Bahan Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Instrumen Penelitian Analisis Hasil

C. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan obat yang ditayangkan melalui media eletronik televisi. Stasiun televisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah stasiun televisi swasta nasional Indonesia RCTI, SCTV dan Trans7. Ukuran sampel minimum untuk metode deskriptif adalah 10 dari populasi, dan untuk populasi yang relatif kecil minimal 20 dari populasi Umar, 2005. Saat ini di Indonesia terdapat 10 stasiun televisi swasta nasional Anonim, 2013a. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 stasiun televisi diharapkan agar dapat mewakili iklan obat di semua stasiun televisi Indonesia.

D. Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan di rumah pribadi penulis yang berlokasi di Bekasi. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 17 – 19 Juni, 22 – 24 Juli dan 13 – 15 Agustus tahun 2014.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah form. Terdapat 2 form yang digunakan dalam penelitian ini. Form yang pertama bertujuan mencatat profil iklan obat baik berdasarkan golongan obat, kelas terapi dan produsen obat. Lewat form tersebut akan diketahui distribusi frekuensi iklan obat berdasarkan golongan, kelas terapi dan produsen. Form yang pertama dapat dilihat pada lampiran 2. Form kedua bertujuan untuk mendokumentasikan hasil evaluasi iklan obat. Evaluasi iklan obat dilakukan berdasarkan aturan Kriteria Etik Promosi Obat oleh WHO tahun 1988, Kepmenkes Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 dan DPI Dewan Periklanan Indonesia tahun 2005. Lewat form tersebut akan diketahui gambaran iklan obat yang beredar di stasiun televisi swasta bulan Juni, Juli dan Agustus 2014. Form yang kedua dapat dilihat pada lampiran 3.

F. Tata Cara Penelitian

1. Studi Pendahuluan

Penelitian dimulai dengan menghitung banyaknya frekuensi iklan obat yang ditayangkan di tiga stasiun televisi swasta nasional Indonesia RCTI, SCTV dan Trans7. Pemilihan ketiga stasiun televisi swasta tersebut didasarkan pada laporan KPI pada tahun 2011 bahwa terdapat 5 lima stasiun televisi swasta yang merupakan stasiun televisi dengan iklan terbanyak, yaitu RCTI, Global TV, Trans TV, Trans7 dan SCTV. Lalu dari kelima stasiun televisi tersebut dipilih 3 stasiun televisi dengan rating audience share tertinggi, yaitu RCTI 23,25, SCTV 13,41 dan Trans7 13 Anonim, 2013a. Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 8 dan 9 April 2014 di SCTV; 17 dan 18 April 2014 di RCTI; dan 24 dan 25 April 2014 di Trans7. Jumlah iklan obat yang terdapat pada ketiga stasiun televisi tersebut dihitung dari pukul 05.00 – 01.00, sehingga dapat ditentukan waktu tayang yang digunakan dalam penelitian. Dari pukul 05.00 – 01.00, rentang waktu jam tayang dikelompokkan menjadi tiap 5 jam karena menurut hasil penelitian Widanenci 2007, 60 responden menonton televisi dengan durasi selama 5 jam. Berikut hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti: Tabel II. Hasil Studi Pendahuluan No. Nama Stasiun Televisi Jam Tayang Frekuensi Iklan Obat 1. RCTI 05.00 – 10.00 8 10.00 – 15.00 14 15.00 – 20.00 4 20.00 – 01.00 4 2. SCTV 05.00 – 10.00 16 10.00 – 15.00 13 15.00 – 20.00 28 20.00 – 01.00 15 3. Trans7 05.00 – 10.00 33 10.00 – 15.00 15 15.00 – 20.00 17 20.00 – 01.00 6 Selama studi pendahuluan berlangsung, tidak didapatkan data iklan obat yang tayang di RCTI pukul 11.00 – 12.00 karena keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti. Hal tersebut tidak mempengaruhi penghitungan frekuensi iklan obat karena pukul 11.00 – 12.00 telah masuk ke dalam kelompok rentang waktu 10.00 – 15.00 yang telah memperoleh frekuensi iklan terbanyak. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tabel II, dapat disimpulkan bahwa iklan obat terbanyak pada RCTI muncul pada jam 10.00 – 15.00 dengan jumlah iklan obat lebih dari 14, SCTV pada jam 15.00 – 20.00 dengan 28 iklan obat dan Trans7 pada jam 05.00 – 10.00 dengan 33 iklan obat.

