Evaluasi Normalitas Evaluasi Model One – Step Approach to SEM

67 Tabel 4.6. Construct Reliability dan Variance Extracted Konst r ak I ndik at or St andar dize Fact or Loading SFL Kuadr at Er r or [εj] Const r uct Reliabilit y Var iance Ex t r at ed Mer chandise X11 0.373 0.139 0.861 0.418 0.278 X13 0.645 0.416 0.584 Serv ice X21 0.644 0.415 0.585 0.401 0.268 X22 0.347 0.120 0.880 Phy sical Facilit ies X31 0.551 0.304 0.696 0.563 0.395 X32 0.698 0.487 0.513 Pr om ot ion X41 0.438 0.192 0.808 0.317 0.188 X42 0.430 0.185 0.815 Convenience X51 0.992 0.984 0.016 0.726 0.600 X52 0.465 0.216 0.784 Cust om er Sat isfact ion Y1 0.347 0.120 0.880 0.361 0.231 Y2 0.585 0.342 0.658 Loy alt y Z1 0.866 0.750 0.250 0.712 0.560 Z3 0.609 0.371 0.629 Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Zlebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 68 normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Tabel 4.7. Assessment of normality Variable m in m ax kurt osis c.r . X11 3 7 - 0.307 - 0.660 X12 3 7 - 0.561 - 1.206 X21 3 7 - 0.302 - 0.650 X22 3 7 0.286 0.614 X31 3 7 0.263 0.566 X32 3 7 - 0.275 - 0.592 X41 3 7 - 0.272 - 0.586 X42 3 7 - 0.398 - 0.856 X51 4 7 - 0.302 - 0.650 X52 3 7 - 0.341 - 0.733 Y1 4 7 0.341 0.734 Y2 4 7 - 0.169 - 0.363 Z2 4 7 - 0.497 - 1.068 Z3 4 7 - 0.105 - 0.226 M u lt iv a r ia t e 5.169 1 .1 3 5 Ba t a s N or m a l ± 2 ,5 8 Sumber : Lampiran

4.3.6. Evaluasi Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. Gambar 4.12. Model Pengukuran dan Struktural One Step Approach MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Store Image, Customer Satisfaction, Loyalty Model Specification : One Step Approach - Base Model Merchandise 1 Store Image Quality 0,005 d_me 1 X11 er_1 1 1 X12 er_2 1 Service d_se X21 er_4 X22 er_5 1 1 1 1 Physical Facilities 0,005 d_pf X31 er_6 X32 er_7 1 1 1 1 Promotion d_pr X41 er_11 X42 er_12 Convenience d_cn X51 er_13 X52 er_14 Customer Satisfaction 0,005 d_cs Y1 er_15 Y2 0,005 er_16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 d_lo Loyalty Z3 er_10 Z2 er_9 Z1 er_8 1 1 1 1 1 X13 er_3 1 Tabel 4.8. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Krit eria Hasil Nilai Krit is Evaluasi Model Cm in DF 3.664 ≤ 2,00 kurang baik Probabilit y 0.000 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0.155 ≤ 0,08 kurang baik GFI 0.744 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0.655 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0.373 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0.472 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 70 Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural One Step Approach - Modifikasi MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Store Image, Customer Satisfaction, Loyalty Model Specification : One Step Approach - Elimination Modification Model Merchandise 1 Store Image Quality 0,005 d_me 1 X11 er_1 1 1 X12 er_2 1 Service d_se X21 er_4 X22 er_5 1 1 1 1 Physical Facilities 0,005 d_pf X31 er_6 X32 er_7 1 1 1 1 Promotion 0,005 d_pr X41 er_11 X42 0,005 er_12 Convenience d_cn X51 er_13 X52 er_14 Customer Satisfaction 0,005 d_cs Y1 er_15 Y2 0,005 er_16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,005 d_lo Loyalty Z3 er_10 Z2 er_9 1 1 1 1 X13 er_3 1 Sumber : Lampiran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 71 Tabel 4.9. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Krit eria Hasil Nilai Krit is Evaluasi Model Cm in DF 1.155 ≤ 2,00 baik Probabilit y 0.162 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.037 ≤ 0,08 baik GFI 0.904 ≥ 0,90 baik AGFI 0.900 ≥ 0, 90 baik TLI 0.967 ≥ 0,95 baik CFI 0.975 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat dibawah ini.

4.3.7. Uji Kausalitas