46
Tabel 4.12. Assessment Of Normality Variable min Max
kurtosis c.r.
X11 3 5 0.015
0.033 X12 3 5
-0.831 -1.796
X13 3 5 -0.636
-1.374 X21 3 5
-1.536 -3.319
X22 3 5 -1.521
-3.286 X31 3 5
-1.399 -3.021
X32 3 5 -1.189
-2.569 X33 3 5
-1.347 -2.910
X41 3 5 0.127
0.274 X42 3 5
-1.432 -3.092
X43 3 5 -1.298
-2.804 Y1 3
5 -1.463
-3.159 Y2 3
5 -1.502
-3.244 Y3 3
5 -1.296
-2.800
Multivariate 34.628
8.657 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran 3
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah
serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau
ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya
4.2.6 Analisis Model
One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang
47
diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta
validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998 Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dan Tabel Goodness of Fit di bawah ini
Gambar 4.1
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Marketing Mix, Customer Satisfaction
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Customer Satisfaction
Product
0,005 d_cs
Price
Y1 er_12
1 1
Y2 er_13
1 X11
er_1 X12
er_2 1
1
X21 er_4
1 1
1
X22 er_5
1 X13
er_3 1
1
Marketing Mix
1 Distribution
X31 er_6
X32 er_7
d_dr 1
1 1
1 d_pd
0,005 d_pr
1
1
Y3 er_14
1 X33
er_8 1
Promotion X41
0,005 er_9
X42 er_10
X43 er_11
1 1
1 1
d_pm 1
Sumber : Lampiran 3
48
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
6.014 ≤ 2,00
kurang baik Probability
0.000 ≥ 0,05
kurang baik RMSEA
0.216 ≤ 0,08
kurang baik GFI
0.762 ≥ 0,90
kurang baik AGFI
0.666 ≥ 0,90
kurang baik TLI
0.409 ≥ 0,95
kurang baik CFI
0.513 ≥ 0,94
kurang baik Sumber : Lampiran 3
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan
hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya
didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini :
Gambar 4.2
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Marketing Mix, Customer Satisfaction
Model Specification : One Step Approach - Modifikasi
Customer Satisfaction
Product
0,005 d_cs
Price
Y1 er_12
1 1
Y2 er_13
1 X11
er_1 X12
er_2 1
1
X21 er_4
1 1
1
X22 er_5
1 X13
er_3 1
1
Marketing Mix
1 Distribution
X31 er_6
X32 er_7
d_dr 1
1 1
1 d_pd
0,005 d_pr
1
1
Y3 er_14
1 X33
er_8 1
Promotion X41
0,005 er_9
X42 er_10
X43 er_11
1 1
1 1
d_pm 1
Sumber : Lampiran 3
49
Tabel 4.14. Variabel yang Dimodifikasi Dalam Model Modifikasi :
Estimate Prob.
er_13 -- er_5 0.592
0.000 er_14 -- er_8
0.458 0.000
er_12 -- er_8 0.041
0.005
Sumber : Lampiran 3
Dari tabel 4.14 menunjukkan bahwa terdapat modifikasi indeks MI sebanyak 3 kali untuk mendapatkan model yang baik fit models
Tabel 4.15. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
1.169 ≤ 2,00
baik Probability
0.154 ≥ 0,05
baik RMSEA
0.040 ≤ 0,08
baik GFI
0.903 ≥ 0,90
baik AGFI
0.900 ≥ 0,90
baik TLI
0.980 ≥ 0,95
baik CFI
0.984 ≥ 0,94
baik
Sumber : Lampiran 3
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya
didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
50
4.2.7. Uji Kausalitas