ada dalam ISA dan dinyatakan dalam bentuk
angka/poin.
Tabel 3.2
Rekapitulasi Jawaban Responen Terhadap Standar
No. ISA Pernyataan
Penilaian Responden KAP
Afiliasi
KAP Lokal
1. Pernyataan I 2. Pernyataan II dst: Pernyataan ke-n
(50)
3) Menganalisis penilaian responden terhadap pengimplementasian
ISA dan memaparkan secara deskriptif hasil analisis berdasarkan
tabel 3.2.
b. Untuk menjawab permasalahan kedua
1) Data berasal dari kuesioner pengimplementasian ISA dan
kuesioner kualitas audit.
2) Untuk penilaian responden terhadap kuesioner kualitas audit akan
dibuatkan tabel rekapitulasi, dimana dalam tabel tersebut terdapat
jawaban responden pada rentang skala yang dipilih. Rentang skala
yang digunakan yaitu 1 sampai 7 dengan intepretasi semakin kecil
angka berarti responden semakin tidak setuju dengan indikator
kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP dan semakin besar angka
berarti responden semakin setuju dengan indikator kualitas audit
yang dihasilkan oleh KAP. Kemudian setiap pernyataan tersebut
akan dihutung jumlahnya. Kemudian akan dicari rata-rata penilaian
responden, standar deviasi, serta nilai tertinggi dan terendah.
3) Memaparkan dan menjelaskan hasil dari hasil perhitungan langkah
(3) dan isi tabel rekapitulasi penilaian responden terhadap kualitas
audit.
4) Untuk melihat pengaruh atau dampak dari pengimplementasian
ISA terhadap kualitas audit maka dibuat tabel komparasi nilai
(51)
penilaian tiap responden terhadap implementasi ISA dan kualitas
audit, kemudian melakukan uji regresi linear sederhana.
5) Untuk pengujian hipotesis akan dilakukan uji t dimana hasil uji
thitung dapat dilihat pada hasil output uji regersi sederhana pada
bagian koefisien. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan
hasil thidung dengan ttabel. Keputusan yang dapat diambil adalah
menolak atau menerima H0. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak,
sebaliknya jika thitung < ttabel maka H0 diterima.
6) Lalu melakukan analisis atas hasil uji t dan memberikan penjelasan
(52)
31 BAB IV
GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Daftar Kantor Akuntan Publik yang dijadikan tempat penelitian:
A. Kantor Akuntan Publik Afiliasi
1. KAP PURWANTONO, SUHERMAN & SURAJA
Kerjasama dengan Ernst & YoungGlobal Limited (17 Juni 2010) Izin Usaha KAP : 381/KM.1/2010 (24 Mei 2010) Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav.52 – 53, Jakarta 12190 Telp: (021) 52895000
Fax: (021) 52894100 Website: www.ey.com/id
I. Rekan Persekutuan I.1. Akuntan Publik :
I.1.1. Hari Purwantono I.1.2. Benyanto Suherman I.1.3. Peter Surja
I.1.4. Sinarta I.1.5. Tia Adityasih I.1.6. Agung Purwanto I.1.7. Bangkit Kuncoro I.1.8. David Sungkoro I.1.9. Deden Riyadi
I.1.10. E. Batara Manurung I.1.11. Feniwati Chendana I.1.12. Hermawan Setiadi I.1.13. Indrajuwana Komala Widjaja
I.1.14. Moch. Dadang Syachruna I.1.15. Ratnawati Setiadi I.1.16. Roy Iman Wirahardja I.1.17. Ruddy Koesnadi I.1.18. Danil Setiadi Handaja I.1.19. Handri Tjendra I.2. Non Akuntan Publik :
I.2.1. Djujono Widjaja I.2.2. Fariaty Lionardi I.2.3. Julianingsih Tan I.3. Cabang Surabaya (33)
I.3.1. Akuntan Publik : I.3.1.1. Muhammad
No. Reg. Izin AP.0684(Pemimpin, FAP, FAPM)
No. Reg. Izin AP.0685 (FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0686(FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0701(FAP, FAPM) No. Reg. Izin AP.0029 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0687 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0689 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0691 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0692 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0693 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0694 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0695 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0696 (FAPM)
No. Reg. Izin AP.0697 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0698 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0699 (FAPM) No. Reg. Izin AP.0700 (FAPM) No. Reg. Izin AP.1008 (FAPM) No. Reg. Izin AP.1008 (FAPM)
No. Reg. Izin AP.0240 (Pemimpin Cabang, FAPM)
(53)
Kurniawan II. STAF KAP
II.1.1. Dagmar Zevilianty Djamal II.1.2.Sherly Jokom II.1.3.Susanti II.1.4.Widya Arijanti II.1.5.Yasir II.1.6.Andreas Leonardi II.1.7.Anwar Muljadi Arif II.1.8.Arief Somantri II.1.9.Austa Ardiawan II.1.10. Benediktio Salim II.1.11. Bimo Iman
Santoso II.1.12. Budi Hartono II.1.13. Chairul
Wismoyo II.1.14. Damestar
Hutagalung II.1.15. Denny Susanto II.1.16. Doly Fajar
Damanik II.1.17. Erwin Effendy II.1.18. Fonny Alimin II.1.19. Hanny W.
