Distribusi Distribution Promosi promotion

12 tujuan memberikan kuota harga kepada tenaga pejualan untuk diberikan kepada konsumen dan untuk profitabilitas perusahaan. Lebih lanjut lagi Kotler 1997 menjelaskan bahwa beberapa perusahaan memodifikasi dasar penyusunan harga untuk memberikan hadiah kepada pelanggan atas pembayaran lebih cepat, volume pembelian, dan pembelian diluar musim, hal ini oleh Kotler disebut price discount and allowances. Menurut Tjiptono 2002: 151 mengatakan harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran exchange dalam pemasaran. Menurut Farisa 2003, 75, indikator yang digunakan untuk mengukur harga antara lain : 1. Harga sesuai dengan kualitas 2. Potongan harga Discount

2.2.2.3. Distribusi Distribution

Menurut Lupiyoadi 2001: 80 berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian produk kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi Distribusi sebuah produk akan intensif ketika produk itu ditempatkan di banyak toko untuk memenuhi kebutuhan pasar. Untuk mengangkat citra produk dan memperoleh bantuan dari ritel, perusahaan cenderung mendistribusikan 13 produknya secara eksklusif dan selektif dibandingkan secara intensif. Yoo, et al, 2000. Menurut Farisa 2003, 75, indikator yang digunakan untuk mengukur distribusi antara lain : 1. Supermarket 2. Apotek 3. Kontinuitas stok

2.2.2.4. Promosi promotion

Tjiptono 2002: 219 menjelaskan pendapatnya bahwa promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Kotler 1997: 257 mengemukakan pendapatnya bahwa perusahaan dapat melakukan periklanan dan kampanye promosi yang digunakan pada pasar atau mengubahnya untuk pemasaran pada masing-masing daerah, oleh Kotler proses ini disebut sebagai komunikasi adaptasi. Dalam hal ini perusahaan dapat mengubah pesannya menjadi empat macam : pertama, menggunakan satu pesan diman-mana, variasi hanya pada bahasa, nama, dan warna. Kedua, kemungkinan menggunakan tema global yang sama tetapi berbeda untuk untuk masing-masing pasar lokal. Ketiga, mengembangkan iklan karena global, dari sini masing-masing negara memilih yang pantas. Keempat, perusahaan mengijinkan manajer masing- 14 masing negara untuk menciptakan kreasi iklan yang spesifik di negaranya, dan tentunya sesuai dengan panduan yang ada. Masih menurut Kotler 1997: 337 alat-alat promosi yang dapat digunakan untuk memudahkan komunikasi adaptasi ada tiga macam, yaitu “periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat”. Dan menjelaskan pula bahwa promosi adalah berhubungan dengan tenaga penjualan sales, periklanan, promosi penjualan, dan publisitas”. Pembagian alat-alat promosi yang serupa juga dikemukakan Tjiptono 2002 menyebutkan bahwa promosi terdiri dari periklanan, publisitas, promosi penjualan, dan penjualan personal. Lebih lanjut lagi Tjiptono juga menyebutkan bahwa bauran promosi terdiri dari: personal selling, mass selling, terdiri atas periklanan dan publisitas, promosi penjualan, public relations hubungan masyarakat dan direct marketing Seperti yang telah diketahui bahwa promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang tidak kalah penting peranannya daripada elemen bauran pemasaran lainnya. Perusahaan menggunakan promosi sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen dan memberitahukan produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi menurut William, et al, 1990: 365 promosi adalah elemen dari bauran pemasaran organisasi yang bertugas untuk memberikan informasi, membujuk, dan mengingatkan pasaran akan produk organisasi. Dari definisi – definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya tujuan dari dilakukannya promosi adalah melakukan komunikasi dengan 15 konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung dalam usaha agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan oleh produsen. Selain itu melalui promosidapat dibangun kesan terhadap perusahaan atau terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, menciptakan kesadaran konsumen bahwa produk tersebut tersedia dipasar, memelihara agar produk yang dikenal oleh konsumen tetap dikenal oleh masyarakat dan masih banyak fungsi lainnya yang dapat dikerjakan oleh promosi. Menurut Farisa 2003, 75, indikator yang digunakan untuk mengukur iklan antara lain : 1. TV 2. Majalah 3. Display

2.2.3. Kepuasan Konsumen