Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

44 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum se luruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.2.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal cronbach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dalam tabel berikut :. Tabel 4.11. Construct Reliability dan Variance Extrated Konstrak Indikator Std Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0.481 0.231 0.769 X12 0.725 0.526 0.474 Produk X 1 X13 0.603 0.364 0.636 0.635 0.374 X21 0.978 0.956 0.044 Harga X 2 X22 0.138 0.019 0.981 0.549 0.488 X31 0.930 0.865 0.135 X32 -0.153 0.023 0.977 Ditribusi X 3 X33 0.037 0.001 0.999 0.239 0.297 X41 0.994 0.988 0.012 X42 0.030 0.001 0.999 Promosi X 4 X43 0.107 0.011 0.989 0.390 0.333 Y1 0.962 0.925 0.075 Y2 0.195 0.038 0.962 Kepuasan Konsumen Y Y3 0.073 0.005 0.995 0.427 0.323 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 45 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtosis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : 46 Tabel 4.12. Assessment Of Normality Variable min Max kurtosis c.r. X11 3 5 0.015 0.033 X12 3 5 -0.831 -1.796 X13 3 5 -0.636 -1.374 X21 3 5 -1.536 -3.319 X22 3 5 -1.521 -3.286 X31 3 5 -1.399 -3.021 X32 3 5 -1.189 -2.569 X33 3 5 -1.347 -2.910 X41 3 5 0.127 0.274 X42 3 5 -1.432 -3.092 X43 3 5 -1.298 -2.804 Y1 3 5 -1.463 -3.159 Y2 3 5 -1.502 -3.244 Y3 3 5 -1.296 -2.800 Multivariate 34.628 8.657 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya

4.2.6 Analisis Model