Sugianto II.1.20. Harun Akbar II.1.21. Irwan Haswir II.1.22. Lily Renawati II.1.23. Lucky
Parwitasari II.1.24. Mento
II.1.25. Nisya Yuliatrhani Sanrose
II.1.26. Patricia K. Surya II.1.27. Said
Amru II.1.28. Sandy II.1.29. Soaduon
Tampubolon II.1.30. Tjoa Tjek Nien II.1.31. Wirani Andriani
Setiawan
II.2. Cabang Surabaya (33) II.2.1. Anak Agung
No. Reg. Izin AP.0690 (Cuti)
No. Reg. Izin AP.0704 (Cuti) No. Reg. Izin AP.0705 (Cuti) No. Reg. Izin AP.0702 (Cuti) No. Reg. Izin AP.0703 (Cuti)
(54)
Gede Taman II.2.2. Andi Widjaja
Rahardjo II.2.3. Hambali Hadi
Purnomo II.2.4. Totok Hariono
B. Kantor Akuntan Publik Lokal 1. KAP Drs. HADIONO
Izin Usaha Nomor : KEP-1125/KM.17/1998 (15 Desember 1998) Gedung Griya HDN
Jl. Kusbini No.27 Yogyakarta 55222 Telp: (0274) 555100 Fax: (0274) 555101 Akuntan Publik :
1. Hadiono No. Reg. Izin AP.0108 (FAP)
2. KAP Drs. HENRY & SUGENG
Izin Usaha Nomor : 1365/KM.1/2009 (10 Desember 2009) Jl. Gajah Mada No.22
Yogyakarta 55112 Telp : (0274) 514883 Fax : (0274) 514883
Email: kaphenry_s@yahoo.co.id
I. REKAN PERSEKUTUAN I.1. Akuntan Publik :
I.1.1.Henry Susanto No. Reg. Izin AP.0067 (Pemimpin, FAP) I.2. CABANG SURABAYA (26)
I.2.1.Akuntan Publik :
I.2.1.1.Sugeng Wirjaseputra No. Reg. Izin AP.0644 (Pemimpin Cabang)
3. KAP M. KUNCARA BUDI SANTOSA,S.E., Ak, M.M., CA., CPA
Izin Usaha Nomor : KEP-479/KM.1/2014 (30 Juni 2014) Jl. Godean KM. 5 No. 104
Yogyakarta 55292
Telp: (0274) 5305200, 087838900901 Fax: (0274) 5305200
E-mail: kapkuncara@gmail.com
Akuntan Publik :
(55)
4. KAP MOH. MAHSUN, Ak., M.Si., CPA
Izin Usaha Nomor : KEP-437/KM.1/2014 (23 Juni 2014) Jl. Prof. Dr. Soepomo, Gg. Lucida No.02,
Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta Telp: (0274) 386825
Fax: (0274) 378229
E-mail : office@kapmuna.co.id
Akuntan Publik :
(56)
35 BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Responden dalam penelitian ini berfungsi memberikan informasi data
mengenai pengimplementasian ISA terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Data diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada KAP afiliasi dan
KAP lokal, rincian kuesioner yang kembali sebagai berikut:
Tabel 5.1
Rincian Kuesioner
No. Keterangan Jumlah Total Persentase
1. Kuesioner yang disebar - 40 100%
2.
