36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  dan  membuktikan  khasiat  dari ekstrak etanol-air daun M.tanarius sebagai agen hepatoprotektif pada tikus jantan
terinduksi  karbontetraklorida  pada  jangka  waktu  6  jam.  Untuk  membuktikan  hal tersebut,  dilakukan  serangkaian  pengujian.  Aktivitas  ALT-AST  serum  menjadi
tolak ukur kuantitatif dalam pengujian tersebut.
A. Hasil Determinasi Tanaman
Determinasi  tanaman  dilakukan  bertujuan  menetapkan  kebenaran  sampel yang  digunakan  berkaitan  dengan  ciri-ciri  morfologis  tanaman  berdasarkan
kepustakaan  dan  menghindari  kesalahan  dalam  proses  pengumpulan  bahan. Bagian  tanaman  yang  digunakan  dalam  determinasi  adalah  daun,  batang,  biji,
bunga,  dan  buah.  Dari  hasil  determinasi  dinyatakn  bahwa  tanaman  yang digunakan adalah benar M. tanarius.
B. Hasil Penimbangan Bobot Ekstrak Etanol-air daun M. tanarius
Pembuatan  ekstrak  etanol-air  daun  M.  tanarius  menggunakan  metode maserasi.  Pertimbangan  menggunakan  metode  tersebut  karena  proses  dan
peralatan yang digunakan sederhana. Selain itu, metode maserasi digunakan untuk menyari  simplisia  yang  mengandung  zat  aktif  yang  mudah  larut  dalam  larutan
penyari.
37 Sebelum dilakukan proses maserasi, simplisia diserbukkan terlebih dahulu
lalu kemudian diayak dengan pengayak No. Mesh 40. Serbuk tersebut  kemudian dihitung kadar airnya menggunakan metode gravimetri dan dilakukan sebanyak 3
replikasi  hingga  didapatkan  rerata  rendemen  sebesar  7,59.  Pada  standarisasi ekstrak  etanol-air  daun  M.  tanarius  yang  menjadi  parameter  bobot  pengeringan
tetap dengan susut pengeringan 0, tujuannya untuk menghitung sisa zat setelah dilakukan pengeringan pada temperature 50
C. Ekstrak yang berada dalam cawan ditimbang 1 jam sekali selama 24 jam atau hingga berat menjadi tetap. Tujuannya
adalah  untuk  menentukan  batasan  atau  rentang  seberapa  senyawa  yang  hilang selama  pengeringan,  dimana  akan  mempengaruhi  bobot  ekstrak  yang  diperoleh
karena akan mempengaruhi konsentrasi dan dosis ekstrak. Hasil  dari  proses  pengeringan  didapatkan  bahwa  tidak  ada  perubahan
bobot  ekstrak  sehingga  bobot  ekstrak  tetap  yaitu  sebesar  1,92  g  diperoleh  pada jam ke-72. Untuk susut pengeringan ekstrak sebesar 0 pada jam ke-72 sehingga
dapat diketahui bahwa pada ekstrak tidak ada lagi pelarut yang masih tersisa.
C. Orientasi Waktu Pencuplikan Darah Hewan Uji