Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Dimana : n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi responden e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan e = 10. Cara perhitungan : n = 150 = 150 1 + 150.0,1 2 1 + 150.0,1 2 = 150 = 150 1 + 1,50 2,50 = 60 responden Berdasarkan dari perhitungan diatas, maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 Responden.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis data

Dalam penelitian ini jenis-jenis data yang diperoleh adalah a. Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya, yaitu berupa kuesioner yang disebarkan kepada pasien di Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Puskesmas, selanjutnya akan menjadi dasar analisis data untuk keperluan penguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak Puskesmas. Kegunaan data ini untuk melengkapi data primer yang ada misalnya data jasa-jasa yang disediakan oleh puskesmas.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang diambil peneliti dalam penelitian ini berasal dari obyek yang diteliti yaitu Puskesmas Tambak Rejo.

3.3.3. Pengumpulan Data

a. Field Research Penelitian yang dilakukan secara langsung kepada Puskesmas untuk mendapatkan data yang diperlukan. Teknik pengumpulannya adalah sebagai berikut : 1. Interview wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara sipenanya dan penjawab Natzir, 1999:234 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyusun daftar pertanyaan yangvdiajukan kepada responden yang tersaji dilembar kertas yang tersedia untuk diisi. 3. Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk kepeluan tersebut Natzir, 1999:212. b. Library research Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan studi literature untuk mencari sumber data yang mendukung penelitian Natzir, 1999:112.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Regresi Linear Berganda untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Y= a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e ………… 1 Keterangan : Y = Pendapatan Puskesmas a = Konstanta b 1…….. b 2 = Koefisien Regresi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. X 1 = Kualitas jasa pelayanan X 2 = Tarif e = Kesalahan baku Djarwanto, 2001:176

3.4.2. Uji Analisis Data

Suatu cara pengolahan data dalam memudahkan analisis terhadap pokok permasalahan yang diteliti berdasarkan pada teori-teori yang ada. Konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu reliabilitas dan validitas. Uji reliabilitas dan validitas dibutuhkan dalam memberikan kesimpulan ataupun dalam memberikan alasan terhadap hubungan antara variabel bahkan secara luas reliabilitas dan validitas mencakup seluruh proses pengumpulan data, sejak konsep diharapkan sampai data siap untuk dianalisis.

3.4.2.1. Uji Validitas

Uji validitas Sumarsono, 2004:31 dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan.valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total masing-masing pertanyaan signifikan lebih kecil dari 0,5 , maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Uji validitas bertujuan untuk menguji sampai sejauh mana alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari skor msing-masing item pertanyaan dengan skor total. Masing- masing butir pertanyaan dari setiap variable diharapkan memiliki nilai r atau koefisin korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30 sehingga items pertanyaan tersebut dapat memenuhi syarat validitas Sugiyono, 2002.

3.4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran reliabilitas menggunakan tehnik cronbach alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai cronbrach alpha lebih besar dari 0,60 Ghozali, 2006: 45. a. Menentukan alpha Nilai alpha diketahui dari angka alpha yang terdapat pada akhir output. b. Pengambilan keputusan Jika alpha 0,6 reliabilitas minimum maka butir atau butir variabel tersebut reliabel. Jika alpha 0,6 reliabilitas minimum maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.2.3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang telah diperoleh dan yang akan digunakan dalam analisa data mengikuti distribusi normal ataukah tidak. Data yang baik adalah jika data tersebut mengikuti distribusi normal atau mendekati normal. Uji statistic yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan Kolmogrov-Smirnov Test. Dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5 atau 0,05 dimana jika tingkat signifikansi dari nilai Z nilai Kolmogrov-Smirnov yang diperoleh lebih dari 5 0,05, maka data tersebut mengikuti distribusi normal Sumarsono, 2004:40.

3.4.2.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Utuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi antara tiga asumsi dasar yang tidak boleh dialnggar oleh regresi linear yaitu : a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel Konsekuensi yang sangat penting bagi model regresi yang mengandung mulitikolinearitas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bertambahnya variabel independen., tingkat signifikan yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan profitabilitas menerima hipotesis yang salah kesalahan juga akan semakin besar. Akibatnya model regresi yang diperoleh tidak valit untuk menaksir variabel nilai independen Algifari, 2002:84. Ada tidaknya multikolineartas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Invlection Faktor VIF : VIF = 11 – R2 Pedoman suatu model referensi yang bebas multikolinieritas adalah : a. Mempunyai nilai VIF ≤ 10 b. Mempunyai angka toleransi diatas 0,10 Tujuan dari pengujian asumsi klasik multikolinearitas ini adalah untuk mendeteksi hubungan atau korelasi antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi yang dihasilkan. Apabila dalam model regresi, korelasi antar variabel independen yang dihasilkan nilai VIF ≤ 10 dan angka tolerance diatas 0,10 maka korelasi antar variabel independen dalam model regresi bebas dari multikolinearitas. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji apakah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson DW-Test. Mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi perlu dilihat tabel Durbin Watson Lampiran 6 dengan jumlah variabel bebas k dan jumlah data n sehingga diketahui ࢊ ࢒ dan ࢊ ࢛ maka dapat diperoleh daerah keputusan Gujarati, 1995:216. Gambar 3 : Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi c. Uji Heteroskedasitas Heteroskedasitas berarti terdapat beberapa varians yang tidak sama dalam kesalahan pengganggu. Pendeteksiannya dilakukan dengan metode Rank Spearman. Konsekuensinya dari adanya heterokedasitas dalam model regresi adalah penaksiran estimator yang diperoleh tidak efisien, baik dalam model sampel kecil maupun dalam sampel besar Algifari, 2000:85. Ada autokorelasi positif Daerah keragu-raguan Daerah keragu-raguan Tidak ada autokorelasi positif negatif Ada autokorelasi negatif ࢊ ࢊ ࢒ ࢊ ࢛ 2 4 - ࢊ ࢛ 4 - ࢊ ࢒ 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu pengamatan kepengamatan lain. Hal ini dapat diidentifikasikan dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual degan seluruh variabel bebas diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi Rank spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual harus 0,05 supaya tidak terjadi heterokedasitas, yang artinya tidak adanya variabel bebas yang bias.

3.5. Uji Hipotesis