Hasil Simulasi Variabel Kepuasan Pasien Hasil Simulasi Variabel Kepuasan Pegawai

183 1 2 Gambar 25 Grafik Perkembangan Mutu Layanan setelah di Intervensi Rasio Pasien-Medis elite Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2006 Grafik nomor 1 menggambarka n kondisi awal mutu layanan sebelum diintervensi nilainya dinaikkan atau diturunkan. Kemudian setelah diintervensi dengan penurunan nilai awal dari 130 menjadi 117 pada triwulan ke 5 t 5 dengan rumus 130+STEP117,5, maka hasilnya dapat disimak pada gra fik nomor 2 dalam gambar berwarna hijau dan pada perubahan nilai mutu layanan di tabel kolom simulasi 2. Asumsi penurunanpeningkatan nilai didasarkan pada perkiraan jika beban kerja dikurangiditambah 10-20 dari nilai awal, maka akan seberapa jauh perubahan penurunanpeningkatan mutu layanan Puskesmas elite di triwulan 1 tahun depan. Hasilnya terlihat bahwa nilai mutu layanan meningkat hingga diatas 0.1 setelah triwulan ke 5 hingga ke 12 Pada simulasi 3, dilakukan intervensi dengan meningkatkan nilai awal hingga 150 pada t 5 dengan rumus 130+STEP150,5 pada perangkat lunak powersim, hasilnya dapat disimak baik pada tabel simulasi 3 dan grafik nomor 3. Terjadi peningkatan nilai mutu layanan ‘sedikit’ lebih besar dari pada simulasi 2. Dapat disimpulkan bahwa rasio pasien medis pada triwulan pertama tahun depan t 5 dapat mempengaruhi peningkatan nilai mutu layanan ketika berada pada rasio minimal 117 atau maksimal 150 dengan asumsi kuantitas pegawai tidak berubah. Berdasarkan hal tersebut maka rasio pasien medis dipandang sebagai leverage mutu layanan paling tidak untuk satu tahun ke depan, dan direkomendasikan untuk menjadi perhatian Puskesmas.

2. Hasil Simulasi Variabel Kepuasan Pasien

Hasil simulasi penurunan dan peningkatan variabel rasio pasien medis ternyata sangat berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan pasien. Gambar grafik nomor 1 berikut ini menunjukkan kepuasan pasien ketika belum diintervensi, grafik nomor 2 Time mutu_layanan 3 6 9 12 0.05 0.10 1 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 Time mutu_layanan 3 6 9 12 0.03 0.04 0.05 0.06 184 setelah diintervensi dengan penurunan rasio pasien medis dengan dari 130 menjadi 117 pada t5 dengan rumus 130+STEP117,5, dan setelah diintervensi dengan peningkatan rasio pasien medis sebesar 150 dengan rumus 130+STEP150,5 hasilnya keduanya mempengaruhi perubahan kepuasan pasien hingga diatas 4,5. grafik ketiga gambar nomor 2. Hasil ini menunjukkan bahwa rasio pasien medis ideal bagi kepuasan pasien ketika berada pada nilai rasio 117 hingga 150, dengan kata lain minimal rasio adalah 117 dan maksimal adalah 150. Dalam hal ini variabel rasio pasien medis sekali lagi berperan sebagai pengungkit variabel kepuasan pasien, selain pada mutu layanan. Tabel 60 Hasil Intervensi Variabel Rasio Pasien Medis terhadap Kepuasan Pasien elite Kepuasan Pasien Waktu Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Keterangan 3.40 3.40 3.40 Simulasi 1 : Rasio Pasien-Medis 130 awal 1 3.50 3.50 3.50 Simulasi 2 : Intervensi : 130+STEP117, pada t-5 2 3.59 3.59 3.59 Simulasi 3 : Intervensi : 130+STEP 150, pada t -5 3 3.67 3.67 3.67 4 3.73 3.73 3.73 5 3.77 3.77 3.77 6 3.80 3.92 3.92 7 3.83 4.05 4.05 8 3.86 4.17 4.17 9 3.88 4.28 4.28 10 3.91 4.38 4.38 11 3.94 4.46 4.47 12 3.97 4.53 4.54 1 2 Gambar Grafik Perkembangan Kepuasan pasien setelah di Intervensi Rasio Pasien-Medis elite. Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2006

3. Hasil Simulasi Variabel Kepuasan Pegawai

Variabel-variabel sensitif yang diduga mempengaruhi kepuasan pegawai adalah rasio insentif dan rasio pasien medis. Hasil simulasi keduanya berpengaruh, namun pengaruh yang paling bermakna adalah variabel rasio insentif. Time Kepuasan_Pasien 3 6 9 12 3.5 4.0 4.5 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 Time Kepuasan_Pasien 3 6 9 12 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 185 Dalam tabel maupun grafik nampak perubahan nilai kepuasan pegawai yang begitu signifikan setelah rasio insentif dinaikkan dari 0.115 11 menjadi 0.15 15 pada t5. Pada t 12 bahkan kepuasan pegawai dapat meningkat hingga 4,0 lebih. Pengaruh menjadi tidak berarti ketika intervensi dilakukan lewat simulasi peningkatan nilai rasio insentif menjadi 20 grafik ketiga gambar nomor 2 dan tabel kolom simulasi 3 nilai kepuasan pegawai bertahan pada posisi simulasi 2, artinya, bahwa tindakan koreksi untuk meningkatkan kepuasan pegawai adalah peningkatan rasio insentif hingga kurang lebih 15 dari insentif yang diterima saat pegawai saat ini, yakni rata-rata 11 dari take home pay mereka. Dapat disimpulkan variabel rasio insentif merupakan pengungkit bagi kepuasan pegawai, dan direkomendasikan agar variabel ini diberdayakan lebih la njut. Tabel 61 Hasil Intervensi Variabel Rasio Insentif terhadap Kepuasan Pegawai elite Kepuasan Pegawai Waktu Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Keterangan 2.00 2.00 2.00 Simulasi 1 : Rasio Insentif 0.115 awal 1 2.12 2.12 2.12 Simulasi 2 : Intervensi : 0.115+STEP0.15, pada t5 2 2.23 2.23 2.23 Simulasi 3 : Intervensi : 0.115+STEP 0,20, pada t5 3 2.35 2.35 2.35 4 2.48 2.48 2.48 5 2.60 2.60 2.60 6 2.73 2.97 2.97 7 2.85 3.29 3.29 8 2.97 3.55 3.55 9 3.08 3.77 3.77 10 3.19 3.96 3.96 11 3.30 4.12 4.12 12 3.40 4.26 4.26 1 2 Gambar 27 Grafik Perkembangan Kepuasan Pegawai setelah di Intervensi Rasio Insentif elite. Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2006 Time Kepuasan_Pegawai 3 6 9 12 2.0 2.5 3.0 3.5 Time Kepuasan_Pegawai 3 6 9 12 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 186

4. Hasil Simulasi Variabel Penerimaan