Keaslian Penelitian Kerangka Teori dan Konsepsi

seperti akuntan publik, underwriter, konsultan hukum pasar modal dan lain sebagainya. Penelitian ini juga di tujukan kepada para pembuat kebijakan di bidang pasar modal regulator, baik badan legislatif maupun eksekutif dalam hal ini, Badan Pengawas dan Pengelola Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan akademisi di bidang Hukum Bisnis, terutama Pasar Modal. Semoga penelitian ini dapat membuka cakrawala pemikiran sehubungan dengan pelaksanaan prinsip keterbukaan sebagai wujud kepedulian dan pelaksanaan tanggungjawab perusahaan atas kesejahteraan tenaga kerjanya.

E. Keaslian Penelitian

Sejauh ini sudah cukup banyak karya ilmiah tentang keterbukaan di pasar modal Indonesia, namun tetapi sepengetahuan penulis belum ada yang membahas tentang Pengaturan Prinsip Keterbukaan Perusahaan Publik dalam Perlindungan Hak Tenaga Kerja di Pasar Modal Indonesia. Kalau yang mirip ada, tetapi berbeda spesifikasi pembahasannya. Penelitian tersebut membahas tentang: 1 Prinsip Keterbukaan Perusahaan Publik dalam Perlindungan Lingkungan Hidup di Pasar Modal Indonesia oleh Heriyanti; 2 Pengaturan Social Clause dalam Pasar Modal Analisis Terhadap Perlindungan Konsumen oleh Zulham. Jadi belum ada penelitian dengan topik dan permasalahan yang sama. Maka sesuai dengan asas-asas keilmuan, yaitu jujur, rasional, objektif, sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah dan terbuka untuk Universitas Sumatera Utara kritik konstruktif yang berhubungan dengan topik dan permasalahan dalam penelitian ini.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

