Hipotesis Materi Ajar LANDASAN TEORI

2.8 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Perpaduan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan Time Token tidak dapat menumbuhkan kemampuan berkomunikasi siswa Ha : Perpaduan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan Time Token dapat menumbuhkan kemampuan berkomunikasi siswa Ho : Perpaduan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan Time Token tidak dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa Ha : Perpaduan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan Time Token dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa

2.9 Materi Ajar

2.9.1 Arus Listrik Arus listrik ditimbulkan dari aliran muatan listrik yang terjadi pada bahan penghantar. Penghantar dapat berupa logam, larutan maupun gas. Pembawa muatan listrik pada penghantar logam adalah elektron-elektron pada larutan ion positif dan ion negatif seperti yang terjadi pada akumulator, pada gas pembawa muatannya adalah elektron dan ion positif seperti pada peristiwa petir. Berdasarkan pada kemampuan mengalirkan arus listrik daya hantar listrik konduktifitas lisrik, bahan dapat dikelompokan dalam golongan : Isolator : sangat sukar mengalirkan arus listrik, seperti udara, kayu, pastik, kaca, dll. Konduktor : mudah mengalirkan arus listrik, seperti tembaga, perak, dll. Semikonduktor : konduktifitasnya berada diantara isolator dan konduktor, seperti germanium dan silikon. Aliran listrik atau arus listrik dapat dianalogikan dengan aliran air, yaitu : Tabel 2.1 perbandingan arus air dan arus listrik Arus air Arus litrik 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah energi potensial tinggi ke energi potensial rendah 2. Pada suatu aliran tertutup, seperti aliran air pada sebuah taman, dibutuhkan mesin pompa untuk menggerakan arus air terus- menerus 1. Mengalir dari potensial listrik tinggi ke potensial listrik rendah 2. Pada suatu rangkaian tertutup rangkaian tak berujung, tak berpangkal, dibutuhkan sumber gaya gerak listrik ggl seperti baterai untuk mengalirkan arus listrik terus-menerus 2.9.2 Kuat Arus I Kuat arus I didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu. I = 2.1 Kutub-kutub sumber ggl disimbolkan sebagai garis sejajar yang terdiri atas bagian panjang positif dan bagian pendek negatif. Ini berarti pada suatu rangkaian listrik, arah arus adalah kutub positif menuju kutub negatif sumber tegangan. i ɛ Gambar 2.2 aliran arus listrik + dengan : I : kuat arus ampere disingkat A q : muatan listrik yang mengalir coulomb disingkat C t : waktu detik Pada logam penghantar, arus listrik ditimbulkan oleh aliran elektron. Jumlah elektron yang mengalir, n dapat dicari dari hubungan q = ne 2.2 dengan n : jumlah elektron dan e : muatan elektron -1,6 x 10 -19 Coulomb 2.9.3. Hukum I Kirchoff “ jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan itu “ 2.9.4 Hukum Ohm Aliran air pada suatu pipa akan sebanding dengan beda tinggi kedua ujung pipa. Semakin besar perbedaan ketinggiannya, air akan mengalir semakin cepat. Hal ini karena energi potensial air yang diubah menjadi energi kinetik semakin besar. Pada gambar disamping, i 1 dan i 3 masuk pada simpul, sedangkan i 2 keluar dari titik simpul. Berdasarkan hukum I Kirchoff. Σ I masuk = Σ I keluar I 1 + I 3 = I 2 2.3 I 1 I 2 I 3 Gambar 2.3 aliran arus pada titik percabangan Hal yang sama berlaku pada aliran muatan listrik, untuk suatu hambatan R yang tetap, bertambahnya beda potensial listrik pada dua titik akan menyebabkan jumlah muatan yang mengalir juga semakin besar. Hubungan antara beda potensial atau tegangan, kuat arus yang mengalir, dan hambatan penghantar akan memenuhi hukum ohm : V = IR 2.4 dengan ; V : tegangan atau beda potensial volt I : kuat arus yang dihasilkan ampere R : hambatan penghantar ohm 2.9.5 Resistor Hambatan

a. Nilai Hambatan Resistansi Penghantar