17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang berjudul “Uji Kualitas Sediaan Racakan Pulveres dengan Zat Aktif Hidroklorotiazid di Apotek X” termasuk penelitian non
eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Jenis penelitian non eksperimental karena penelitian ini tidak dilakukan manipulasi atau pemberian
perlakuan pada subjek uji. Rancangan penelitian deskriptif karena peneliti hanya mendeskripsikan keadaan yang ada.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel utama
a. Sediaan racikan pulveres dengan zat aktif hidroklorotiazid yang diracik di
apotek X. b.
Kualitas sediaan racikan pulveres terkait keragaman bobot, keseragaman kandungan, dan kadar air.
2. Variabel pengacau
a. Variabel yang dapat dikendalikan dalam penelitian ini adalah:
1 Perbedaan spesifikasi alat yang digunakan selama penelitian,
digunakan alat dan instrumen yang sama selama penelitian. 2
Kemurnian pelarut dan fase gerak, sehingga digunakan pelarut dan fase gerak grade for liquid chromatography.
b. Variabel yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini adalah
peracik yang berbeda pada setiap pengambilan sampel.
C. Definisi Operasional
a. Pulveres adalah serbuk yang diracik dari beberapa bahan aktif, dicampur dan
dihaluskan menjadi satu, kemudian dibagi dalam bagian-bagian yang sama rata dan dibungkus dengan kertas perkamen.
b. Sediaan racikan pulveres yang digunakan sebagai sampel adalah sediaan
racikan pulveres mengandung hidroklorotiazid dan captopril sebagai zat aktif dan bahan lain sebagai bahan pengisinya yang diracik di apotek X.
c. Zat aktif obat adalah unsur dalam obat yang memiliki khasiat menyembuhkan
penyakit. Penelitian ini menggunakan hidroklorotiazid sebagai zat aktif obat yang diteliti dalam sediaan pulveres.
d. Parameter kulitas sediaan racikan pulveres yang diuji meliputi keragaman
bobot, keseragaman kandungan, dan kadar air. e.
Keragaman bobot sediaan racikan pulveres ditentukan dengan menghitung nilai KV. Sediaan racikan puveres dikatakan memiliki bobot yang seragam apabila
nilai KV ≤ 10 dan seluruh sampel pulveres yang diuji berada dalam rentang 90 hingga 110 yang tertera pada bobot teoritis.
f. Keseragaman kandungan diukur dengan seperangkat instrumen KCKT fase
terbalik dengan fase diam C
18
dan fase gerak campuran metanol: air 95:5 dengan kecepatan alir 1,0 mLmenit. Pengujian keseragaman kandungan
terbatas pada satu senyawa aktif yaitu hidroklorotiazid.
g. Sediaan racikan pulveres dikatakan seragam dalam kandungan apabila seluruh
sampel pulveres yang diuji terletak dalam rentang 90,0 hingga 110 dari yang tertera pada resep.
h. Kadar air ditentukan dengan menghitung nilai persen moisture content sediaan
racikan pulveres sebelum dan setelah penyimpanan. Penyimpanan dilakukan selama 9 hari.
i. Sediaan racikan pulveres dikatakan memenuhi uji kadar air apabila memiliki
nilai persen moisture content dibawah 7.
D. Bahan Penelitian