1. Kerangka Teori Teori hukum bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai hukum dan postulat- postulatnya hingga dasar-dasar filsafat yang paling dalam. Hukum pada hakikatnya adalah sesuatu yang abstrak, namun dalam manifestasinya dapat berwujud konkrit. Suatu ketentuan hukum dapat dinilai baik jika akibat-akibat yang dihasilkan dari penerapannya adalah kebaikan, kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan berkurangnya penderitaan. 34 Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori prioritas kasuistik yang merupakan bagian dari teori hukum modern terkait dengan tujuan hukum, teori keadilan Adam Smith, fraud-on-the-market theory terkait dari tanggungjawab tergugat serta teori good corporate governance yang mendasari lahirnya prinsip keterbukaan. Teori Prioritas Kasuistik menyatakan bahwa: “Tujuan hukum mencakupi keadilan rechtsgerechtigheid-kemanfaatan rechtsutiliteit-kepastian hukum 34 Lili Rasjidi dan I.B Wyasa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993, h. 79. Universitas Sumatera Utara rechtzekerheid, dengan urutan prioritas, secara proposional, sesuai dengan kasus yang dihadapi dan ingin dipecahkan.” 35 Berdasarkan teori prioritas kasuistik, ketiga hal tersebut harus tercakup dalam pengaturan prinsip keterbukaan perusahaan publik dalam perlindungan hak tenaga kerja di Pasar Modal, pegaturan tersebut seyogianya dapat mewujudkan keadilan bagi seluruh pihak terkait, baik investor, tenaga kerja maupun perusahaan publik itu sendiri. Terkait dengan mewujudkan keadilan, Adam Smith melahirkan ajaran mengenai keadilan justice, Smith menyatakan bahwa “tujuan keadilan adalah untuk melindungi diri dari kerugian” the end of the justice to secure from the injury. 36 Pengaturan prinsip keterbukaan perusahaan publik dalam perlindungan hak tenaga kerja di Pasar Modal juga harus memberikan manfaat, tidak hanya menjadi peraturan di atas kertas yang tidak memberikan dampak apapun bagi para pihak tersebut di atas, serta tidak memberikan “sumbangsih” yang berarti perkembangan dan kemajuan pasar modal. Maka keberadaan peraturan prinsip keterbukaan perusahaan publik dalam perlindungan hak tenaga kerja di Pasar Modal bertujuan untuk mencegah terjadinya kerugian bagi siapapun terutama bagi investor. 35 Achmad Ali, Menguak Teori Hukum Legal Theory dan Teori Peradilan Judicialprudence Termasuk Interpretasi Undang-Undang Legisprudence Jakarta: Kencana, 2009, h. 213. Lihat juga Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosopis Jakarta: Gunung Agung, 2002, h. 85. 36 Bismar Nasution, Mengkaji Ulang Hukum Sebagai Landasan Pembangunan Ekonomi, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Hukum Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan, 17 April 2004, h. 4-5. Universitas Sumatera Utara Selain itu, pengaturan prinsip keterbukaan perusahaan publik dalam perlindungan hak tenaga kerja di Pasar Modal seharusnya mampu memberikan kepastian hukum bagi seluruh pihak yang berkepentingan di pasar modal. Sebab, pasar modal berlangsung berdasarkan informasi, antara investor dan penerima dana jarang bertemu secara langsung bahkan mungkin tidak pernah bertemu. Tersebut menyebabkan pasar modal rentan terhadap penipuan, manipulasi pasar yang sulit dibuktikan, oleh karena itu kejahatan-kejahatan di pasar modal pembuktiannya lebih sulit dari kejahatan biasa. Sehingga butuh peraturan yang benar-benar bisa memberikan kepastian hukum dan perlindungan pihak-pihak yang berkepentingan di pasar modal terutama investor. Seiring dengan perkembangan masyarakat modern yang ditandai dengan revolusi industri, terjadi perkembangan yang pesat dengan teknologi dalam kehidupan masyarakat sehingga kemajuan usaha tidak cukup hanya dilakukan secara individual, melainkan sudah harus bekerja secara berkelompok, 37 Keberadaan pasar modal diharapkan dapat meningkatkan aktifitas perekonomian, karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan- perusahaan, sehingga perusahaan dapat beroperasi dalam skala yang lebih besar dan sehingga pasar modal memiliki peranan yang sangat besar sebagai sarana moneter untuk menghimpun dan mengerahkan dana dari masyarakat. 37 Munir Fuady, Doktrin-doktrin Modern dalam Corporate Law: Eksistensinya di dalam Hukum Indonesia Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2002, h. 4. Universitas Sumatera Utara pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas. Harga saham dalam pasar modal harus didasarkan pada pernyataan yang akurat dari manajemen perusahaan, artinya informasi itu tidak merupakan pernyataan menyesatkan. Penyampaian informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan pasar modal yang tidak efisien. Pentingnya prinsip keterbukaan yang berkaitan dengan masalah perlindungan hak tenaga kerja oleh perusahaan publik atau emiten dalam pasar modal didasarkan kepada beberapa teori yang saling berkaitan. Teori pertama yang berkaitan dengan informasi yang mempengaruhi harga saham adalah hipotesis pasar modal yang efisien effecient capital market hypothesis. Suatu harga saham harus didasarkan pada pernyataan yang akurat dari manajemen perusahaan, artinya informasi itu tidak merupakan pernyataan menyesatkan. Penyampaian informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan pasar modal yang tidak efisien. Maka dalam hal ini keterbukaan maksudnya adalah penyampaian yang informasi yang tidak mengandung misrepresentation atau omission. 38 Melalui pendekatan effecient capital market hypothesis ECMH melahirkan “fraud-on-the-market theory” yang berkenaan dengan tanggungjawab tergugat. Inti suatu gugatan dalam penipuan pasar modal dalam teori ini adalah apabila terjadi 38 Bismar Nasution, Prinsip Keterbukaan dalam Pasar Moda,Op.Cit. h. 12. Universitas Sumatera Utara misrepresentation dan informasi yang masuk tersebut secara cepat merubah harga suatu saham. 39 Perubahan harga saham tersebut terjadi karena informasi yang salah mampu mempengaruhi orang-orang yang mempunyai kapasitas yang dapat mempengaruhi harga saham yang diperdagangkan. Orang-orang yang mempunyai kapasitas ini menjadi ukuran dalam adanya penipuan. Sebab dalam pasar saham yang modern, harga saham tidak ditentukan oleh investor-investor individual yang amatir melainkan ditentukan oleh investor profesional. 