182 Selanjutnya skenario pemberdayaan Puskesmas dapat disusun berdasarkan pada
hubungan variabel base case dengan variabel sensitif dengan prioritas simulasi sebagai berikut:
1. Skenario dengan mensimulasikan perubahan variabel mutu layanan jika diintervensi oleh perubahan variabel biaya program penyuluhan, rasio insentif,
dan rasio pasien medis. 2. Skenario dengan mensimulasikan perubahan variabel kepuasan pasien jika
diintervensi oleh perubahan variabel rasio pasien medis. 3. Skenario dengan mensimulasikan perubahan variabel kepuasan pegawai jika
diintervensi oleh perubahan variabel rasio insentif dan potensi pasien 4. Skenario dengan mensimulasikan perubahan variabel penerimaan jika diintervensi
oleh perubahan variabel subsidi dan potensi pasien.
1. Hasil Simulasi Variabel Mutu Layanan
Dari 3 variabel sensitif biaya program penyuluhan, rasio insentif, dan rasio pasien medis yang diasumsikan mempengaruhi mutu layanan Puskesmas elite, setelah
disimulasikan dengan penambahan atau pengurangan antara 10 – 20 pada nilai masing- masing variabel untuk waktu dua tahun kedepan dimulai dari t
5 –
t
12
, ternyata ketiga variabel berpengaruh terhadap mutu layanan Puskesmas elite, tetapi variabel rasio pasien-
medis lebih besar pengaruhnya atau lebih bermakna, bila dibandingkan dengan dua variabel yang lain. Perubahan variabel tersebut sebelum dan setelah diintervensi dapat
disimak pada tabel dan gambar grafik berikut ini. Tabel 59 Hasil Intervensi Variabel Rasio Pasien Medis terhadap Mutu Layanan elite
Mutu Layanan Waktu
triwulan Simulasi
1 Simulasi
2 Simulasi
3 Keterangan
0.0629 0.0629
0.0629 1
0.0614 0.0614
0.0614 Simulasi 1 : Rasio Pasien-Medis 130 awal
2 0.0559
0.0559 0.0559
Simulasi 2 : Intervensi : 130+STEP117, pada t5 3
0.0449 0.0449
0.0449 Simulasi 3 : Intervensi : 130+STEP 150, pada t5
4 0.0331
0.0331 0.0331
5 0.0220
0.117 0.117
6 0.0230
0.123 0.123
7 0.0238
0.128 0.128
8 0.0243
0.131 0.133
9 0.0248
0.132 0.136
10 0.0252
0.133 0.138
11 0.0254
0.133 0.139
12 0.0255
0.133 0.139
183 1 2
Gambar 25 Grafik Perkembangan Mutu Layanan setelah di Intervensi Rasio Pasien-Medis elite Sumber : Hasil Kajian Penulis, 2006
Grafik nomor 1 menggambarka n kondisi awal mutu layanan sebelum diintervensi nilainya dinaikkan atau diturunkan. Kemudian setelah diintervensi dengan penurunan
nilai awal dari 130 menjadi 117 pada triwulan ke 5 t
5
dengan rumus 130+STEP117,5, maka hasilnya dapat disimak pada gra fik nomor 2 dalam gambar berwarna hijau dan
pada perubahan nilai mutu layanan di tabel kolom simulasi 2. Asumsi penurunanpeningkatan nilai didasarkan pada perkiraan jika beban kerja
dikurangiditambah 10-20 dari nilai awal, maka akan seberapa jauh perubahan penurunanpeningkatan mutu layanan Puskesmas elite di triwulan 1 tahun depan.
Hasilnya terlihat bahwa nilai mutu layanan meningkat hingga diatas 0.1 setelah triwulan ke 5 hingga ke 12
Pada simulasi 3, dilakukan intervensi dengan meningkatkan nilai awal hingga 150 pada t
5
dengan rumus 130+STEP150,5 pada perangkat lunak powersim, hasilnya dapat disimak baik pada tabel simulasi 3 dan grafik nomor 3. Terjadi peningkatan nilai mutu
layanan ‘sedikit’ lebih besar dari pada simulasi 2. Dapat disimpulkan bahwa rasio pasien medis pada triwulan pertama tahun depan
t
5
dapat mempengaruhi peningkatan nilai mutu layanan ketika berada pada rasio minimal 117 atau maksimal 150 dengan asumsi kuantitas pegawai tidak berubah.
Berdasarkan hal tersebut maka rasio pasien medis dipandang sebagai leverage mutu layanan paling tidak untuk satu tahun ke depan, dan direkomendasikan untuk menjadi
perhatian Puskesmas.
2. Hasil Simulasi Variabel Kepuasan Pasien