22
c Membuat hipotesis
d Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis
e Membuat kesimpulan.
2.3 Keterampilan Proses Sains
2.3.1 Definisi Keterampilan Proses Sains
Keterampilan diartikan kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk
kreativitas. Sedangkan proses berarti rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk Wiyanto Yulianti, 2009: 45. Jadi,
keterampilan proses sains adalah keterampilan mengembangkan perolehan dalam pembelajaran oleh siswa. Menurut Semiawan, sebagaimana dikutip oleh Devi
2010: 7 menyatakan bahwa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki,
dikuasai dan diaplikasikan dalam dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru. Sedangkan menurut Tawil dan
Liliasari 2014: 7 keterampilan proses adalah proses dalam melakukan aktivitas- aktivitas yang terkait dengan sains.
Kegiatan siswa tidak hanya sekedar menghafal, mendengarkan dan mengerjakan latihan soal, tetapi juga melatih keterampilan prosesnya yaitu
ketrampilan proses sains. Siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkrit merupakan salah satu alasan
perlunya keterampilan proses sains. Seorang siswa yang keterampilan proses
23
sainsnya berkembang akan memiliki pola pikir yang maju dalam
mengkomunikasikan ide yang dimilikinya. Siswa tersebut memiliki bekal melakukan percobaan yakni melakukan observasi, pengukuran, merancang
eksperimen, menyajikan data dan menyimpulkan. Dengan demikian, siswa tidak akan mengalami hambatan yang berarti dalam pelaksanaan percobaan.
2.3.2 Klasifikasi Keterampilan Proses Sains
Padilla 1990: 17 menyebutkan bahwa keterampilan proses sains dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu 1 the basic simpler process skill dan 2
integrated more complex skills. The basic process skill, terdiri dari 1 Observing, 2 Inferring, 3 Measuring, 4 Communicating, dan 5 Classifying,
Predicting. Sedangkan yang termasuk dalam Integrated Science Process Skills adalah 1 Controlling variables, 2 Defining operationally, 3 Formulating
hypotheses, 4 Interpreting data, 5 Experimenting dan, 6 Formulating models. Keterampilan Proses menurut Semiawan dalam Wiyanto dan Yulianti,
2009: 49 dibagi menjadi 13 kategori, meliputi: observasi atau pengamatan, perhitungan, pengukuran, klasifikasi, hubungan ruang dan waktu, pembuatan
hipotesis, perencanaan penelitian atau eksperimen, pengendalian variabel, interpretasi data, kesimpulan sementara, peramalan, penerapan dan komunikasi.
Sedangkan keterampilan proses sains menurut Widayanto 2009: 2 terbagi menjadi keterampilan proses sains dasar yang meliputi mengobservasi, mengukur,
mengklasifikasi, memprediksi dan menyimpulkan; dan keterampilan proses sains terpadu meliputi mengenali variabel, membuat tabel data, membuat grafik,
menyusun hipotesis, menganalisis variabel dan merancang penelitian. Merujuk
24
pada pendapat tersebut, keterampilan proses yang di terapkan dalam pembelajaran dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pelajaran yang
diberikan. Keterampilan proses yang diamati meliputi: 1 Keterampilan mengamati, 2 Keterampilan mengklasifikasi, 3 Keterampilan membuat
hipotesis, 4 Keterampilan menganalisis, dan 5 Keterampilan Mengkomunikasikan.
Definisi jenis-jenis keterampilan proses sains yang akan diteliti dalam penelitian ini, dijabarkan menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 141-150:
1 Mengamati merupakan tanggapan kita terhadap berbagai objek dan peristiwa
alam menggunakan pancaindera. 2
Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses memilahkan objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khusus sehingga dapat didapatkan
golongankelompok sejenis dari objek peristiwa yang dimaksud. 3
Keterampilan menyusun hipotesis diartikan sebagai kemampuan untuk menyatakan dugaan yang dianggap benar mengenai adanya suatu faktor yang
terdapat dalam satu situasi, maka akan ada akibat tertentu yang dapat diduga akan timbul.
4 Keterampilan menganalisis merupakan kemampuan menelaah laporan orang
lain untuk meningkatkan pengenalan terhadap unsur-unsur penelitian. 5
Keterampilan mengkomunikasikan diartikan sebagai menyampaikan suatu fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual atau
suara visual.
25
2.4 Model