Kantor Akuntan Publik Kualitas Audit

membedakan standar berbasis aturan dari standar berbasis prinsip. Pertama, standa r berbasis aturan sangat “rumit” “jelimet” dan member kesan eksak atau tepat. c. Berpaling dari model matematis Ciri dari semua buku teks auditing Amerika maupun buku-buku pedoman dari KAP besar seperti the Big Four di era Assurance Model ialah membantu auditornya memberikan model-model matematis dalam sampling, statistical sampling maupun non- statistical sampling. Pendekatan matematis ini mempunyai kelemahan yang serius yaitu membuat auditor menjadi robot serta kerumitannya. Sedangkan ISA menekankan pada penggunaan professional judgment. d. Kearifan profesional dan konsekuensinya Konsekuensi dari ISA mewajibkan kearifan profesional ialah keterlibatan auditor yang berpengalaman dalam praktik dan dalam praktik akuntan publik ini berarti keterlibatan partner yang mempunyai pengalaman jam terbang dan kepakaran dalam industri tertentu atau jenis audit tertentu, pendidikan, dan pelatihan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu. Jika keputusan audit masih dibuat oleh asisten yang belum mempunyai pengalaman yang memadai, ISA menegaskan bahwa auditnya tidak sesuai dengan ISA. e. Pengendalian internal Yang ditekankan ISA ialah kewajiban entitas dalam membangun, memelihara, dan mengimplementasikan pengendalian internal dan kewajiban auditor dalam menilai pengendalian internal dan menggunakan hasil penelitiannya serta komunikasi dengan manajemen dalam hal auditor menemukan defisiensi dalam pengendalian internal. Selain itu, ISA menekankan perubahan pola pikir contohnya cara berfikir lama dapat dilihat dalam praktik di Indonesia. Akuntan publik mereviu sistem pengendalian internal dan produk yang dihasikan ialah rekomendasi perbaikan sistem. Yang terpenting justru tidak dilakukan auditor, ia tidak mengaitkan prosedur audit selanjutnya dengan hasil reviu atas pengendalian internal. f. Those Charged with Governance TCWG TCWG merupakan orang atau lembaga dengan wewenang yang cukup dalam mengawasi entitas. ISA menekankan perlu adanya TCWG dalam suatu entitas. Tujuannya adalah mewakili entitas untuk berkomunikasi secara efektif dengan auditor.

5. Kantor Akuntan Publik

Audit umum atas semua laporan keuangan yang ada di Indonesia dilakukan oleh akuntan publik dalam suatu badan usaha kantor akuntan publik, terkecuali organisasi milik pemerintah. Selain melakukan audit atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa lain seperti jasa konsultasi, jasa akuntansi, dan jasa perpajakan. Menurut UU No.5 Tahun 2011 kantor akuntan publik adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan undang-unadang. Di Indonesia, KAP yang terdaftar jumlahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Untuk saat ini KAP yang beroperasi kurang dari 500 kantor Elder 2011: 34. Walaupun KAP yang beroperasi di Indonesia kurang dari 500 kantor tetapi sudah ada kurang lebih 40 kantor yang bertaraf internasional. Menurut Adityasih 2010 yang dikutip dalam Darwin 2012 KAP di Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan KAP asing. Bentuk kerja sama ini dapat berupa network maupun asosiasi. KAP yang bekerja sama dengan KAP asing biasa disebut juga dengan KAP afiliasi. Sedangkan KAP yang belum mempunyai kerja sama dengan KAP internasional atau belum mau bekerja sama dengan KAP internasional sering disebut dengan KAP lokal.

6. Kualitas Audit

Kualitas audit memiliki arti yang beranekaragam bagi setiap orang. Menurut T.Husni 2010, para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material no material misstatements atau kecurangan fraud dalam laporan keuangan klien. Auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi apabila mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko bisnis klien dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat meminimalisasi ketidakpuasan klien dan menjaga kerusakan reputasi auditor. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa kualitas audit adalah probabilitas di mana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditnya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Kantor Akuntan Publik KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil De Angelo, 1981.

7. Hubungan Implementasi ISA dengan Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

analisis aplikasi prosedur analitik dalam audit umum atas laporan keuangan oleh kantor akuntan publik : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 29 124

Pengaruh ukuran kantor akuntan publik dan opini audit terhada audit delay : (studi kasus pada kantor akuntan publik di Wilayah Bandung)

5 33 87

Pengaruh profesionalisme akuntan publik dan perilaku disfungsional akuntan publik terhada kualitas audit: (studi kasus pada Kantor Akuntans Publik di Bandung)

0 3 1

Pemilihan Sampling Audit Dan Implementasi Audit Berbasis Risiko Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

6 35 80

Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Auditing dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang.

0 0 2

Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus dan Pengalaman terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

1 1 2

Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus dan Pengalaman terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

0 0 110

Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Kantor Akuntan Publik, dan Rotasi Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI pada tahun 2012-2014).

0 1 6

19. ISA 200 Objectives of Auditor and Standards on Auditing

0 0 29

Analisis Pengaruh Pengawas Intern dan Independensi terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Palembang - POLSRI REPOSITORY

0 0 17