hewan yang sama diinfeksi tiga kali karena hewan tersebut masih berada di daerah yang sama, dan satu-satunya yang bisa diinfeksi oleh
nimfa maupun caplak dewasa yang sedang mencari induk semang. Larva dan nimfa dari beberapa spesies menghisap darah pada mamalia
yang ukurannya kecil atau burung. Beberapa jenis lainnya menghisap darah baik dari mamalia kecil maupun besar, jenis ini lebih adaptif
dibandingkan yang lainnya. Contohnya Amblyomma Gaafar 1985.
Ilustrasi oleh: Scott Charlesworth, Purdue University
Gambar 3 Siklus Hidup Caplak Berumah Tiga pada Dermacentor variabilis Stafford 2004
2.1.4 Peranan Caplak sebagai Vektor Parasit
Caplak diketahui merupakan vektor mekanik dari berbagai jenis protozoa, rickettsia, bakteri, spirochaeta, dan virus Lampiran 7 yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan di seluruh dunia Jongejan Uilenberg 2004, Kim et al. 2006. Menurut Kahl et al. 2002 spesies caplak tertentu dapat
dikatakan sebagai vektor sebuah jenis patogen tertentu jika: a menghisap darah pada inang vertebrata yang terinfeksi; b memiliki kemampuan untuk
menularkan patogen saat menghisap darah inang; c dapat mempertahankan
patogen dalam tubuhnya lebih dari satu stadium dari siklus hidupnya; dan d dapat menyebarkan patogen saat menghisap darah lagi pada inang lain.
Beberapa faktor yang menyebabkan caplak sebagai vektor yang efektif adalah: a caplak dapat melekat kuat pada inangnya dengan menggunakan
kelisera dan hipostom, beberapa caplak menggunakan gnatosoma kapitulum; b kelenjar saliva caplak menghasilkan dan mengeluarkan berbagai zat seperti anti-
hemostatik, enzim, anti-inflamatori, immunomodulatory, dan zat kimia lainnya yang melancarkan penghisapan darah dari inang ke tubuh caplak hingga jenuh
darah; c cara makan caplak yang lambat dan berlangsung beberapa hari memungkinkan masuknya agen-agen patogen ke dalam tubuh inang; d caplak
tahan terhadap perubahan lingkungan dan dapat hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa menghisap darah; e memiliki variasi inang yang luas; f sedikit
musuh alamnya; g caplak dapat menularkan agen penyakit transovarial melalui telur dan transtadial dari larva ke nimfe ke caplak dewasa; h caplak betina
dewasa memiliki potensi reproduksi yang besar dan telur yang dihasilkan hampir seluruhnya fertil Woolley 1988, Valenzuela 2004.
Ilustrasi oleh: Scott Charlesworth, Purdue University
Gambar 4 Bagian Kepala Kapitulum pada Caplak Keras famili Ixodidae pada genus Ixodes Stafford 2004
Caplak dapat menularkan penyakit melalui dua cara, yaitu secara transtadial dan transovarial. Transtadial artinya setiap stadium caplak, baik larva,
nimfa, maupun dewasa mampu menjadi penular patogen, sedangkan
transovarial artinya caplak dewasa betina yang terinfeksi patogen akan dapat menularkannya pada generasi berikutnya atau sel-sel telurnya Hadi Soviana
2000. Caplak berumah dua dan tiga dapat menularkan organisme patogen secara transtadial. Pada transovarial, organisme patogen hanya dimungkinkan
oleh caplak berumah satu sebagai vektornya, misalnya pada transmisi Babesia bigemina oleh caplak Boophilus yang menurunkan ke keturunannya melalui
ovariumnya Bowman et al. 2003.
2.2 Badak Sumatera