RISET PEMASARAN TINJAUAN PUSTAKA

Selain memperhatikan karakteristik produk, konsumen industri juga mempertimbangkan berbagai hal lain menyangkut penjual dan jasa yang disediakan, seperti : 1 Kejujuran penjual dalam menjelaskan kelebihan-kelebihan produk. 2 Kemampuan penjual untuk bersaing dengan produk lain dengan menunjukkan kelebihan-kelebihan produknya. 3 Kemampuan penjual untuk menyediakan jasa pemeliharaan dan perbaikan secara cepat bagi produk-produk yang sudah dibeli mereka konsumen industri. 4 Supply yang kontinyu dalam berbagai keadaan. 5 Delivery yang cepat dan tepat. Meskipun kebanyakan pembelian konsumen industri mempunyai motif yang rasionil dan ekonomis, tetapi dalam beberapa keadaan motif emosionil juga tetap timbul. Mereka yang bertindak sebagai purchasing agent, bagaimanapun tetap seorang manusia yang membutuhkan hubungan individuil dengan para supplier. Hubungan yang baik antara penjual dengan puchasing agent ini merupakan salah satu faktor yang mendorong adanya transaksi. Hubungan yang baik diawali oleh pembelian berulang-ulang sebelumnya sehingga rasa kepercayaan sudah ada dan berkembang. Rasa percaya ini diawali oleh pelayanan dan kesungguhan yang ditunjukkan oleh penjual dan tentu saja oleh sifat produk itu sendiri. Dengan demikian kepuasan yang diperoleh konsumen industri akan menjadi faktor pendorong untuk terjadinya pembelian ulang Asri, 1991.

F. RISET PEMASARAN

Riset pemasaran merupakan pendekatan yang sistematis dan obyektif untuk mengembangkan dan mengambil informasi guna pengambilan keputusan di dalam manajemen pemasaran Kinnear dan Taylor, 1998. Sedangkan menurut Rangkuti 1997, riset pemasaran Marketing Research adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Tujuan riset pemasaran adalah : • Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada. • Bebas dari pengaruh keinginan pribadi political biases. “Find it and tell it like it is”. Hasil dari riset pemasaran ini dapat dipakai untuk masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah, atau untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar. Menurut Santoso dan Tjiptono 2001, riset pemasaran diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu riset eksploratif untuk identifikasi masalah dan riset konklusif untuk pemecahan masalah. Riset eksploratif dirancang untuk mengadakan penyelidikan awal dari suatu masalah. Disain riset mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan lebih peka terhadap hal-hal yang tidak terduga. Rancangan riset eksploratif bersifat luas dan serbaguna. Data yang digunakan dapat berupa data sekunder ataupun hasil wawancara dengan para ahli atau kelompok. Riset ini cocok untuk menganalisis masalah dan peluang. Riset konklusif memberikan informasi yang dapat mengevaluasi dan menyeleksi rangkaian tindakan. Riset konklusif ini dibagi menjadi dua yaitu riset deskriptif mendeskripsikan karakteristik pasar dan kausal sebab akibatmengevaluasi serangkaian tindakan. Prosedur riset konklusif ini bersifat formal dan sasaran riset serta kebutuhan informasi didefinisikan dengan jelas. Tabel 2. Jenis riset untuk identifikasi eksploratif dan pemecahan masalah konklusif RISET UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH RISET UNTUK PEMECAHAN MASALAH ƒ Riset potensi pasar. ƒ Riset Pangsa pasar ƒ Riset kesan ƒ Riset karakteristik pasar ƒ Riset mengenai Penjualan ƒ Riset trend bisnis ƒ Riset Peramalan ƒ Riset segmentasi ƒ Riset mengenai produk ƒ Riset mengenai Harga ƒ Riset mengenai promosi ƒ Riset mengenai distribusi Proses riset pemasaran adalah serangkaian kegiatan atau tahap yang dilakukan dalam melaksanakan riset pemasaran. Kegiatan ini meliputi : 1 penentuan masalah; 2 merumuskan kerangka teori; 3 formulasi desain riset; 4 kegiatan lapangan dan pengumpulan data; 5 persiapan dan analisis data; serta 6 pembuatan laporan dan presentasi Rangkuti, 1997. Menurut Kotler 2000, dua pilihan instrumen riset dalam mengumpulkan data primer yaitu kuesioner dan instrumen mekanis. Kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan yang disajikan kepada responden untuk dijawab. Karena fleksibilitasnya, kuesioner merupakan instrumen yang paling sering dipakai dalam pengumpulan data primer. Kuesioner harus dikembangkan, diuji dan disempurnakan dengan cermat sebelum diterapkan dalam skala besar. . Sedangkan data sekunder dapat diperoleh melalui fasilitas internet, perpustakaan, publikasi lembaga-lembaga statistik, majalah ataupun lewat media lainnya. Setelah tahap pengumpulan data maka tahap selanjutnya adalah persiapan dan analisis data, pada tahap ini yang dilakukan adalah editing, koding, transkrip dan verifikasi. Setelah selesai melakukan tahapan-tahapan di atas maka yang terakhir adalah pembuatan laporan hasil penelitian, dengan sistematika yang teratur berdasarkan tahapan yang sudah diuraikan sebelumnya serta penyajian presentasi untuk menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan dan informasi yang telah diperoleh Rangkuti, 1997.

III. METODOLOGI

A. KERANGKA PEMIKIRAN

Produk Serat Sabut Kelapa berkaret merupakan produk baru sebagai alternatif pilihan pengganti karet busa dan busa sintetis khususnya sebagai bahan baku pembuatan jok kursi dan kasur. Pengembangan produk sebutret ini memiliki potensi yang sangat bagus mengingat sebutret memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan karet busa alam ataupun busa sintetis, antara lain sebutret dibuat dari bahan-bahan yang belum banyak dimanfaatkan secara sabut kelapa dan karet, dan bahan baku pembuatan sebutret sangat mudah didapat serta tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia. Selain itu pengembangan produk sebutret juga sejalan dengan kebijakan pemerintah ke depan yang sangat mendukung kegiatan pengembangan agroindustri. Untuk dapat memasarkan produk sebutret secara optimal maka perlu dilakukan penyusunan suatu strategi pemasaran yang tepat. Dalam menentukan dan merumuskan strategi pemasaran, perlu diketahui sejumlah informasi yang mendukung penyusunan strategi pemasaran agar dapat diperoleh strategi yang tepat dan efisien. Informasi yang dibutuhkan antara lain profil konsumen, evaluasi sikap konsumen terhadap karakteristik atau atribut produk pengganti atau busa sintetis, persepsi dan sikap konsumen terhadap karakteristik atau atribut bahan pembuat jok dan kasur, harga bahan baku pembuat jok dan kasur yang selama ini digunakan oleh konsumen, penerimaan harga oleh konsumen, bentuk-bentuk promosi yang disukai, jalur distribusi yang biasa digunakan dan perilaku konsumen industri. Data dan informasi tersebut diperoleh melalui riset pasar terhadap konsumen bahan pembuat jok dan kasur khususnya busa sintetis. Data dan informasi yang diperoleh selanjutnya diolah untuk memformulasikan strategi pemasaran sebutret. Kerangka pemikiran dalam pelaksanaan penelitian disajikan pada gambar 2.