IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENGUJIAAN KETEPATAN
KUESIONER
Pengujian kuesioner dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas. Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang
digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur dalam penelitian ini. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner relatif konsisten atau tidak. Pengujian kuesioner dalam penelitian ini dilakukan terhadap 32 orang.
Alasan yang mendasari pengambilan jumlah sampel ini adalah karena menurut Singarimbun dan Effendi 1989, jumlah responden yang disarankan dalam uji
validitas dan reliabilitas minimal berjumlah 30 orang. Dari 32 responden tersebut hanya 31 responden yang kuesionernya memenuhi syarat untuk diuji dan diolah
lebih lanjut. Pengujian validitas menggunakan teknik atau rumus produk moment,
kuesioner dinyatakan valid jika penghitungan angka korelasi r melebihi angka kritik tabel korelasi r yang disajikan pada lampiran 2. Angka kritik tabel korelasi r
untuk sampel berjumlah 31 df=29 dan selang kepercayaan 95 α = 0.05
adalah 0.355. Hasil uji validitas kuesioner dengan teknik produk moment menunjukkan bahwa angka korelasi r yang terkecil adalah 0,358 dan terbesar
adalah 0,745 angka korelasi r untuk tiap pertanyaan disajikan dalam lampiran 4. Dengan demikian berarti kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan valid atau
memiliki konsistensi internal. Hasil pengukuran uji reliabilitas kuesioner menggunakan teknik korelasi
product moment, didapatkan angka korelasi r adalah 0,477 hasil pengukuran reliabilitas kuesioner disajikan dalam lampiran 5. Angka ini lebih besar dari
angka kritik tabel korelasi r sebesar 0.355. Dengan demikian maka kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
B. PELUANG PASAR SEBUTRET
Peluang pasar suatu produk dapat dilakukan dengan melihat prakiraaan permintaan produk tersebut. Untuk prakiraan permintaan produk sebutret sebagai
bahan pembuat jok dan kasur dilakukan dengan melihat prakiraan permintaan jok dan kasur yang terbuat dari bahan substitusinya yaitu busa sintetis. Oleh karena
itu prakiraan permintaan sebutret dilakukan dengan menggunakan data masa lalu produk busa sintetis yang digunakan sebagai bahan pembuat jok dan kasur pada
industri furnitur. Prakiraan permintaan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode prakiraan Double Moving Average. Prakiraan jumlah
kuantitas permintaan dan nilai permintaan busa sintetis sebagai bahan pembuat jok dan kasur pada industri furniture disajikan dalam tabel 3, gambar 4 dan 5 di
bawah ini. Tabel 3. Nilai dan jumlah permintaan busa sintetis sebagai bahan pembuat jok dan
kasur pada industri furniture
Tahun Nilai Permintaan
minimum Jmlh Permintaan
Minimum lmbr Jmlh Permintaan
Maksimum lmbr
1999 Rp. 34.884.694.871,-
2.525.647 2.777.165
2000 Rp. 38.701.528.455,-
2.626.423 2.887.976
2001 Rp. 41.881.784.940,-
3.449.195 3.792.684
2002 Rp. 43.561.581.450,-
2.629.980 2.891.887
2003 Rp. 45.539.474.249,-
3.730.470 4.101.969
2004 Rp. 46.366.722.941,-
3.042.255 3.345.218
2005 Rp. 47.293.794.831,-
3.391.181 3.728.893
2006 Rp. 48.056.954.714,-
3.695.568 4.063.592
2007 Rp. 48.145.999.323,-
2.962.251 3.257.248
2008 Rp. 48.943.048.602,-
4.033.360 4.435.023
2009 Rp. 48.740.630.387,-
3.007.213 3.306.686
2010 Rp. 49.209.094.378,-
3.751.149 4.124.708
Sumber : BPS Keterangan : hasil prakiraan
Gambar 4. Kurva prakiraan jumlah permintaan busa sintetis sebagai bahan pembuat jok dan kasur oleh Industri furnitur dari tahun 1999-2010.
Gambar 5. Kurva prakiraan jumlah permintaan busa sintetis sebagai bahan pembuat jok dan kasur oleh industri furnitur dari tahun
1999-2010.
Dari hasil prakiraan permintaan menggunakan Double Moving Average diperoleh informasi bahwa permintaan bahan pembuat jok dan kasur khususnya
yang terbuat dari busa sintetis cenderung meningkat baik dari segi jumlah maupun nilainya. Peningkatan permintaan diperkirakan akan terus terjadi karena jumlah
penduduk akan terus bertambah sehingga kebutuhan jok dan kasur akan terus meningkat.
Peningkatan permintaan busa sintetis sebagai bahan pembuat jok dan kasur merupakan peluang pasar bagi sebutret. Mengingat sebutret merupakan
bahan pembuat jok dan kasur yang memiliki beberapa keunggulankelebihan
10000000000 20000000000
30000000000 40000000000
50000000000 60000000000
199 9
200 1
2003 2005
2007 2009
Tahun N
ila i d
a la
m r
up ia
h
minimum maksimum
1000000 2000000
3000000 4000000
5000000
1999 200
1 200
3 2005
2007 2009
T ahun J
u m
lah B
u s
a S
inte ti
s d
a la
m L
e m
b a
minimum maksimum
dibanding produk substitusinya busa sintetis yang sekarang menguasi pasar. Peluang pasar sebutret diperkuat pula oleh perkiraaan kenaikan harga busa sintetis
akibat kenaikan harga bahan baku busa sintetis yaitu minyak bumi dan gas alam termasuk busa poliuretan polyfoam yang bahan bakunya masih impor..
Sedangkan bahan baku sebutret sendiri cukup berlimpah, renewable dan mudah didapatkan di bumi Indonesia sehingga harga sebutret diharapkan dapat
menyaingi harga busa sintetis.
C. KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KONSUMEN PERUSAHAAN FURNITUR YANG MENGKONSUMSI BUSA SINTETIS SEBAGAI