Kuesioner yang kembali 1. KAP Afiliasi
2. KAP Lokal
- 12 14
26 65%
3.
Kuesioner yang digunakan 1. KAP Afiliasi
2. KAP Lokal
- 12 12
24 60%
Sumber: Data diolah
Kuesioner yang disebar sebanyak 40 kuesioner dan yang kembali sebanyak
26 kuesioner dari satu KAP afiliasi dan empat KAP lokal. Adapun rincian
kuesioner tersebut yaitu 12 kuesioner berasal dari KAP afiliasi dan 14
kuesioner berasal dari KAP lokal. Namun kuesioner yang digunakan dalam
pengolahan data sebanyak 24 kuesioner. Hal ini dilakukan oleh peneliti
dikarenakan terdapat dua kuesioner yang diisi oleh responden yang tidak
diharapkan dan untuk menyeimbangkan data antara kedua KAP karena bila
(57)
serta analisis data. Dari kuesioner yang dikembalikan dapat dilihat bahwa
persentase pengembalian kuesioner sebesar 60%.
B. Karakteristik Responden
Berdasarkan kuesioner yang telah kembali dapat dilihat karakteristik
responden sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 5.2 karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin diketahui mayoritas dalah pria dengan persentase sebesar 58%.
Sedangkan responden berjenis kelamin wanita memiliki persentase
sebesar 42%. Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis
Kelamain Jumlah Persentase
1. Pria 14 58% 2. Wanita 10 42% Total 24 100% Sumber: Data diolah
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Responden dalam penelitian ini semuanya berusia antara 20-29
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kelima KAP tersebut didominasi oleh
pekerja muda. Secara lengkap karakteristik responden berdasarkan usia
(58)
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Persentase
1. 20-29 24 100% 2. 30-39 0 0% 3. 40-49 0 0% 4. ≥ 50 0 0% Total 24 100% Sumber: Data diolah
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Responden penelitian ini rata-rata berpendidikan akhir S1 dengan
persentase sebesar 92%. Untuk responden dengan pendidikan terakhir S2
memiliki persentase sebesar 8%. Sedangkan responden dengan
pendidikan terakhir S3dan lainnya tidak ada. Secara lengkap karakteristik
responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan
Terakhir Jumlah Persentase
1. S1 22 92%
2. S2 2 8%
3. S3 0 0%
4. Lain-lain 0 0% Total 25 100% Sumber: Data diolah
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
Untuk lama kerja responden pada KAP bervariasi, sebesar 58%
responden sudah bekerja selama 0-2 tahun. Sebesar 38% sudah bekerja
antara 3-5 tahun dan selebihnya 4% responden sudah bekerja selama 6-8
tahun. Karakteristik responden berdasarkan lama kerja secara lengkap
(59)
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja No. Lama Kerja Jumlah Persentase
1. 0-2 tahun 14 58% 2. 3-5 tahun 9 38% 3. 6-8 tahun 1 4%
4. ≥ 8 tahun 0 0%
Total 24 100% Sumber: Data diolah
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi
Porsi jabatan/posisi yang diduduki responden baik sebagin auditor
junior maupun auditor senior adalah sama yaitu sebanyak 38%.
Selebihnya berada pada jabatan/posisi assistant auditor sebanyak 8%,
assistant grade 2, assistant assurance, staff, dan manajer memiliki
masing-masing persentase sebesar 4%. Tabel 5.6 berikut ini
memperlihatkan karakteristik responden berdasarkan jabatan/posisi
secara lengkap.
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan/Posisi No. Jabatan/Posisi Jumlah Persentase
1. Staff 1 4%
2. Assistant Assurance 1 4% 3. Assistant Grade 2 1 4% 4. Assistant Auditor 2 8% 5. Junior Auditor 9 38% 6. Senior Auditor 9 38% 7. Manajer 1 4% Total 24 100% Sumber: Data diolah
(60)
C. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas
Penelitian ini terdiri dari dua kuesioner yang disebarkan kepada
responden. Kuesioner pertama bertujuan untuk mengetahui
pengimplementasian ISA pada suatu KAP. Adapun indikator penilaian
dalam kuesioner ini yaitu prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab,
penilaian risiko dan respon tehadap risiko yang telah dinilai, bukti audit,
penggunaan pekerjaan pihak lain, kesimpulan audit dan laporan, dan
area-area khusus. Sedangkan untuk kuesioner kedua bertujuan untuk
mengetahui kualitas audit yang dihasilkan oleh suatu KAP. Indikator
dalam kuesioner ini yaitu kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit
dan kualitas laporan hasil audit. Pengujian validitas ini menggunakan
rumus korelasi product moment yang dioleh dengan software SPSS 21.00
for windows.