2. Tahap Pemilihan Sampel

Pemilihan bahan penelitian diambil dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sekelompok bahan penelitian didasarkan atas sifat-sifat tertentu yang erat dengan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoadmodjo, 2010. Kriteria subyek penelitian adalah semua iklan obat yang memiliki frekuensi tayang iklan obat tertinggi di tiga televisi swasta nasional Indonesia RCTI, SCTV, dan Trans7 pada periode Juni, Juli dan Agustus 2014. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang ditampilkan pada tabel II, dapat disimpulkan bahwa iklan obat terbanyak pada RCTI muncul pada jam 10.00 – 15.00, SCTV pada jam 15.00 – 20.00 dan Trans7 pada jam 05.00 – 10.00. Pemilihan jam tayang tersebut berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis terlebih dahulu dengan menghitung banyaknya frekuensi iklan obat yang muncul pada rentang waktu tersebut dan diambil frekuensi tayang tertinggi.

3. Tahap Pengambilan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi langsung iklan obat di tiga stasiun televisi swasta nasional Indonesia RCTI, SCTV dan Trans7 selama 3 hari pada bulan yang berbeda yaitu: 17 – 19 Juni, 16 – 18 Juli, 13 – 15 Agustus. Batas jam pengamatan untuk Trans7 pukul 05.00 – 10.00, RCTI pukul 10.00 – 15.00 dan SCTV pukul 15.00 – 20.00. Pemilihan tanggal tayang tersebut didasarkan pada ketersediaan waktu yang dimiliki oleh peneliti, sedangkan pemilihan jam tayang berdasarkan studi pendahuluan. Data yang dikumpulkan dan didokumentasikan dalam form penelitian ini meliputi tanggal tayang, frekuensi, golongan obat, kelas terapi obat, nama produsen serta kelengkapan informasinya. Selama proses pengambilan data berlangsung, peneliti juga mendokumentasikan bahan penelitian yang berupa iklan obat dengan bantuan alat perekam handycam. Peneliti juga mengunduh video iklan obat dari website www.youtube.com agar keseluruhan data yang diperlukan untuk mengevaluasi suatu iklan obat, dapat terkumpul. Video iklan obat yang tidak terdapat di website www.youtube.com ada 1 satu yaitu iklan Nourish E ® , tetapi hal ini tidak menjadi halangan karena data yang diperlukan telah terdokumentasi dengan cukup baik dan jelas di alat perekam handycam.

G. Analisis Hasil

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode statistik deskriptif, yaitu sebuah pengolahan statistik yang memungkinkan penulis untuk melukiskan dan merangkum hasil pengamatan. Pada statistik deskriptif, data ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram Sujarweni dan Endrayanto, 2012. Pada penelitian ini, data ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram. Data iklan obat yang telah dievaluasi menurut aturan-aturan dari WHO tahun 1988, Kepmenkes Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 dan Dewan Periklanan Indonesia DPI tahun 2005, disajikan dalam tabel dan atau diagram sebagai berikut: 1. Presentase frekuensi iklan obat pada masing-masing stasiun televisi berdasarkan golongan obat, kelas terapi dan produsen. 2. Evaluasi kelengkapan informasi iklan obat berdasarkan Kriteria Etik Promosi Obat WHO tahun 1988 dan presentasenya. 3. Evaluasi kelengkapan informasi iklan obat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994 dan presentasenya. 4. Evaluasi aturan iklan obat berdasarkan Etika Pariwara Indonesia menurut Dewan Periklanan Indonesia DPI tahun 2005 dan presentasenya.. Data yang telah dirangkum dalam bentuk tabel dan diagram tersebut, akan dibahas dalam bentuk uraian.

H. Keterbatasan Penelitian