18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional yaitu penelitian yang dilakukan terhadap subyek uji menurut keadaan apa adanya in nature tanpa pemberian
perlakuan atau manipulasi Swarjana, 2012. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan deskriptif karena penelitian ini
bertujuan mendapatkan gambaran yang realistis dan obyektif Imron, 2010 dari iklan obat di stasiun televisi swasta.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Iklan obat di televisi adalah informasi obat tanpa resep dari produsen kepada
konsumen yang disiarkan pada stasiun televisi swasta nasional Trans7, RCTI, SCTV.
2. Tanggal tayang yang diamati adalah tanggal 17 – 19 Juni, 16 – 18 Juli dan 13
– 15 Agustus 2014. 3.
Jam tayang yang diamati adalah pukul 05.00 – 10.00 Trans7, 10.00 – 15.00 RCTI dan 15.00
– 20.00 SCTV. 4.
Jenis iklan yang diteliti adalah iklan obat bebas dan obat bebas terbatas. 5.
Profil iklan obat yang diteliti meliputi golongan obat obat bebas, obat bebas terbatas; kelas terapi berdasarkan MIMS edisi 15 tahun 2015; produsen obat
misalnya: PT. Kalbe Farma Tbk, PT. Tempo Scan Pacific Tbk, dan lain-lain dan jumlah frekuensi.
6. Golongan obat dibagi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949MenKesPerVI2000 yaitu obat bebas dengan logo berwarna hijau bergaris tepi hitam dan obat bebas terbatas dengan logo berwarna biru
bergaris tepi hitam. Obat yang tidak memiliki logo golongan obat, dalam penelitian ini dieksklusi. Misal: vitamin Enervon C
®
, Imboost
®
, dan lain-lain. 7.
Unsur-unsur iklan obat dan 3 aturan evaluasi iklan obat dalam penelitian ini adalah:
a. Kelengkapan informasi iklan berdasarkan Kriteria Etik Promosi
Obat Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion oleh WHO Tahun 1988, yang meliputi: kandungan zat aktif, nama dagang atau
merek, penyampaian indikasi, kontraindikasi, peringatan perhatian precaution, nama dan alamat produsen atau distributor.
b. Kelengkapan informasi iklan berdasarkan Kepmenkes Keputusan
Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 Tentang Pedoman Periklanan, yang meliputi: kandungan zat aktif; nama dagang atau
merek; penyampaian indikasi; informasi keamanan obat; nama produsen; tidak diperankan oleh Tenaga kesehatan atau aktor dan
atau setting yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium; terdapat spot peringatan BACA ATURAN PAKAI JIKA SAKIT
BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER untuk obat atau BACA ATURAN PAKAI untuk vitamin dengan durasi selama 3 detik;
dan kesesuaian klaim indikasi. Klaim indikasi adalah pernyataan tentang indikasi obat yang dicantumkan dalam iklan.
c. Aturan penanyangan dari segi etika berdasarkan Etika Pariwara
Indonesia menurut Dewan Periklanan Indonesia DPI tahun 2005. 8.
Dinyatakan sesuai untuk setiap iklan obat bila semua unsur iklan obat yang tercantum dalam suatu aturan terpenuhi, dan tidak sesuai bila ada salah satu
unsur iklan dari suatu aturan yang tidak terpenuhi. 9.
Kontraindikasi dalam penelitian ini adalah keadaan dimana terapi tertentu tidak dianjurkan karena dapat memberikan dampak buruk bagi pasien.
Contoh: terdapat obat yang kontraindikasi dengan penderita gangguan fungsi ginjal yang berat.
10. Informasi peringatan perhatian adalah informasi yang disampaikan oleh
industri farmasi tentang kejadian yang dapat timbul setelah mengkonsumsi produknya. Biasanya kejadian yang timbul berupa kejadian yang tidak
diinginkan dan terjadi pada hampir seluruh konsumen produk tersebut. Contoh: terdapat obat yang dapat menyebabkan kantuk.
11. Informasi keamanan obat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
gambaran mengenai suatu obat yang aman bagi organ tubuh tertentu selama mengkonsumsi obat tersebut. Contoh: terdapat obat yang aman bagi lambung.
C. Bahan Penelitian