Tabel 5.7
Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Kualitas Audit BP
5% Hasil BP
5% Hasil
1. 0,454 0,423 Valid 11. 0,607 0,423 Valid 2. 0,507 0,423 Valid 12. 0,295 0,423 Tidak Valid 3. 0,640 0,423 Valid 13. 0,598 0,423 Valid 4. 0,637 0,423 Valid 14. 0,800 0,423 Valid 5. 0,579 0,423 Valid 15. 0,784 0,423 Valid 6. 0,684 0,423 Valid 16. 0,727 0,423 Valid 7. 0,711 0,423 Valid 17. 0,589 0,423 Valid 8. 0,439 0,423 Valid 18. 0,788 0,423 Valid 9. 0,796 0,423 Valid 19. 0,569 0,423 Valid 10. 0,766 0,423 Valid 20. 0,604 0,423 Valid Sumber: Data diolah dengan SPSS 21
(61)
Hasil uji validitas ini dilihat dari item total skor. Jumlah responden
yang digunakan sebanyak 24 responden dengan derajat kebebasan
sebesar 22 yang berasal dari N-2= 24-2= 22. Untuk menentukan nilai
, pengujian ini dilakukan dengan uji dua sisi dengan taraf
kepercayaan 95% atau α=0,05. Jadi nilai df= 22 dengan α= 0,05 adalah 0,423. Hasil uji validitas (terlampir) dapat disimpulkan melalui
tabel di atas. Dapat dilihat nilai adalah 0,423 dan dari 20 pernyataan hampir semua instrumen pernyataan memiliki nilai
lebih besar dari nilai atau dikatakan valid, hanya 1 instrumen pernyataan saja yang tidak valid karena memiliki nilai
lebih kecil dari yaitu 0,255. Pernyataan yang tidak valid tersebut adalah pernyataan nomer 12. Instrumen pernyataan yang tidak
valid dihilangkan dan pada pengujian selanjutnya hanya menggunakan
instrumen pernyataan yang valid.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha dari Croncbach
dengan ketentuan nilai alpha dikatakan reliabel apabila > 0,60. Adapun
hasil pengujian reliabiltas sebesar 0,919, maka dapat disimpulkan bahwa
semua instrumen pernyataan dalam kuesioner tersebut sangat reliabel.
Tabel 5.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Kualitas Audit
Cronbach’s Alpha N of Items
0.919 19 Sumber: Data diolah
(62)
D. Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan alat uji One-Kolmogorov-Smirnov
Test dengan ketentuan jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal. Adapun hasil pengujian normalitas
sebesar 0,644, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi bersifat normal.
Hasil pengujian normalitas secara lengkap dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Tabel 5.9
Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Total
N 19
Normal Parametersa,b Mean 138,84 Std. Deviation 8,591
Most Extreme Differences
Absolute ,170 Positive ,164 Negative -,170 Kolmogorov-Smirnov Z ,740 Asymp. Sig. (2-tailed) ,644
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah
E. Deskripsi dan Analisis Data
Penilaian tentang pengimplementasian ISA yang telah dilakukan oleh
responden untuk KAP baik KAP afiliasi maupun KAP lokal dilakukan
melalui kuesioner dengan skala dikotomi. Sedangkan untuk mengetahui
sejauh mana pengimplementasian ISA berkaitan dengan kualitas audit yang
dihasilkan digunakan kuesioner dengan skala interval. Peneliti menganalisis
(63)
1. Implementasi ISA
a. Implementasi Tiap Standar
1) Standar Prinsip-prinsip Umum dan Tanggung Jawab
Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang
pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar
prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab.
