Hasil yang diperoleh dari pengukuran diperoleh dari kurva baku dengan koefisien korelasi sebesar 0,9995, sehingga telah memenuhi persyaratan
yang ditentukan yaitu r ≥ 0,99. Hal ini menunjukkan bahwa metode analisis yang digunakan memiliki linieritas yang baik sehingga hasil yang
didapatkan proporsional terhadap kadar analit di dalam sampel.
3. Penetapan kadar dan uji keseragaman kandungan hidroklorotiazid
Penetapan kadar hidroklorotiazid dalam pulveres dapat dihitung berdasarkan kromatogram yang memiliki nilai AUC menggunakan persamaan
kurva baku yang telah diperoleh. Kadar pulveres yang telah dihitung kemudian diuji keseragamannya.
Penetapan kadar untuk uji keseragaman kandungan hidroklorotiazid dalam pulveres dilakukan dengan mengambil tiga bungkus pulveres dari
sembilan bungkus pulveres secara acak random. Setiap bungkus pulveres yang akan ditetapkan kadarnya, dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Kadar tiap
bungkus didapatkan dengan cara menghitung nilai rata-rata kadar dari ketiga replikasi tersebut. Pengambilan sampel pulveres dilakukan sebanyak tiga kali
dalam waktu hari yang berbeda, sehingga jumlah total pulveres yang digunakan dalam uji keseragaman kandungan selama penelitian adalah
sembilan bungkus. Hasil uji keseragaman kandungan hidroklorotiazid dalam pulveres ditunjukkan pada tabel VIII.
Tabel VIII. Uji keseragaman kandungan hidroklorotiazid dalam pulveres
Sampel Kadar
mgpulveres Kadar dibandingkan
resep
1 17,6544
70,62 2
20,0760 80,30
3 18,2520
73,01 4
17,0644 68,26
5 13,9490
55,79 6
14,8444 59,38
7 14,7444
58,98
8 25,1940
100,78
9 30,0988
120,39 19,0975
SD 5,3568
KV 28,05
: pulveres yang diambil pada hari 1; :pulveres yang diambil pada hari 2;
: pulveres yang diambil pada hari 3. Kadar memenuhi syarat FI IV karena masuk rentang yang dipersyaratkan
Berdasarkan Farmakope Indonesia edisi IV 1995, kandungan zat aktif hidroklorotiazid dalam matriks sampel berada pada rentang antara 90,0 sampai
dengan 110 dari kadar yang tertera pada etiket. Kadar hidroklorotiazid yang tertulis pada resep dan etiket tiap bungkus pulveres sebesar 25 mg, yang artinya
kadar teoritis hidroklorotiazid adalah 25 mg dengan rentang 22,5-27,5mg. Berdasarkan hasil pengukuran yang dibandingkan dengan kadar yang tercantum
pada label klaim resep dan etiket hanya terdapat 1 bungkus pulveres saja yang masuk dalam rentang yang disyaratkan, maka dapat dikatakan bahwa pulveres
yang diracik pada apotek X tidak memenuhi syarat uji keseragaman kandungan. Berdasarkan tabel uji keseragaman bobot, pulveres yang diambil pada
hari 3 memiliki nilai KV yang lebih besar dibandingkan dengan hari 1 dan hari 2. Nilai KV bobot pulveres pada hari 1, 2, dan 3 berturut-turut dapat adalah 9,03;
12,98; dan 13,35. Jika dibandingkan antara data keragaman bobot dan data
keseragaman kandungan pulveres, maka bisa dikatakan bahwa variasi bobot pulveres dapat menggambarkan keseragaman kandungan zat aktif dalam pulveres,
bahwa semakin besar variasi bobot pulveres maka semakin besar kemungkinan kandungan zat aktif tidak seragam, dengan syarat sampel yang digunakan
homogen.
C. Uji Kadar Air dalam Sampel Pulveres