- P2 = Perkiraan besar proporsi penderita dispepsia yang diteliti = 0,45
Dan di dapat besar sampel minimal untuk masing – masing kelompok adalah 28 orang.
3.6. Bahan dan Cara kerja 3.6.1. Bahan dan pengolahan sampel
Dalam penelitian ini ada dua bahan yang akan diperiksa, yaitu untuk pemeriksaan H.pylori, sampel yang dipakai adalah feses dan akan
dijelaskan di bawah. Untuk pemeriksaan lainnya, sampel yang dipakai adalah darah vena pasien yang sebelumnya dipuasakan minimal 12 jam.
3.6.2. Pemeriksaan stool antigen helicobacter
Sampel yang dipakai adalah feses. Persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan :
- Diet sehari-hari seperti biasa. - Feses yang diambil adalah feses pagi atau feses pertama.
- Tidak boleh menggunakan laxatif. - Feses diletakan di dalam container yang telah disediakan.
- Feses yang diambil dari kloset harus bagian atas dari feses. - Feses tidak boleh terkena urin karena akan menyebabkan
kontaminasi.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip kerja :
H.pylori antigen rapid test ini menggunakan tehnik immunocromatografi.
Feses diencerkan dan dimasukkan ke sumur dari kaset test. Sampel akan mengalir melalui lembaran label yang mengandung
antibodi H.pylori yang berikatan dengan koloid emas. Jika sampel mengandung antigen H.pylori, antigen akan berikatan dengan
antibodi yang melapisi partikel koloid emas dan membentuk kompleks antigen-antibodi-emas. Kompleks ini akan bergerak di
atas membran nitroselulosa dengan cara kapileri menuju garis test. Jika kompleks tadi mencapai garis test, mereka akan berikatan
dengan antibodi pada membran dan membentuk garis ungu. Jika antigen H.pylori tidak ada dalam sampel, atau kadarnya sangat
rendah, di bawah limit deteksi, maka yang muncul garis kontrol. Antigen rapid test kit ini memiliki 2 garis hasil yaitu “T” H. Pylori Ag
Test Line dan “C” Control Line, dimana keduanya tidak akan
terlihat sebelum sampel dibubuhkan. Control line digunakan sebagai prosedur kontrol dan akan muncul
bila prosedur pemakaian test dilakukan dengan benar..
Bahan-bahan yang ada di SD H.pylori antigen : 1. H.pylory Ag kit terdiri dari: assay diluent 25mlvial, sample
collection tube, sample collection swab, disposable droppe r.
Universitas Sumatera Utara
2. Zat aktif yang terdiri dari : - Alat tes mengandung : mouse monoclonal anti Helicobacter pylori-
gold conjugate 0,12 ± 0,024µg, Test line mouse monoclonal anti
H.pylori 0,64 ± 0,128µg, Control line Goat anti-mause IgG 0,64
± 0,128µg - Buffer assay mengandung : phosphate buffer 20mM, Bovine
serum albumin 1, Sodium azide 0,01, Sodium chloride
0,1M, Tween 20 0,1 Stabilitas dan penyimpanan rapid test kit
- Sebaiknya disimpan pada suhu 1 - 30ºC - Test ini sensitif terhadap kelembapan dan panas
- Segera gunakan test setelah dikeluarkan dari foil pouch - Jangan digunakan bila sudah kadaluarsa
- Jangan disimpan dikulkas, jangan dibekukan
Pengumpulan dan penyimpanan sampel: Ambil sekitar 50mg feses, dengan memasukkan swabkapas yang
steril ke feses, kemudian masukkan swab kedalam sample collection tube
yang mengandung assay diluent. Putar swab setidaknya 10 kali sampai sample larut kedalam
diluents dan buang swab sambil memeras swab melawan dinding tube dan tutup.
Universitas Sumatera Utara
Sampel sebaiknya segera diperiksa , jangan menggunakan segala jenis media transport untuk menyimpan atau membawa sampel.
Sampel feses boleh disimpan dalam kulkas pada suhu 2 – 8 ºC selama 72 jam, jika diperlukan penyimpanan lebih lama dapat
dibekukan pada suhu -20ºC. Sampel feses yang akan segera diperiksa sebaiknya dimasukkan
kedalam container yang tidak mengandung bahan pengawet karena dapat mempengaruhi hasil tes.
Prosedur pelaksanaan tes : 1. Biarkan test dan sampel yang akan diperiksa dalam suhu ruangan
2. Ambil assay diluents sampai garis batas dan pindahkan ke sample collection tube
, lakukan 2x. 3.
Ambil kira-kira 50mg feses dengan menggunakan sample collection swab.
4. Masukkan swab tadi kedalam sample collection tube yang berisi assay diluents
5. Putar-putar swab setidaknya 10x sampai sample larut kedalam assay diluents dan keluarkan swab sambil mengoles berlawanan
dengan dinding tube. 6. Biarkan selama 5 menit
7. Tutup sample collection tube dengan dropping cap
Universitas Sumatera Utara
8. Keluarkan test dari foil pouch dan letakkan di tempat yang kering dan datar
9. Masukkan 3 tetes ±100µl kedalam sumur sampel, kemudian akan terlihat warna ungu bergerak sepanjang garis hasil di tengah tes
10. Interpretasi hasil tes dalam 10 – 15 menit. tidak boleh lebih dari 15 menit
Interpretasi dari tes : • Sebuah pitaband berwarna ungu akan muncul di sebelah kiri dari
jendela hasil yang menunjukkan bahwa tes dilakukan dengan tepat. Pita ini adalah Control band.
• Sisi kanan dari jendela hasil adalah hasil tes, jika pita berwarna ungu muncul di sebelah kanan pita ini adalah Tes band.
• Hasil Negatif - : jika yang muncul hanya control band C. • Hasil Positif + : jika muncul dua garisband berwarna ungu yaitu
tes band T dan control band C, tidak menjadi masalah garis mana yang muncul lebih dahulu.
•
Hasil invalid : jika control band C tidak terlihat setelah sampel dibubuhkan. Terjadinya hasil yang invalid karena tidak mengikuti
petunjuk dengan benar atau test kit rusak karena lewat masa kadaluarsa
.
Universitas Sumatera Utara
Quality kontrol tes kit :
SD Bioline H.pylori Ag tes kit ini memiliki “ Tes line” dan “Control line”pada permukaan kaset. Keduanya tidak akan terlihat sebelum kita
membubuhkan sampel kedalamnya. “Control line’ dipakai sebagai prosedur kontrol. Control line akan selalu muncul jika test dikerjakan
sesuai prosedur dengan tepat dan reagen test dari control line bekerja baik. Pabrik juga menyediakan sampel kontrol positif dan negatif untuk
memastikan kit yang kita gunakan masih dalam keadaan baik.
Universitas Sumatera Utara
Gb. 3.1. Prosedur pemeriksaan HpSA
Universitas Sumatera Utara
3.6.3. Pemeriksaan sampel darah