40 Berdasarkan teori ini adalah melawan hukum bagi setiap orang baik langsung maupun tidak langsung, barang siapa yang membuat perbuatan yang menyesatkan dalam menyatakan suatu fakta materil. Dalam hubungannya dengan prinsip keterbukaan dalam perlindungan hak tenaga kerja, setiap perusaan publik harus melaporkan seluruh upaya perusahaan dalam memenuhi kewajibannya terhadap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerjanya. Keterbukaan perlindungan hak tenaga kerja wajib disampaikan kepada investor sepanjang masalah ketenagakerjaan tersebut berkenaan dengan fakta materil. Oleh karena itu, berdasarkan teori di atas diperlukan adanya standarisasi penentuan fakta material. Sebuah upaya untuk menentukan apakah suatu fakta bersifat material, yaitu mampu mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk membeli, menjual atau menahan saham yang dimilikinya. 39 Ibid. h.13. 40 Ibid. h.14. Universitas Sumatera Utara ECMH terdiri dari dua tipe, yaitu the semistrong form dan the strongly form efficien market hypothesis. The semistrong form dinyatakan, bahwa pasar yang efisien terdiri dari informasi publik yang relevan yang merefleksikan harga. Sedangkan dalam tipe the strongly form efficien market hypothesis dinyatakan bahwa tidak hanya informasi publik yang relevan mempengaruhi harga saham, tetapi juga informasi apa saja yang akan merefleksikan harga saham. 41 Dengan demikian, efisiensi pasar modal berkaitan dengan kepercayaan investor terhadap emiten. Informasi yang ada di pasar modal mempengaruhi kepercayaan investor yang membentuk efisiensi pasar modal. Tingkat efisiensi pasar modal ditentukan oleh ketersediaan informasi. Maka dapat dikatakan pasar modal yang ada dinegara-negara maju relatif lebih efisien daripada negara-negara yang sedang berkembang maupun negara-negara kurang maju, sebab negara-negara maju memiliki teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan negara-negara berkembang. Prinsip keterbukaan dalam pasar modal memiliki tiga fungsi, Pertama, prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar. Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya terhadap 41 Bandingkan dengan pendapat Eugene F. Fama sebagaimana dikutip oleh Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 85. Yang menyatakan bahwa ECMH ada tiga tipe, yaitu the weak form, the semi strong form dan the strong form. The weak form mengandung arti bahwa kelebihan pendapatan atas dasar informasi historis mengenai harga mengenai harga dan pendapatan. Berarti historis dari harta atau pendapatan atas saham tidak akan memberikan dasar bagi peramalan yang paling baik tentang harga atau pendapatan yang akan datang. Semi strong form, berarti para investor tidak dapat memperoleh keuntungan di atas berdasarkan informasi umum yang tersedia. Sedangkan strong form, berarti bahwa kelebihan pendapatan tidak dapat diperoleh dengan menggunakan setiap sumber informasi , tanpa menghiraukan apakah informasi tersebut tersedia secara umum atau tidak. Universitas Sumatera Utara mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan mempunyai peranan penting bagi investor dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi karena melalui prinsip keterbukaan dapat berbentuk suatu penilaian judgement terhadap investasi, sehingga investor secara optimal dapat menentukan pilihan terhadap portofolio mereka. 42 Kedua, prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien. Prinsip keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan supply informasi yang benar, agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan informasi. 43 Ketiga, prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan fraud. Barry A.K Rider mengungkapkan: ”sun light is the best disfenctant and electric the best policeman.” Dengan kata lain Rider menyatakan bahwa ”more disclosure will inevtably discourage wrongdoing and abuse.” Selanjutnya dia menyatakan bahwa dalam Pasar Keuangan pendapat tersebut tidak perlu lagi dibuktikan, tetapi lebih banyak bergantung pada informasi apa yang harus diungkapkan dan kepada siapa informasi itu disampaikan. 44 Penerapan prinsip keterbukaan juga secara tidak langsung memaksa perusahaan untuk melaksanakan tanggungjawab sosialnya. Tanggungjawab sosial perusahaan dapat diimplementasikan melalui Corporate Code of Conduct. Pada teori ini akan 42 Ibid, h. 7-8 43 Ibid. 44 Ibid, h. 9. Universitas Sumatera Utara diatur prinsip-prinsip yang harus diikuti dan dilaksanakan baik oleh manajemen maupun karyawan perusahaan. Selain itu, juga mengatur mengenai kebijaksanaan- kebijaksanaan perusahaan mengenai masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan masyarakat luas. 45 Pentingnya pengaturan tanggungjawab sosial yang harus dipikul oleh setiap perusahaan publik terhadap tenaga kerja disebabkan karena mempunyai hubungan yang erat dengan nilai-nilai hak asasi manusia HAM. 46 Suatu perusahaan harus bertanggungjawab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai pengaruh terhadap konsumen, masyarakat, lingkungan dan tentu saja tenaga kerja yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perusahaan. CSR sesungguhnya mengacu pada kenyataan bahwa perusahaan adalah badan hukum yang dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia. Sebagaimana halnya manusia yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, demikian pula perusahaan yang tidak bisnis tanpa pihak lain. Hal ini menuntut agar perusahaan dijalankan dengan tetap tanggap, peduli Perusahaan juga mempunyai beban pertanggungjawaban dan penghormatan atas nilai-nilai hak asasi manusia yang merupakan bagian yang paling integral. Maka teori Corporate Social Responsibility CSR pada penelitian pengaturan prisip keterbukaan dalam perlindungan hak tenaga kerja di pasar modal Indonesia dapat digunakan sebagai teori pendukung. 45 Ibid.h. 148. 46 Hak Asasi Manusia dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai hak-hak mendasar pada diri manusia. Lihat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1994, h. 334. Universitas Sumatera Utara dan bertanggungjawab atas hak dan kepentingan masyarakat. 47 Perusahaan atau emiten harus memuat masalah klausula perlindungan hak tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh hukum, kendatipun hukum tersebut bukan hukum pasar modal. Pengaturan prinsip keterbukaan terkait dengan social clause, khususnya perlindungan hak tenaga kerja, tidak dimaksudkan untuk mematikan atau melemahkan usaha dan aktifitas perusahaan, tetapi justru sebaliknya, sebab pengaturan social clause diharapkan mampu mendorong iklim dan persaingan usaha yang sehat. Terlebih terhadap tenaga kerjanya, sebab tanpa tenaga kerja sangat mustahil sebuah perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pengaturan prinsip keterbukaan terkait perlindungan hak tenaga kerja diharapkan dapat melahirkan perusahaan yang tangguh dalam menghadapi persaingan sehat melalui penyediaan barang dan jasa yang berkualitas, karena memiliki tenaga kerja yang memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap perusahaan, sebab hak mereka diperhatikan dengan baik oleh perusahaan.

2. Konsepsi