45 AST  kontrol  negatif  pada  jam  ke-0,  kedua  data  tersebut  menunjukkan  hasil
berbeda  tidak  bermakna  p0,05.  Pada  kontrol  hepatotoksin,  kedua  data tersebut  menunjukkan  hasil  berbeda  bermakna  p0,05.  Hal  ini  dapat
disebabkan  karena  sebagian  besar  enzim  aspartate  tidak  spesifik  berada  di dalam  hati,  melainkan  berada  dalam  otot  rangka,  jantung,  hati,  serta  tersebar
ke  seluruh  jaringan  sehingga  belum  dapat  digunakan  sebagai  patokan kerusakan hati. Selain itu, kombinasi  dari kedua enzim tersebut  lebih sensitif
dibandingkan dengan
enzim dehidrogenase
lainnya seperti
laktat dehidrogenase,  glutamate  dehidrogenase,  isositrat  dehidrogenase,  dan  malat
dehidrogenase  dalam  menunjukkan  adanya  kerusakan  sel  hati  pada  tikus jantan yang terinduksi hepatotoksin karbontetraklorida.
2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mlKg BB
Kontrol  hepatotoksin  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  induksi karbontetraklorida  2  mlKg  BB  terhadap  sel  hati  tikus  sekaligus  sebagai
patokan  dalam  menganalisa  efek  hepatoprotektif  ekstrak  etanol  daun  M. tanarius.  Aktivitas  serum  ALT  kontrol  hepatotoksin  karbontetraklorida  2
mlKg BB kelompok I sebesar  246,4 ± 17,0 UL sedangkan aktivitas serum AST  kontrol  hepatotoksin  karbontetraklorida  2  mlKg  BB  kelompok  I
sebesar  596,2 ± 25,3 UL. Bila  dibandingkan  dengan  aktivitas  serum  ALT  kontrol  negatif  olive
oil sebesar 82,2 ± 2,7 UL maka terlihat adanya kenaikan aktivitas ALT-serum
46 lebih  kurang  2,99  kalinya  sedangkan  presentase  perbedaan  sebesar  199,8
dibandingkan dengan kontrol negatif. Pada  serum  AST  bila  dibandingkan  dengan  aktivitas  serum  AST
kontrol  negatif  olive  oil  sebesar  118,6  ±  5,1  UL  maka  terlihat  adanya kenaikan aktivitas AST-serum lebih kurang 5,03 kalinya sedangkan presentase
perbedaan sebesar 402,7  dibandingkan dengan kontrol negatif. Hasil  analisis  statistik  baik  aktivitas  serum  ALT  maupun  aktivitas
serum  AST  kontrol  hepatotoksin  karbontetraklorida  berbeda  bermakna p0,05 dengan kontrol negatif olive oil. Aktivitas AST-serum menunjukkan
kenaikan  yang  lebih  tinggi  daripada  aktivitas  ALT-serum  karena  pada aktivitas  AST-serum  tidak  hanya  melibatkan  sel  hati  sehingga  yang  menjadi
patokan terutama adalah nilai aktivitas ALT-serum. Kenaikan aktivitas ALT- serum cukup signifikan, sehingga dapat dikatakan telah terjadi kerusakan pada
hati  dengan  adanya  kenaikan  tersebut.  Kenaikan  dari  serum  ALT  dan  AST menegaskan  bahwa    karbontetraklorida  dosis  2  mlKg  BB  memberikan  efek
hepatotoksik pada tikus jantan.
3. Kontrol ekstrak etanol daun M. tanarius 3840 mgKg BB
Kontrol  ekstrak  etanol  daun  M.  tanarius  dibuat  bertujuan  untuk melihat  pengaruh  pemberian  ekstrak  terhadap  aktivitas  ALT  dan  AST  serum
tanpa induksi karbon tetraklorida. Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai ALT kontrol  ekstrak  sebesar  68,0  ±  2,4  UL.  Aktivitas  ALT  cenderung  turun
dibandingkan  kontrol  olive  oil  sehingga  setelah  diuji  dengan  analisis  varian
47 satu arah dan dilanjutkan dengan uji Scheffe menunjukkan hasil berbeda tidak
bermakna.  Hal  ini  menggambarkan  bahwa  ekstrak  etanol  daun  M.  tanarius tidak  memberikan  pengaruh  hepatotoksik  pada  sel  hati  tikus  sehingga  dapat
diartikan kondisi sama seperti normal. Pada tabel 4 nilai AST kontrol ekstrak sebesar 180,6 ± 6,5 UL kemudian setelah dianalisis menggunakan uji Mann-
Whitney menunjukkan hasil berbeda bermakna terhadap kontrol hepatotoksin. Tetapi  nilai  AST  tidak  dapat  menjadi  patokan  bahwa  hati  mengalami
kerusakan sel. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar enzim aspartate tidak spesifik berada di dalam hati saja, melainkan berada dalam otot rangka,
jantung,  hati,  serta  tersebar  ke  seluruh  jaringan  sehingga  belum  dapat digunakan  sebagai  patokan  kerusakan  hati.  Untuk  itu  dapat  dikatakan  bahwa
ekstrak  etanol  daun  M.  tanarius  ini  tidak  menaikkan  aktivitas  serum  ALT maupun AST.
4. Perlakuan  ekstrak  etanol  daun  M.  tanarius  dosis  3840  ;  1280  ;  dan  426