abdominal,  antara  lain  jaringan  lemak  intraperitoneal,  retroperitoneal,  anterior subcutaneous, dan posterior subcutaneous.
4. Kadar HDL
Kadar  HDL  seluruh  responden,  memiliki  rata-rata  sebesar  43,07  mgdL dengan  standar  deviasi  8,91.  Menurut  National  Cholesterol  Education  Program
2001, nilai HDL yang baik untuk pria sebesar  40 mgdL. Hal ini menunjukkan bahwa  rata-rata  kadar  HDL  responden  masih  dibawah  normal.  Hal  ini  dapat
terjadi  dikarenakan  nilai  simpangan  deviasi  yang  tinggi  dan  menyebabkan  rerata kadar  HDL  dibawah  40  mgdL.  Hasil  uji  normalitas  Kolmogorov-Smirnov  pada
taraf  kepercayaan  95  menghasilkan  nilai  signifikansi  sebesar  0,200  yang menandakan bahwa data kadar HDL terdistribusi normal.
Obesitas  sentral  mempu  menurunkan  kadar  HDL  melalui  mekanisme kompleks yang melibatkan penghambatan gen apoA-1 dan ABCA1 pada hepatosit
sebagai penhasil HDL Wang and Peng, 2011. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan  oleh  Gharakhanlou,  et  al.  2012,  dan  Lemos-Santos,  et  al.  2004,
menemukan bahwa LP dan RLPP berkorelasi negatif dengan kadar HDL. Hal ini menunjukkan  bahwa  semakin  besar  LP  dan  RLPP,  semakin  sedikit  kadar  HDL
seseorang.
5. Kadar LDL
Kadar  LDL  seluruh  responden  memiliki  rata-rata  sebesar  118,98  mgdL dengan  simpangan  deviasi  30,10.  Menurut  National  Cholesterol  Education
Program  2001,  nilai  optimal  kadar  LDL  yang  disarankan  sebesar  kurang  dari 100  mgdL,  sehingga  dapat  dikatakan  bahwa  kadar  LDL  responden  di  atas
optimal.  Hasil  uji  normalitas  Kolmogorov-Smirnov  pada  taraf  kepercayaan  95 menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,200 yang menandakan bahwa data kadar
LDL terdistribusi normal. Low density lipoprotein adalah salah satu lipoprotein yang kerapatannya
lebih  kecil  daripada  HDL.  Hal  ini  disebabkan  karena  penyusunnya  yang  lebih banyak  lemak  daripada  protein.  Kadar  LDL  yang  terlalu  banyak  mampu
meningkatkan  risiko  CVD  melalui  pembentukan  atherosklerosis  Rolfes,  Pinna, and Whitney, 2011. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Brenner, et
al.  2010,  Chehrei,  et  al.  2007,  dan  Ghorbanian,  et  al.  2012,  menemukan bahwa  LP  dan  RLPP  memiliki  korelasi  positif  dengan  kadar  LDL.  Hal  ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai LP dan RLPP seseorang, maka semakin tinggi pula kadar LDL dalam tubuh.
6. Kadar kolesterol total
Kadar  kolesterol  total  seluruh  responden  memiliki  rata-rata  sebesar 195,03  mgdL  dengan  simpangan  deviasi  35,25.  Menurut  National  Cholesterol
Education Program 2001, nilai optimal kadar kolesterol total yang disarankan di bawah  200  mgdL.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  rata-rata  kadar  kolesterol  total
responden  diatas  optimal,  dikarenakan  nilai  simpangan  deviasi  yang  tinggi  dan menyebabkan  rerata  kadar  kolesterol  total  melebihi  200  mgdL.  Hasil  uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov pada taraf kepercayaan 95 menghasilkan nilai signifikansi  sebesar  0,200  yang  berarti  data  kadar  kolesterol  total  terdistribusi
normal.
Kadar kolesterol total yang terlampau tinggi di atas normal sering disebut sebagai  hiperkolesterolemia  atau  hiperlipidemia.  Hiperlipidemia  sendiri  mampu
menimbulkan  efek  negatif  pada  sistem  kardiovaskular.  Salah  satu  efek  negatif yang  dapat  muncul  adalah  atherosklerosis,  yang  merupakan  salah  satu  penyebab
paling  dominan  pada  kejadian  CVD  Stapleton  et  al.,  2010.  Penelitian  kohort yang  dilakukan  oleh  Nagasawa  et  al.,  2012  menemukan,  pada  responden  pria
usia 40-69 tahun, terjadi fenomena semakin meningkatnya kadar serum kolesterol total,  semakin  meningkat  pula  angka  kejadian  jantung  koroner  dan  angka
kematian akibat penyakit tersebut.
7. Rasio kadar LDLHDL