dibanding produk substitusinya busa sintetis yang sekarang menguasi pasar. Peluang pasar sebutret diperkuat pula oleh perkiraaan kenaikan harga busa sintetis
akibat kenaikan harga bahan baku busa sintetis yaitu minyak bumi dan gas alam termasuk busa poliuretan polyfoam yang bahan bakunya masih impor..
Sedangkan bahan baku sebutret sendiri cukup berlimpah, renewable dan mudah didapatkan di bumi Indonesia sehingga harga sebutret diharapkan dapat
menyaingi harga busa sintetis.
C. KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KONSUMEN PERUSAHAAN FURNITUR YANG MENGKONSUMSI BUSA SINTETIS SEBAGAI
SUBSTITUSI SEBUTRET
Salah satu informasi yang dapat diperoleh dari hasil sampling adalah mengenai karakteristik responden dan karakteristik konsumen. Karakteristik
responden ini terdiri dari nama perusahaan, jabatan, usia dan jenis kelamin yang akan dibahas dalam bab ini, sedangkan nama responden, lokasi, alamat dan nomor
telepon responden secara lebih lengkap disajikan dalam lampiran 7. Informasi mengenai karakteristik konsumen dalam hal ini perusahaan-perusahaan yang
membuat jok dankasur, terdiri dari kelas perusahaan, status pemakaian busa sintetis oleh perusahaan, ukuran pesanan tiap pembelian dan kriteria terpenting
yang menjadi pertimbangan saat pembelian jok dan kasur. Data dan informasi mengenai karakteristik responden dan karakteristik konsumen selanjutnya
diuraikan sebagai berikut.
C.1. Karakteristik Responden C.1.1. Nama-nama Perusahaan Furnitur yang Menjadi Responden
Perusahaan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan furnitur yang mengkonsumsi busa sintetis yang digunakan
sebagai bahan pembuat jok dan kasur yang juga akan menjadi calon konsumen
sebutret. Nama-nama perusahaan yang menjadi responden dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.
Tabel 4. Nama-nama perusahaan furnitur yang menjadi responden
No. Nama Perusahaan
No. Nama Perusahaan
1. Intan Furniture
17. Sidul Jaya Furniture
2. PD. Melati Ukir Jepara
18. Ambalan Sembilan
3. PD. Murni
19. Badar Trading Furniture
4 CV. Furniture Galery
20. Ratu Jepara
5. Berkah Jepara Ukir
21. UD. Suryani Furniture
6. Amanah Sohwah
22. Murah Jaya Furniture
7. Jepara Super
23. Fokus Service Sofa
8. Berkah Sofa
24. Tiara Jati
9. Toko Meubel Mutiara
25. Kayu Mas Meubel
10. Utami
26. Jati Asli Furniture
11. Syera Cipta Artha
27. Barokah Jaya
12. Citra Sofa
28. Dila Meubel
13. Bintang Dutamar
29. DD Meubel
14. Jati Barokah
30. Jepara Agung Furniture
15. Widya Indah Lestari
31. Anyar Meubel
16. Jepara Indah
32. Barokah Jati
C.1.2. Jenis Pekerjaan, Jenis Kelamin dan Usia Responden
Para pengambil keputusan pembelian pada perusahaan-perusahaan furnitur dalam penelitian ini sebagian besar adalah para pemilik perusahaan sebesar
88, sedangkan sisanya sebesar 12 pengambilan keputusan pembelian dipegang oleh manajer atau pengelola perusahaan sepert tersaji dalam tabel 5.
Sedangkan bila dilihat dari jenis kelamin, para pengambil keputusan pembelian didominasi oleh kaum pria sebesar 72 dengan usia antara 32-40 tahun sebesar
41 seperti yang tersaji dalam tabel 6 dan 7. Para pengambil keputusan pembelian tersebut merupakan orang-orang yang berwenang dalam menentukan
keputusan pembelian busa sintetis sebagai bahan pembuat jok dan kasur. Dalam pemasaran sebutret khususnya sebagai bahan pembuat jok dan kasur, orang-
orang inilah yang paling tepat dijadikan sasaran promosi untuk menawarkan produk sebutret.
Tabel 5. Jenis pekerjaan atau jabatan responden
Jenis Pekerjaan atau Jabatan Responden Persentase
Pemilik perusahaan 88
Manajer atau pengelola perusahaan 12
Total 100 Tabel 6. Jenis kelamin responden
Jenis Kelamin Persentase
Pria 72 Wanita 28
Total 100
Tabel 7. Tingkat usia responden
Usia Persentase
20 tahun 3
21-30 tahun 22
31-40 tahun 41
41-50 tahun 22
51-60 tahun 6
61-70 tahun 3
70 tahun 3
Total 100
C.2. Karakteristik Konsumen C.2.1. UkuranKelas Perusahaan
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh konsumen diperoleh informasi bahwa 44 dari jumlah perusahaan yang menjadi responden adalah perusahaan
kelas rumah tangga mikro, 50 adalah perusahaan kelas kecil, 6 adalah perusahan kelas menengah. Sedangkan berdasarkan tingkat investasi, didapatkan
informasi bahwa konsumen didominasi oleh perusahaan kelas kecil sebesar 56 dan sisanya sebesar 44 adalah perusahaan kelas menengah. Data mengenai
kelas perusahaan baik dilihat dari jumlah karyawan maupun jumlah investasinya disajikan pada tabel 8 dan 9 di bawah ini.
