4 masih memungkinkan di Indonesia, sangat bagus untuk dikembangkan dan
dimanfaatkan.
1. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Berapakah dosis paling efektif hepatoprotektif pemberian ekstrak etanolik daun Macaranga tanarius L. Pada pemberian jangka waktu 6 jam pada
tikus jantan yang terinduksi karbontetraklorida ?
2. Keaslian penelitian
Sejauh pengamatan penulis, studi yang dilakukan Phommart, dkk 2005
melaporkan adanya
konstituen senyawa
flavonoid, yaitu
tanariflavanone D, nymphaeol A, dan nymphaeol C yang mempunyai aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan nymphaeol B sebagai agen antiinflamasi
dalam uji siklooksigenase-2 dari ekstrak n-heksana dan kloroform daun M. tanarius. Matsunami, dkk 2006; 2009 juga melakukan penelitian terhadap
kandungan daun M. tanarius yang diisolasi dari ekstrak metanolik berupa kandungan glikosida, yaitu macarangioside A-C dan mallophenol B yang
mempunyai aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH. Penelitian efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi
parasetamol yang menggunakan infusa daun Macaranga tanarius L. pernah dilakukan oleh Mahendra 2011 secara jangka panjang dan dilanjutkan secara
5 jangka pendek oleh Nugraha 2011 Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa
kandungan tanaman Macaranga tanarius L. dapat berfungsi sebagai hepatoprotektif dengan dosis efektif 5gKg BB dengan hasil praperlakuan 1
jam infusa daun M. tanarius 5 gkg BB yang merupakan waktu paling efektif untuk menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus jantan teriduksi
parasetamol 2,5 gkg BB. Selain itu, pernah juga dilakukan penelitian yang menggunakan ekstrak methanol : air daun Macaranga tanarius L. oleh
Adrianto 2011. Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa kandungan tanaman Macaranga tanarius L. dapat berfungsi sebagai efek hepatoprotektif
dengan dosis efektif 3840 mgKg BB. Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian ini berbeda dengan
penelitian sebelumnya karena penelitian ini melihat aspek lain, yakni kemampuan ekstrak etanol daun Macaranga tanarius L. selama 6 jam dalam
memberikan efek hepatoprotektif yang ditandai kenaikan aktivitas serum ALT dan AST dalam darah tikus dengan metode induksi karbontetraklorida.
Kemudian hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang telah disebutkan. Adapun penelitian tentang kemampuan
ekstrak etanol daun M. tanarius L. terhadap tikus jantan yang terinduksi karbon tetraklorida dilakukan oleh Rahmamurti 2012 menyebutkan bahwa
pada ekstrak etanol-air daun M. tanarius memiliki efek hepatoprotektif jangka panjang dengan dosis efektif 1280 mgKg BB. Kemudian studi ini dilanjutkan
oleh Silli 2012 dengan menggunakan dosis efektif tersebut secara jangka
6 pendek yaitu pada waktu ½, 1, 2, 4, dan 6 jam dengan jangka waktu 6 jam
sebagai waktu efektif yang memberikan efek hepatoprotektif paling baik. Dengan selisih kepolaran yang kecil 0,05 antara metanol dan etanol
dimungkinkan adanya senyawa yang sama yang dapat memberikan efek hepatoprotektif pada penelitian ini, yaitu macarangiosida A-C dan malofenol
B.
3. Manfaat penelitian