Famili Ixodidae Caplak Keras Morfologi Caplak Keras famili Ixodidae

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ektoparasit Caplak

Saat ini terdapat 867 jenis caplak yang sudah diidentifikasi di dunia. Semuanya merupakan parasit obligat yang bersifat haematophagus atau penghisap darah dan bersifat kosmopolitan, tersebar di berbagai habitat dan kondisi ekologi yang berbeda Jongejan Uilenberg 2004. Caplak secara umum tergolong ke dalam tiga famili, yaitu: Argasidae, Nuttalliellidae, dan Ixodidae Wolley 1988, Camicas et al. 1998, Horak et al. 2002, Bowman et al. 2003, Jongejan Uilenberg 2004.

2.1.1 Famili Ixodidae Caplak Keras

Ixodidae merupakan famili terbesar dari caplak yang mendominasi sebanyak 80 dari keseluruhan fauna caplak di dunia. Berdasar Tickbase 3 , famili ini terdiri dari 19 genus dengan 683 spesies dari 867 spesies caplak yang sudah diketahui. Beberapa genus yang penting diantaranya Dermacentor, Ixodes, Rhipicephalus, Haemaphysalis, Hyalomma, Boophilus, dan Amblyomma Woolley 1988, Jongejan Uilenberg 2004. Klasifikasi caplak keras famili Ixodidae menurut Krantz 1978 dan Camicas et al. 1998 sebagai berikut: Filum : Arthropoda Kelas : Arachnida Subkelas : Acari Ordo : Parasitiformes Caplak, tick Famili : Ixodidae Genus : Haemaphysalis Amblyomma Boophilus Rhipicephalus Dermacentor Ixodes Hyalomma 3 Tickbase adalah Global Species Database yang berisi keseluruhan nama spesies caplak di dunia yang sudah valid dan dapat diakses melalui Species 2000 internet-based catalogue www.species2000.org [5 Mei 2007] Walaupun saat ini genus Boophilus yang terdiri lima spesies oleh Horak et al. 2002 digolongkan ke dalam Rhipicephalus karena kedekatan secara filogenik dan evolusi, perubahan tersebut menjadikan Boophilus menjadi subgenus dari Rhipicephalus Barker Murrell 2002, Horak et al. 2002.