Tabel 8. Kelas perusahaan responden berdasarkan jumlah karyawanpekerja Jumlah Karyawan
Pekerja dalam Perusahaan Kelas Perusahaan
Persentase
1 - 4 orang Kelas Rumah Tangga
44 5 - 19 orang
Kelas Kecil 50
20 - 99 orang Kelas Menengah
6
≥
100 orang Kelas Besar
- Total 100
Tabel 9. Kelas perusahaan responden berdasarkan tingkat investasi Tingkat Investasi
Kelas Perusahaan Persentase
≤ 200 juta rupiah Kelas Kecil
56 200 juta rupiah dan
≤ 10 milyar rupiah Kelas Menengah
44 ≥ 10 milyar rupiah
Kelas Besar -
Total 100 Dari data diatas dapat diketahui bahwa perusahaan yang tergolong besar
tidak ada yang menjadi responden baik dilihat dari jumlah karyawan maupun tingkat investasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa perusahaan besar Alga
Springbed dan Olimpic yang memproduksi jok kursi danatau kasur tidak menjadi konsumen busa sintetis. Perusahaan-perusahaan besar tersebut
memproduksi sendiri busa sintetis untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan jok kursi danatau kasur. Selain itu, kesamaan karakteristik dalam
kelas perusahaan ini juga disebabkan oleh prosedur sampling yang digunakan. Penggunaan metode snowball sampling menyebabkan sampel yang diambil
cenderung memiliki kesamaan karakteristik baik dari segi demografis maupun psikografis.
C.2.2. Status Pemakaian Busa Sintetis dan Ukuran Pesanan Tiap Pembelian
Menurut status pemakaian busa, diperoleh informasi bahwa konsumen sebagian besar 72 adalah pemakai ringan dengan ukuran pesanan tiap
pembelian didominasi oleh perusahan-perusahaan yang selalu membeli produk dalam jumlah yang sedikit sebesar 81. Data mengenai status pemakaian busa
dan ukuran pemesanan busa, disajikan dalam tabel 10 dan 11 di bawah ini.
Tabel.10. Status pemakaian busa sebagai bahan pembuat jok danatau kasur
Rata-rata Pengeluaran Untuk Pembelian Busa Tiap Bulan
Status Pemakaian Persentase
Rp. 10.000.000,- pemakai berat
3 Rp. 5.000.000,- sd Rp. 10.000.000,-
pemakai cukup berat 12,5
Rp. 2.500.000,- sd Rp. 5.000.000,- pemakai cukup ringan
12,5 Rp. 2.500.000,-
pemakai ringan 72
Total 100 Tabel.11. Ukuran pemesanan tiap pembelian
Ukuran Pemesanan Persentase
Selalu dalam jumlah banyak 12 m
3
3 Selalu dalam jumlah sedang 12 – 5 m
3
3 Selalu dalam jumlah kecil 5 m
3
81 Tidak tentu
13 Total 100
Informasi mengenai status pemakaian dan ukuran pemesanan tiap pembelian busa sintetis pada mulanya dicari untuk digunakan sebagai variabel
pengelompokkansegmentasi konsumen, atau dengan kata lain ingin mengetahui perusahaan mana saja yang cocok dijadikan konsumen dengan menyesuaikan
antara kapasitas pemakaianpemesanan perusahaan dan kapasitas produksi produsen bahan pembuat jok dan kasur. Akan tetapi untuk memasarkan produk
yang baru seperti sebutret, status pemakaian dan ukuran pemesanan belum penting untuk dijadikan pertimbangan. Hal ini disebabkan oleh perusahaan yang memiliki
status pemakaian ringan atau berat dengan ukuran pemesanan kecil atau banyak, belum tentu langsung bersedia menggantikan seluruh bahan pembuat jok dan
kasur yang mereka pakai dengan produk sebutret. Pada umumnya perusahaan- perusahaan akan mempertimbangkan secara matang sebelum memutuskan
pembelian produk yang baru, dan akan mencoba lebih dahulu produk baru tersebut. Dengan kata lain, perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan berani
membeli produk baru sebutret dalam jumlah yang besar sebelum mencoba lebih dahulu dalam junlah yang kecilsedikit, sehingga tidak perlu membedakan antara
perusahaan yang memiliki status pemakaian busa ringan atau berat dengan ukuran pemesanan dalam jumlah kecil atau banyak untuk memperkenalkan produk baru
seperti sebutret.
C.2.3. Kriteria Pembelian
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner oleh responden yang dimuat dalam tabel 12, diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden sebesar 75
adalah perusahaan-perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai kriteria terpenting dalam pertimbangan pembelian bahan pembuat jokkasur. Kondisi ini
merupakan peluang yang bagus bagi sebutret, karena sebutret bila dibandingkan dengan busa sintetis memiliki beberapa keunggulan dari segi fisik atau kualitas
produknya. Sedangkan jika dilihat dari segi harga, sebutret kurang bisa diunggulkan terhadap busa sintetis, hal ini disebabkan harga sebutret setara
dengan harga busa sintetis kualitas menengah ke atas. Tabel.12. Kriteria terpenting yang menjadi pertimbangan
dalam pembelian busa
Kriteria Terpenting yang Menjadi Pertimbangan Pembelian
Persentase
Kualitas 75 Harga 19
Pelayanan 6 Total 100
Informasi mengenai kriteria terpenting yang menjadi pertimbangan dalam pembelian bahan pembuat jok dan kasur dicari untuk digunakan sebagai variabel
pengelompokan atau segmentasi konsumen sebutret. Variabel kriteria pembelian ini sesuai untuk dijadikan sebagai variabel segmentasi konsumen sebutret karena
hasil pengelompokkan konsumen dapat dibedakan dan memiliki tanggapan yang berbeda terhadap kriteria pembelian yang ditawarkan serta salah satu kelompok
konsumen yang terbentuk memiliki potensi yang menguntungkan untuk dilayani.
D. BAURAN PEMASARAN BUSA SINTETIS SUBSTITUSI SEBUTRET