Penentuan posisi menurut atribut : Ini terjadi bila suatu perusahaan Penentuan posisi mutuharga : Disini produk diposisikan sebagai yang Penentuan posisi menurut manfaat : Disini produk diposisikan sebagai Penentuan posisi menurut penggunaanpenerapan :

Positioning merupakan sebuah mindgame yang harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Menurut Umar 1997, dalam menjalankan strategi penentuan posisi pasar, ada beberapa tahap yang harus dilalui yaitu : a. Mengidentifikasi seperangkat keunggulan kompetitis sebagai dasar untuk membangun posisi. b. Memilih keunggulan kompetitif yang tepat. c. Secara efektif mengkomunikasikan dan menyerahkan posisi yang dipilih kepada konsumen sasaran. Menurut Kotler 1997, strategi penentuan posisi dapat diupayakan melalui berbagai cara, yaitu:

1. Penentuan posisi menurut atribut : Ini terjadi bila suatu perusahaan

memposisikan diri menurut atribut, seperti ukuran dan lama keberadaannya. 2. Penentuan posisi menurut pesaing : Disini produk memposisikan diri sebagai lebih baik dari pesaing yang disebutkan namanya atau tersirat.

3. Penentuan posisi mutuharga : Disini produk diposisikan sebagai yang

menawarkan nilai terbaik.

4. Penentuan posisi menurut manfaat : Disini produk diposisikan sebagai

pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.

5. Penentuan posisi menurut penggunaanpenerapan : Ini berarti

memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan.

6. Penentuan posisi menurut pemakai : Ini berarti memposisikan produk

sebagai yang terbaik bagi sejumlah kelompok pemakai.

7. Penentuan posisi menurut kategori produk : Disini produk diposisikan

sebagai pemimpin di suatu kategori produk. Menurut Kotler 2002 secara umum, perusahaan harus menghindari empat bentuk kesalahan utama dalam penentuan posisi, yaitu: 1 Penentuan posisi yang kurang underpositioning: Perusahaan menyadari bahwa pembeli hanya memiliki gagasan yang samar tentang merek mereka. 2 Penentuan posisi yang berlebihan overpositioning: Pembeli mungkin memiliki citra yang terlalu sempit terhadap merek. 3 Penentuan posisi yang membingungkan confused positioning: Pembeli mungkin memiliki citra yang membingungkan tentang merek karena perusahaan terlalu banyak membuat pengakuan atau terlalu sering mengubah posisi merek tersebut. 4 Penentuan posisi yang meragukan doubtful positioning: Pembeli mungkin sukar mempercayai pengakuan dari suatu merek karena pengaruh harga, ciri khusus, ataupun pengaruh dari perusahaan pembuat produk itu sendiri. Setelah mengidentifikasi seperangkat keunggulan kompetitif dan memilih keunggulan kompetitif yang tepat, langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan dan menyerahkan posisi yang dipilih kepada konsumen. Menurut Kotler 2002 dalam mengkomunikasikan posisi yang dipilih kepada konsumen dapat dilakukan dengan membuat petunjuk fisik pada produk yang ditawarkan sesuai dengan posisi yang ditawarkan serta mengkominukasikannya dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti iklan, promosi penjualan, publisitas, personal selling atau pemasaran langsung.

D. BAURAN PEMASARAN MARKETING MIX