2.1.2 Morfologi Caplak Keras famili Ixodidae

Tubuh caplak keras bentuknya bulat telur dan mempunyai kulit luar integumen yang liat Gambar 1. Secara umum tubuh caplak terbagi atas dua bagian yaitu gnatosoma kepala dan toraks dan idiosoma abdomen. Pada gnatosoma terdapat kapitulum kepala dan bagian-bagian mulut yang terletak dalam rongga kamerostom. Bagian mulut caplak terdiri atas sepasang hipostom, kelisera, dan pedipalpus. Hipostom merupakan organ yang berfungsi memperkokoh pertautan caplak pada tubuh inangnya. Kelisera terdiri atas dua ruas, dimana ujungnya memiliki dua kait yang berfungsi untuk membuat sayatan pada kulit inang secara horizontal agar hipostom dapat ditusukkan ke dalam kulit inang. Pedipalpus terletak di bagian lateral hipostom yang terdiri atas tiga atau empat ruas. Organ tersebut berfungsi sebagai alat sensoris sederhana yang membantu proses makan caplak Krantz 1978, Kierans Durden 1998, Hadi Soviana 2000. Bagian idiosoma merupakan abdomen dimana terdapat kaki. Larva memiliki tiga pasang kaki, sedangkan nimfa dan caplak dewasa memiliki empat pasang kaki. Peruasan kaki caplak secara berturut-turut dimulai dari koksa yang tidak bisa digerakkan, trokanter, femur, tibia, tarsus, dan pedikel yang memiliki sepasang kuku tarsus dan pulvilus. Di bagian pasangan kaki pertama terdapat organ haller yang berfungsi sebagai sensor kelembaban, kimia, olfaktori, dan mekanis. Pada bagian dorsal tubuh caplak terdapat bagian piringan yang keras sebagai pelindung yang disebut skutum. Pada larva, nimfa, dan caplak dewasa betina bagian tersebut menutupi kira-kira sepertiga bagian dorsal anterior tubuh, sedangkan pada caplak jantan menutupi hampir seluruh bagian dorsal tubuhnya. Bagian skutum memiliki karakteristik yang khas pada setiap genus. Pada beberapa caplak, ornata pada skutum dapat dijadikan sebagai patokan identifikasi. Pada batas posterior dorsal terdapat deretan legokan yang disebut feston Krantz 1978, Kierans Durden 1998, Hadi Soviana 2000. Gambar 1 Morfologi Umum Caplak Keras famili Ixodidae Stafford 2004 2.1.3 Daur Hidup dan Perilaku Caplak Menurut Sonenshine 1993, tahap perkembangan caplak dibagi ke dalam empat fase: satu inaktif telur dan tiga aktif larva, nimfa, serta dewasa. Siklus hidup dari Ixodidae cukup sederhana Gambar 2. Caplak betina menyimpan sejumlah besar telur di tanah. Larva berkaki enam menetas dari telur. Kemudian larva makan pada inang yang sesuai. Setelah larva penuh dengan darah, mereka melakukan molting dan berubah menjadi nimfa. Nimfa memiliki delapan kaki dan memiliki bentuk yang hampir sama dengan caplak betina dewasa, walaupun ukurannya lebih kecil dan alat kelaminnya yang belum matang. Nimfa yang penuh dengan darah akan molting menjadi caplak jantan atau betina dewasa. Baik jantan maupun betina dewasa menghisap darah. Caplak jantan memiliki integumen yang tidak elastis, maka dari itu tidak membesar secara signifikan setelah menghisap darah. Ukuran caplak betina dapat menjadi lebih besar lagi dibandingkan caplak jantan. Setelah kopulasi dan kenyang darah, caplak betina siap untuk meletakkan telur-telurnya Whitlock 1960. Siklus hidup caplak bisa berkembang dengan cepat 2–4 bulan pada iklim yang tropis atau lebih lambat dengan terhentinya perkembangan pada satu fase atau lebih. Dalam iklim yang dingin, satu siklus hidup bisa membutuhkan waktu 3–5 tahun Gaafar 1985. Gambar 2 Siklus Hidup Umum Caplak Keras famili Ixodidae Gaafar 1985 Caplak betina yang sudah penuh dengan darah dan kawin akan menjatuhkan diri ke tanah dan meletakkan sekitar beberapa ribu telur di tanah, kemudian mati. Ixodidae meletakkan telurnya secara acak di tanah. Telur berubah menjadi larva setelah 10–20 hari, atau lebih jika tertunda. Larva yang baru menetas, nimfa setelah molting, dan dewasa awal memerlukan saat berdiam diri untuk beberapa hari untuk memperkeras tubuhnya dan memakan cadangan makanan yang dimiliki dari fase sebelumnya. Setelah itu diikuti dengan tahap pencarian inang, menempel dari tanah atau vegetasi dengan tipe dan ketinggian tertentu, menghisap darah selama 6–10 hari, melepaskan diri dari inang, mencerna darah selama satu minggu atau lebih, selanjutnya berubah ke fase berikutnya Bowman et al. 2003. Larva, nimfa, dan caplak dewasa betina biasanya menghisap darah selama 6–10 hari kemudian melepaskan diri. Prosesnya terbagi menjadi dua fase: a lambat dan bertahap termasuk kawin pada caplak dewasa; diikuti dengan b tahap akhir berupa pemenuhan darah dengan cepat dan membesar melalui neosomy dengan melebarkan integumen dan pertumbuhan integumen yang baru Gaafar 1985. Berdasarkan jumlah inang yang diperlukan caplak dalam melengkapi satu siklus hidupnya, caplak digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu caplak berumah satu, berumah dua, dan berumah tiga. a Caplak Berumah Satu. Semua stadiumnya larva, nimfa, dan dewasa tinggal dalam satu inang yang sama, begitu pula proses pergantian kulit molting dan perkawinan Hadi Soviana 2000. Kelima jenis spesies Boophilus dan tiga dari spesies Margaroporus, dan dua dari 30 spesies Dermacentor memilki satu induk semang dalam siklus hidupnya Bowman et al. 2003. Menurut Gaafar 1985 induk semang dari jenis caplak ini biasanya berukuran besar sapi, kuda, dan jerapah atau ukuran sedang seperti kambing atau domba. Mamalia tersebut biasanya tersebar dalam kelompok-kelompok kecil. Hanya caplak betina yang sudah kawin dan akan melepaskan telur-telurnya yang jatuh ke tanah tempat dimana mereka akan meletakkan telurnya. b Caplak Berumah Dua. Larva dan nimfa tinggal dalam satu inang, sedangkan dewasa tinggal dalam inang yang lain, jadi dalam melengkapi siklus hidupnya memerlukan dua inang Hadi Soviana 2000. Beberapa jenis dari spesies Hyalomma, Haemaphysalis, dan Rhipicephalus. Biasanya berada di daerah sabana atau stepa dengan curah hujan rendah dan musim kemarau yang panjang, sehingga caplak beradaptasi memilki dua induk semang. Larva molting menjadi nimfa pada induk semang tidak di tanah; nimfa yang penuh darah jatuh ke tanah kemudian molting menjadi caplak dewasa, dan mencari induk semang kedua biasanya ukurannya lebih besar dari induk semang yang pertama. Setelah kenyang darah dan kawin, caplak betina akan jatuh ke tanah dan meletakkan telur-telurnya Gaafar 1985. c Caplak Berumah Tiga. Setiap stadium, yaitu larva, nimfa, dan dewasa memerlukan inang yang berbeda Hadi Soviana 2000. Sekitar 600 dari 683 spesies Ixodidae merupakan caplak berinduk semang tiga. Setiap fase aktif menginfeksi hewan yang berbeda, walaupun terkadang hewan yang sama diinfeksi tiga kali karena hewan tersebut masih berada di daerah yang sama, dan satu-satunya yang bisa diinfeksi oleh nimfa maupun caplak dewasa yang sedang mencari induk semang. Larva dan nimfa dari beberapa spesies menghisap darah pada mamalia yang ukurannya kecil atau burung. Beberapa jenis lainnya menghisap darah baik dari mamalia kecil maupun besar, jenis ini lebih adaptif dibandingkan yang lainnya. Contohnya Amblyomma Gaafar 1985. Ilustrasi oleh: Scott Charlesworth, Purdue University Gambar 3 Siklus Hidup Caplak Berumah Tiga pada Dermacentor variabilis Stafford 2004

2.1.4 Peranan Caplak sebagai Vektor Parasit