Tabel 5.10
Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Prinsip-Prinsip Umum dan Tanggung Jawab
No ISA Pernyataan
Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal
1 200
Tujuan keseluruhan auditor independen dan pelaksanaan audit berdasarkan standar audit
12 12
2 210 Persetujuan atas ketentuan
perikatan audit 12 10 3 220 Pengendalian mutu untuk
audit atas laporan keuangan 12 12 4 230 Dokumentasi audit 12 12
5 240
Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan
10 12
6 250
Pertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam audit laporan keuangan
12 12
7 260
Komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
12 12
8 265
Pengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen
11 12
Rata-rata 11,60 11,75
(64)
Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa rata-rata
penilaian responden di kedua KAP tidak jauh berbeda hanya
selisih 0,15 poin saja. Secara keseluruhan hal ini menunjukkan
bahwa pengimplementasian ISA untuk standar prinsip-prinsip
umum dan tanggung jawab dikedua KAP bisa dikatakan sama.
Namun bila dilihat lebih detail lagi, pengimplementasian ISA
untuk sub standar di kedua KAP berbeda. Untuk standar ini KAP
afiliasi memiliki nilai lebih kecil dari KAP lokal. KAP afiliasi
semua sub standar sudah hampir diimplementasikan secara penuh.
Sub standar yang sudah terimplementasi secara penuh atau bisa
dikatakan 100% yaitu ISA nomor 200, 210, 220, 230, 250, dan
260. Untuk ISA nomor 265 persentase pengimplementasiannya
sebesar 92% dan ISA nomor 240 persentase
pengimplementasiannya sebesar 83%. Sedangkan untuk KAP
lokal sub standar yang sudah terimplementasikan penuh 100%
yaitu ISA nomor 200, 220, 230, 240, 250, dan 260. Untuk ISA
nomor 230 persentase pengimplementasiannya sebesar 92% dan
(65)
2) Standar Penilaian Risiko dan Respon terhadap Risiko yang Telah Dinilai
Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang
pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar
penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah dinilai.
Tabel 5.11
Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Penilaian Risiko dan Respon terhadap Risiko yang Telah Dinilai
No ISA Pernyataan
Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal
9 300 Perencanaan suatu audit atas
laporan keuangan 12 12
10 315
Pengidentifikasian dan penilaian kesalahan penyajian material melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya
12 12
11 320
Materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit
12 12
12 330 Respons auditor terhadap
risiko yang telah dinilai 12 12
13 402
Pertimbangan audit terkait dengan entitas yang menggunakan suatu organisasi jasa
12 11
14 450
Pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit
12 12
Rata-rata 12,00 11,83
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 5.11 dapat dilihat bahwa KAP afiliasi
sudah 100% mengimplementasikan secara penuh sub standar
penilaian risiko dan respon terhadap risiko yang telah dinilai.
(66)
yang belum terimplementasikan secara penuh yaitu ISA nomor
402 dengan nilai 11 poin bila dipersentasekan
pengimplementasian standar ini sebesar 92%. Namun apabila
dilihat secara keseluruhan, tingkat pengimplementasian ISA di
KAP sudah baik yaitu sebesar 11,83 poin.
3) Standar Bukti Audit
Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang
pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar bukti
audit.
Tabel 5.12
Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Bukti Audit
No ISA Pernyataan
Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal
15 500 Bukti audit 12 11 16 501 Bukti audit – pertimbangan
spesifikasi atas unsur pilihan 12 12 17 505 Konfirmasi eksternal 12 12 18 510 Perikatan audit tahun pertama –
saldo awal 12 11 19 520 Prosedur analitis 12 12 20 530 Sampling audit 12 12
21 540
Audit atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan
12 12
22 550 Pihak berelasi 12 11 23 560 Peristiwa kemudian 12 11 24 570 Kelangsungan usaha 12 11 25 580 Representasi tertulis 11 11
Rata-rata 11,91 11,45
(67)
Dilihat dari tabel 5.12, KAP afiliasi mengimplementasikan
standar bukti audit hampir secara penuh ini ditunjukkan dengan
rata-rata poin yang didapat sebesar 11,91. Hanya ada satu sub
standar yang belum terimplementasi secara penuh yaitu ISA
nomor 580 yang berkaitan dengan adanya representasi tertulis.
