1. Korelasi  lingkar  pinggang  dan  rasio  lingkar  pinggang  panggul  terhadap
kadar LDL
Korelasi  Pearson  antara  LP  dengan  LDL  menghasilkan  koefisien korelasi sebesar 0,138 dengan signifikansi 0,135. Korelasi yang dihasilkan positif
tidak  bermakna  dengan  kekuatan  sangat  lemah.  Koefisien  determinasi  yang dihasilkan  sebesar  0,019  yang  berarti  bahwa  hanya  1,9  data  kadar  LDL  yang
terpengaruh  oleh  karena  meningkatnya  nilai  LP,  sedangkan  98,1  lainnya terpengaruh oleh karena faktor lain.
Korelasi  Pearson  antara  RLPP  dengan  LDL  menghasilkan  koefisien korelasi  sebesar  0,064  dengan  signifikansi  0,306.  Seperti  halnya  pada  koefisien
korelasi  antara  LP  dengan  LDL,  korelasi  yang  dihasilkan  antara  RLPP  terhadap LDL positif tidak bermakna dengan kekuatan sangat lemah. Koefisien determinasi
yang  dihasilkan  sebesar  0,004  yang  berarti  bahwa  hanya  0,4  data  kadar  LDL yang  terpengaruh  oleh  karena  meningkatnya  nilai  RLPP,  sedangkan  99,6
lainnya  terpengaruh  oleh  karena  faktor  lain.  Diagram  sebaran  korelasi  antara  LP dengan  kadar  LDL,  serta  RLPP  dengan  kadar  LDL  dapat  dilihat  pada  gambar  6
dan gambar 7. Hasil  penelitian  ini  menyerupai  hasil  penelitian  Barreira,  et  al.  2012
yang menemukan adanya korelasi positif bermakna antara LP dengan kadar LDL r=0,25;  p0,05,  dan  RLPP  dengan  kadar  LDL  r=0,27;  p0,05  pada  667
responden dengan rentang umur 18-69 tahun. Hasil penelitian Esmaillzadeh, et al. 2004  juga  menyerupai  hasil  penelitian  ini  yang  menemukan  korelasi  positif
antara  LP  dengan  kadar  LDL  r=0,21;  p0,05,  serta  antara  RLPP  dengan  kadar LDL r=0,37; p0,05 pada 4449 pria dengan rentang umur 18-74 tahun.
2. Korelasi  lingkar  pinggang  dan  rasio  lingkar  pinggang  panggul  terhadap
kadar HDL
Korelasi  Pearson  antara  LP  dengan  HDL  menghasilkan  koefisien korelasi  sebesar  -0.330  dengan  signifikansi  0,003.  Korelasi  yang  dihasilkan
negatif bermakna dengan kekuatan lemah. Koefisien determinasi  yang dihasilkan sebesar  0,109  yang  artinya  sebanyak  10,9  data  kadar  HDL  yang  terpengaruh
oleh karena meningkatnya nilai LP, sedangkan sebanyak 89,1 dipengaruhi oleh faktor lain.
Korelasi  antara  RLPP  dengan  kaadr  HDL  menghasilkan  koefisien korelasi  sebesar  -0,338  dengan  nilai  signifikansi  0,003.  Seperti  halnya  korelasi
antara LP dengan kadar HDL, korelasi  yang dihasilkan negatif bermakna dengan kekuatan lemah. Koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0,114 yang berarti
bahwa  hanya  11,4  data  kadar  HDL  yang  terpengaruh  oleh  meningkatnya  nilai RLPP,  sedangkan  88,6  lainnya  terpengaruh  oleh  karena  faktor  lain.Diagram
sebaran  korelasi  antara  LP  dengan  kadar  HDL,  serta  antara  RLPP  dengan  kadar HDL dapat dilihat pada gambar 6 dan gambar 7.
Hasil  penelitian  lain  yang  menyerupai  penelitian  ini  adalah  penelitian Welborn, Dhaliwal, and Bennett 2003, yang menemukan korelasi negatif antara
LP  dengan  kadar  HDL  r=-0,21;  p0,05,  serta  antara  rasio  lingkar  pinggang panggul  dengan  kadar  HDL  -0,22;  p0,05  pada  4508  pria  dengan  rentang  usia
20-69  tahun.  Hasil  penelitian  Dalton,  et  al.  2003  juga  menyerupai  hasil
penelitian ini yang menemukan korelasi negatif antara LP dengan HDL r=-0,310; p0,05  pada  11247  pria  dengan  umur  lebih  dari  25  tahun.  Hasil  penelitian  de
Oliveira
,
Fagundes
,
Moreira
,
Trindade
,
and de Carvalho 2010, juga menyerupai
hasil penelitian ini yang menemukan korelasi negatif yang bermakna antara RLPP dan  kadar  HDL  r=-0,285;  p0,05  pada  180  pria  dengan  rerata  umur  39,6±10,6
tahun.
3. Korelasi  lingkar  pinggang  dan  rasio  lingkar  pinggang  panggul  terhadap