Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
Kualitas Pelayanan Jasa X
1
-0.103 0.435
Tarif X
2
-0.153 0.243
Pendapatan Y 0.236
0.069 Sumber : Lampiran 9
Dari gambar grafik 4.4 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi variabel kualitas pelayanan jasa X
1
sebesar 0.435 atau 0,05 maka variabel kualitas pelayanan jasa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Nilai koefisien korelasi variabel tarif X
2
sebesar 0.243 atau 0,05 maka variabel tarif tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas atau non-heteroskedastisitas pada model regresi. Sehingga, model regresi
layak dipakai untuk melihat pengaruh kedua variabel yang diteliti terhadap pendapatan pada PUSKESMAS tambak rejo.
4.6. Metode Analisis Data
4.6.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi besarnya hubungan antara variabel terikat pendapatan Y dengan variabel bebas.
Adapun variabel yang diteliti adalah kualitas pelayanan jasa X
1
, tarif X
2
sebagai variabel bebas dan pendapatan Y sebagai variabel terikat. Hasil uji regresi berganda ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel B
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig t Keterangan
Konstanta -0.278 -0.283 0,000
X
1
0.107 0.487
5.228 0,000 Signifikan X
2
0.522 0.479
5.138 0,000 Signifikan Adjusted R Square
= 0.857 F
hitung
= 178.495 Sig F = 0.000
Sumber : Lampiran 10
Model regresi yang digunakan adalah unstandardized regression, adapun persamaan regresi yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Y = -0.278 + 0.107 X
1
+ 0.522 X
2
Dari persamaan di atas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut : β
= Konstanta = -0,278 Nilai konstanta β
sebesar -0,278 menunjukkan bahwa, apabila variabel X
1
kualitas jasa pelayanan, X
2
tarif konstan maka Y pendapatan pada Puskesmas Tambak Rejo adalah sebesar -0,278.
β
1
= Koefisien regresi β
1
sebesar 0,107 dengan tanda positif menyatakan
bahwa variabel kualitas pelayanan jasa dan pendapatan mempunyai sifat hubungan yang searah dan memiliki pengaruh yang positif.
Jadi, jika variabel X
1
kualitas jasa pelayanan ini ditingkatkan sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel Y pendapatan
meningkat sebesar 0,107 satuan dengan asumsi bahwa variabel lainnya konstan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
β
2
= Koefisien regresi β
2
sebesar 0,522 dengan tanda positif menyatakan bahwa variabel tarif dan pendapatan mempunyai sifat hubungan
yang searah dan memiliki pengaruh yang positif. Jadi, variabel X
2
tarif ini ditingkatkan sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel Y pendapatan meningkat sebesar 0,522 satuan dengan
asumsi bahwa variabel lainnya konstan.
4.6.2. Pengujian Hipotesis Pertama Uji F
Uji kecocokan model atau uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh
variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Tabel 4.14 adalah hasil uji F antara variabel Kualitas Jasa
Pelayanan X
1
dan tarif X
2
terhadap pendapatan Y.
Tabel 4.14 Tabel Hasil Uji F
Model F
Sig Regression
178,495 0,000
Sumber : Lampiran 10
Berdasarkan tabel uji kecocokan model diperoleh hasil F hitung sebesar 178,495 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai
signifikan 0,05 maka model regresi cocok digunakan untuk memprediksi pendapatan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Uji kecocokan model dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Jasa Pelayanan X
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan tarif X
2
terhadap pendapatan Y pada Puskesmas Tambak rejo Surabaya.
4.6.3. Pengujian Hipotesis Kedua Uji t
Untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang terdiri variabel kualitas jasa pelayanan X
1
, tarif X
2
mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu Pendapatan Y
pada Puskesmas Tambak Rejo, maka digunakan Uji t. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil Uji t :
Tabel 4.15 Tabel Hasil Uji t
Variabel Bebas t
Sig Partial
Keterangan Kualitas Jasa Pelayanan
5,228 0,000
0,569 Signifikan
Tarif 5,138
0,000 0,563
Signifikan
Sumber : Lampiran 10
Dari tabel 4.13 dapat dikemukakan bahwa : 1.
Uji t antara variabel Kualitas Jasa Pelayanan X
1
terhadap pendapatan Y menghasilkan t hitung sebesar 5,228 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Karena nilai signifikan Uji t lebih kecil atau kurang dari nilai signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Nilai r
2
parsial kualitas pelayanan jasa sebesar 0,569
2
= 0,323761 yang menunjukkan bahwa konstribusi parsial variabel kualitas pelayanan
jasa terhadap pendapatan sebesar 32,3. 2.
Uji t antara variabel tarif X
2
terhadap pendapatan Y menghasilkan t hitung sebesar 5,138 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
nilai signifikan Uji t lebih kecil atau kurang dari nilai signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Nilai r
2
parsial tarif sebesar 0,563
2
= 0,316969 yang menunjukkan bahwa konstribusi parsial variabel tarif terhadap pendapatan sebesar
31,7.
4.6.4. Koefisien Determinan
Koefisien determinasi atau R Square menunjukkan prosentase seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat.
Tabel 4.16. adalah nilai R Square yang diperoleh dari hasil analisis.
Tabel 4.16. Koefisien Determinasi
Model R
R Square 1
0.929 0,862
Sumber : Lampiran 10
Dari tabel 4.16. dapat diketahui nilai R Square sebesar 0,862 yang berarti bahwa Kualitas Jasa Pelayanan X
1
dan tarif X
2
terhadap pendapatan Y, sedangkan sisanya sebesar 0,138 dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian ini.
4.7. Pembahasan