Adapun penilaian yang diberikan responden sebesar 11 poin
dengan tingkat persentase sebesar 92%. Sedangkan untuk KAP
lokal ada 5 sub standar yang sudah terimplementasi secara penuh
yaitu ISA 501, 505, 510, 520, dan 540. Tetapi masih ada 6 sub
standar yang sampai saat ini belum terimplementasi secara penuh
yaitu ISA nomor 500, 550, 560, 570, dan 580, masing-masing sub
standar tersebut memiliki nilai dari responden sebesar 11 poin
atau sebesar 92%. Hal ini dapat terjadi karena kondisi klien yang
merupakan perusahaan yang tergolong dalam skala kecil sehingga
sub standar tersebut belum bisa diterapkan saat penugasan audit
berlangsung.
4) Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain
Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang
pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar
(68)
Tabel 5.13
Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Penggunaan Pekerjaan Pihak Lain
No ISA Pernyataan
Penilaian Responden KAP
Afiliasi
KAP Lokal
26 600
Pertimbangan khusus – audit atas laporan keuangan grup (termasuk pekerjaan auditor komponen)
12 7
27 610 Penggunaan pekerjaan
auditor internal 12 4 28 620 Penggunaan pekerjaan
seorang pakar auditor 11 7
Rata-rata 11,67 6,00
Sumber: Data diolah
Dapat dilihat pada tabel 5.13 bahwa rata-rata penilaian
responden terhadap pengimplementasian KAP afiliasi untuk
standar ini hampir penuh yaitu sebesar 11,67 poin dan untuk KAP
lokal hanya 6 poin saja. Untuk KAP afiliasi sub standar yang
belum terimplementasi secara penuh yaitu ISA nomor 620,
resonden memberikan penilaian sebesar 11 poin atau 92%.
Sedangkan untuk KAP lokal pengimplementasian per sub standar
belum maksimal, masih ada sub standar yang persentasenya
berada dibawah 50% seperti ISA nomor 610 yang hanya memiliki
persentase sebesar 33% atau memiliki nilai 4 poin dari responden.
Sedangkan untuk dua sub standar lainnya yaitu ISA 600 dan 620,
responden memberikan penilaian sebesar 7 poin atau sebesar
58%. Selisih nilai yang jauh antara kedua KAP ini disebabkan
(69)
merupakan perusahaan yang masih dalam skala kecil sehingga
belum mempunya anak perusahaan yang akan berkaitan dengan
ISA nomor 600, masih belum memiliki auditor internal dan pakar
auditor dalam perusahaan sehingga ISA nomor 610 dan ISA
nomor 620 belum bisa diterapkan oleh KAP lokal.
5) Standar Kesimpulan dan Pelaporan
Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang
pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar
kesimpulan dan pelaporan.
Tabel 5.14
Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Standar Kesimpulan dan Pelaporan
No ISA Pernyataan
Penilaian Responden KAP Afiliasi KAP Lokal
29 700
Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan
12 12
30 705
Modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor independen
11 4
31 706
Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam laporan auditor independen
12 8
32 710
Informasi komparatif – angka korespondensi dan laporan keuangan komparatif
12 11
33 720
Tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan
7 9
Rata-rata 10,80 8,80
(70)
Dilihat dari tabel 5.14, rata-rata penilaian responden untuk
kedua KAP pada standar ini memiliki selisih 2 poin. Disini
menunjukkan bahwa pada standar ini KAP afilisi
pengimplementasiannya lebih banyak dibandingkan dengan KAP
lokal. Untuk KAP afiliasi sub standar yang sudah 100%
diimplementasikan secara penuh yaitu ISA nomor 700, 706, dan
710. Untuk ISA nomor 705 serta ISA nomor 720
pengimplementasiannya masing-masing memiliki nilai 11 poin
dan 7 poin atau bila dipersentasekan sebesar 92% dan 67%.
Sedangkan untuk KAP lokal baru ISA nomor 700 yang sudah
diimplementasikan secara penuh. Lainnya seperti ISA nomor 705,
706, 710, 720 memiliki masing-masing nilai yaitu 4 poin, 8 poin,
11 poin, 9 poin atau bila dipersentasekan sebesar 33%, 67%, 92%,
75%.
6) Standar Area-Area Khusus
Berikut ini adalah rekapitulasi jawaban responden tentang
pengimplementasian ISA yang berkaitan dengan standar
(1)
(2)
86
LAMPIRAN VII
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
(4)
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
(6)
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI