Instrumen Utang Obligasi Pengaturan Prinsip Keterbukaan Perusahaan Publik Terkait Perlindungan Hak Tenaga Kerja Di Pasar Modal Indonesia

B. Instrumen Pasar Modal

Pasar modal Indonesia memperdagangkan efek dalam wujud instrumen modal dan utang, instrumen derivatif seperti surat pengganti atau bukti sementara dari efek, bukti-bukti keuntungan dan surat-surat jaminan, hak-hak unutk memesan atau membeli saham atau obligasi, warrant dan option. 70 1. Instrumen utang Obligasi; Berdasarkan hal tersebut maka secara umum instrumen di pasar modal dapat dibedakan menjadi beberapa kategori: 2. Instrumen Penyertaan Saham; 3. Instrumen Derivatif; 4. Instrumen Efek Syari’ah; 5. Instrumen Efek Lainnya Reksadana.

1. Instrumen Utang Obligasi

Obligasi Bond adalah surat utang jangka menengah 71 dan jangka panjang 72 yang dapat dialihkan. 73 70 Ibid. h. 182. Obligasi merupakan surat yang menyatakan bahwa satu pihak berhutang kepada pihak lainnya. Perbedaan obligasi dan hutang piutang biasa adalah 71 Obligasi disebut utang jangka menengah karena memiliki ciri hutang jangka menengah, yaitu pembayaran hutang dilunasi pada saat aktiva yang dibiayai dengan hutang tersebut tidak lagi diperlukan, pembayaran biasanya juga dilakukan secara berkala, dalam melunasi hutang tersebut dapat disesuaikan dengan kesediaan arus kas. Struktur Hutang, http:monstajam.blogspot.com201104struktur-hutang.html, diakses tanggal 20 Oktober 2011. 72 Obligasi disebut surat jangka panjang karena masa kewajiban pembayarannya setelah 1 satu tahun, bahkan lebih dari lima tahun yang merupakan ciri dari utang jangka panjang. Ibid. Obligasi berdasarkan jatuh tempo terbagi 3 tiga yaitu Obligasi jangka pendek sampai dengan satu tahun, obligasi jangka menengah dua sampai lima tahun dan obligasi jangka panjang lebih dari lima tahun. M. Irsan Nasarudin, dkk. Op. Cit. h. 187. 73 Iswi Hariyani dan R. Serfianto, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal: Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran Right, Opsi, Reksadana dan Produk Pasar Modal Syari’ah Jakarta: Visimedia, 2010, h. 205. Universitas Sumatera Utara bahwa hutang piutang biasanya antar satu orang perorangan, atau lembaga dengan orang perorangan secara individu ataupun beberapa pemberi pinjaman berhadapan dengan satu peminjam. Sedangkan obligasi lebih bersifat antara satu peminjam dengan sekelompok pemberi pinjaman yang bisa ratusan, ribuan bahkan lebih. 74 Obligasi ada berbagai jenis, klasifikasi obligasi tersebut berdasarkan beragam aspek. Berikut jenis-jenis obligasi yang ditinjau dari berbagai aspek: 75 a Obligasi berdasarkan penerbit, ada tiga jenis, yaitu: 1. Corporate bonds, yakni obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara BUMN maupun badan usaha swasta. 2. Governement bonds, yakni obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. 3. Municipal bonds, yakni obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang bersifat kepentingan publik public utility. b Obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunga, ada empat jenis, yaitu: 1. Zero coupon bonds, yakni obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan seakligus pada saat jatuh tempo. 2. Coupon bonds, yakni obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. 74 Hamud M. Balfas, Op.Cit. h. 129. 75 Iswi Hariyani dan R. Serfianto, Op. Cit. h. 208-211. Universitas Sumatera Utara 3. Fixed coupon bonds, yakni obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah di tetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. 4. Floating coupon bonds, yakni obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan tertentu seperti average time deposit ATD, yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. c Obligasi berdasarkan hak penukaran, ada empat jenis, yaitu: 1. Convertible bonds, yakni obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. 2. Exchangeable bonds, yakni obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. 3. Callable bonds, yakni obligasi yang memberikanhak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 4. Putable bonds, yakni obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emitenuntuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut Universitas Sumatera Utara d Obligasi jaminan atau kolateralnya 1. Secured bonds, yakni obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. 2. Unsecured bonds, yakni obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu, tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. e Obligasi berdasarkan cara perhitungan imbal hasil f Obligasi dilihat dari cara peralihannya, obligasi jenis ini dapat dibedakan menjadi dua jenis obligasi yaitu: 1. Obligasi atas unjuk bearer bond. Obligasi ini memiliki ciri yaitu: Nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi, setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang dilepaskan setiap pembayaran bunga dilakukan, sangat mudah untuk dialihkan, kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi seperti bahan untuk membuat uang, bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang yang dapat menunjukkan kupon bunga dan sertifikat obligasi dan kupon bunga dan sertifikat obligasi yang hilang tidak dapat dimintakan penggantian. 76 2. Obligasi atas nama registered bond. Obligasi ini dapat dibedakan sebagai berikut: dan 76 A. Setiadi, Obligasi dalam Persfektif Hukum Indonesia Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1996. h. 32-34. Universitas Sumatera Utara a Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman. Pada obligasi ini, nama pemilik dan tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunganya; b Obligasi atas nama untuk bunga. Pada obligasi ini, nama pemilik tidak tercantum pada sertifikat obligasi, tetapi nama dan alamat pemilik dicatat di perusahaan penerbit obligasi untuk memudahkan pengiriman bunga; c Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman dan bunga. Pada obligasi ini, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi, tetapi tidak tercantum di kupon bunga. Pembayaran pokok dan bunga langsung disampaikan kepada pemilik obligasi yang namanya tercantum di perusahaan penerbit obligasi. 77 Peralihan obligasi atas nama, menurut Pasal 613 KUH Perdata, harus dilakukan dengan suatu akta-baik akta autentik maupun akta di bawah tangan dilimpahkan kepada pihak lain. Penyerahan obligasi tersebut baru menimbulkan akibat hukum bagi penerbit obligasi setelah diberitahukan kepada penerbit obligasi atau secara tertulis disetujui dan diakui oleh penerbit obligasi. 78

2. Instrumen Penyertaan Saham