e Melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dipadukan dengan Time Token
f Melaksanakan pembelajaran di kelas kontrol dengan model pembelajaran ceramah
g Melaksanakan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. h Menganalisis data hasil penelitian.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh keterangan atau kenyataan yang benar mengenai objek yang diteliti
sehingga data dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
3.3.1 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat, surat kabar, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian, dan sebagainya Suharsimi, 2006: 231. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar siswa dan rata-
rata nilai ulangan semester I kelas X SMAN 1 Bobotsari tahun ajaran 20122013.
3.3.2 Metode Observasi Metode ini digunakan untuk mengamati aspek kemampuan
berkomunikasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Sehingga indikator-indikator kemampuan berkomunikasi juga harus dicantumkan.
3.3.3 Metode Tes Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi, yaitu tes
yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu Suharsimi, 2006: 151. Tes ini digunakan
untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Tes yang digunakan adalah dengan pre test dan post test.
3.4 Instrumen Penelitian
Sebelum alat pengumpulan data yang berupa tes uraian digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hasil uji coba
dianalisis untuk mengetahui apakah memenuhi syarat sebagai alat pengambil data atau tidak. Dalam penelitian ini instrumen yang dibuat adalah :
1 Silabus 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran
3 LKS 4 Soal pretest dan posttest
5 Lembar observasi
3.5 Metode Pengujian Instrumen
3.5.1 Instrumen Tes Bentuk Pilihan Ganda
Sebelum melakukan penelitian diadakan uji coba instrumen tes tertulis terlebih dahulu. Tujuan diadakan tes uji coba adalah
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrumen apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud. Arikunto, 2006: 168. Untuk menguji validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus
Point Biseral Corelation :
� �
√
Dimana:
�
= Koefisien korelasi point biserial Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item
yang dicari korelasinya dengan tes Mt = Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes
St = Standar deviasi skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Arikunto, 2006:283
3.1
2. Reliabilitas Suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali
pengujian menunjukan hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen, digunakan rumus K-R 20 :
1 ∑
Keterangan : = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal S
2
= Varians total ∑pq = jumlah hasil kali perkalian antara p dan q
p = Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir proporsi subjek yang mendapat skor 1
q = Proporsi subjek yang menjawab salah pada sesuatu butir proporsi subjek yang mendapat skor 0
1
Sugiyono, 2010 :186 harga
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga
dengan taraf signifikan 5 . Apabila ,
maka instrumen tersebut reliabel. 3.2
3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau
kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam
melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar
Sudjana, 2009:131. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat
kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P
= Indeks Kesukaran = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
= Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.2 Kriteria Indeks Kesukaran
Interval IK Kriteria
P = 0,00 terlalu sukar
0,00 IK 0,30
Sukar 0,30 IK
0,70 Sedang
0,70 IK 1,00
Mudah P = 1,00
terlalu mudah
Arikunto, 2002: 207
�
3.3
4. Daya Pembeda Dalam penelitian ini penentuan daya pembeda diawali
dengan menggunakan skor seluruh peserta dari skor teratas sampai skor terbawah, yang kemudian dibagi dua kelompok. Untuk
menentukan daya pembeda soal ditentukan dengan rumus :
keterangan : D = Daya Pembeda
B
A
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas B
B
= Jumlah yang salah pada butir soal pada kelompok bawah J
A
= Banyaknya siswa pada kelompok atas J
B
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda Soal
Interval DP Kriteria
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
0,00 DP 0,20
Jelek 0,20 DP
0,40 Cukup
0,40 DP 0,70
Baik 0,70 DP
1,00 Baik sekali
Arikunto, 2002:213 3.4
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data