perspektif yang digunakan dalam memandang fenomena sosial yang menjadi objek penelitian. Oleh karena itu, untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman berpikir yaitu
kerangka teori. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teorinya adalah:
I.5.1 Pemerintahan Daerah
Pada pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 menentukan tentang pembagian Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 18 tersebut menyebutkan bahwa “Pembagian
Daerah Indonesia atas Daerah Besar dan Kecil dengan bentuk susunan Pemerintahannya ditetapkan dengan Undang-undang”. Dari isi pasal tersebut beserta penjelasannya di atas,
maka jelaslah bahwa pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang ketatanegaraan. Daerah yang dibentuk berdasarkan azas desentralisasi
disebut Daerah Otonom yang selanjutnya disebut “Daerah”. Sedangkan Wilayah yang dibentuk berdasarkan azas dekonsentrasi disebut Wilayah Administratif yang disebut dengan
“Wilayah”, yaitu wilayah-wilayah yang disusun secara vertikal dan merupakan lingkungan kerja perangkat Pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di daerah.
Pembentukan wilayah-wilayah dalam susunan vertikal adalah untuk meningkatkan pengendalian dalam rangka menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa “Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam menyelenggarakan
pemerintahan Daerah dibentuk Sekretariat Daerah dan Dinas-dinas Daerah. Berdasarkan hal tersebut diatas maka menjamin adanya kerjasama yang serasi antara
Kepala Daerah dengan DPRD dalam tugas-tugas Pemerintah Daerah. Dilihat dari mekanisme pembentukan kebijakan daerah, DPRD dan kepala daerah secara bersama-sama adalah
pembuat kebijakan. Namun, pada tahap pelaksanaan kebijakan tersebut, kedua institusi mempunyai fungsi yang berbeda yaitu kepala daerah melaksanakan kebijakan daerah,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan DPRD melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan daerah Widjaja, 2008 : 46.
I.5.2 Pengertian Dinas-Dinas Daerah
Dinas daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah. Daerah dapat berarti Provinsi, Kabupaten, atau Kota. Dinas daerah menyelenggarakan fungsi sebagai perumusan
kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum, serta pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. Dinas
daerah provinsi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi dimpimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah Provinsi. Dinas Daerah Provinsi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang
dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. Untuk melaksanakan kewenangan Provinsi di Daerah KabupatenKota, dapat
dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah UPTD provinsi yang wilayah kerjanya meliputi satu atau beberapa daerah KabupatenKota. UPTD tersebut merupakan bagian dari
Dinas Daerah Provinsi. Dinas Daerah Provinsi sebanyak-banyaknya terdiri atas 10 Dinas, dan khusus untuk Provinsi DKI Jakarta sebanyak-banyaknya terdiri dari 14 Dinas. Dinas Daerah
KabupatenKota dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada BupatiWalikota melalui Sekretaris Daerah www.dinasdaerah.go.id.
Dalam Pasal 49 UU No. 51974 diatur mengenai Dinas-dinas Daerah sebagai berikut : 1.
Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah. 2.
Pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri.
Universitas Sumatera Utara
I.5.3 Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi