menentukan sebab yang paling mendasarinya, kemungkinan berikut ini perlu dipertimbangkan :
1. Varians tidak material.
2. Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan.
Sasaran yang direncanakan atau dianggarkan dan data aktual yang disediakan oleh departemen akuntansi harus diperiksa kebenarannya.
3. Varians disebabkan oleh keputusan khusus manajemen.
Untuk meningkatkan efisiensi atau untuk menghadapi kemungkinan tertentu, manajemen sering membuat keputusan yang menyebabkan
adanya varians. 4.
Banyaknya varians yang dapat dijelaskan dalam hal dampak dari faktor yang tidak dapat dikendalikan yang diidentifikasi.
5. Varians yang tidak diketahui penyebabnya harus menjadi perhatian
utama dan harus diselidiki secara teliti. Analisis varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat
data untuk mendapatkan pengalaman penyebab terjadinya suatu penyimpangan. Salah satu jumlah diperlakukan sebagai dasar, standar, atau
titik pedoman. Analisis Varians mempunyai aplikasi yang luas dalam pelaporan keuangan. Sering diaplikasikan dalam situasi sebagai berikut
Welsch, et al., 2000 : 1.
Penyelidikan varians antara hasil aktual dari periode yang berlaku dan hasil aktual dari periode sebelumnya dianggap sebagai dasar.
2. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan biaya standar. Biaya
standar digunakan sebagai standar. 3.
penyelidikan varians antara hasil aktual dan sasaran yang direncanakan atau dianggarkan digunakan sebagai dasar.
2.5. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Purwanto 1993 yang mengkaji penggunaan anggaran sebagai alat pengendalian dan performance evaluation pada rumah
sakit XYZ menyatakan bahwa rumah sakit harus dapat memenuhi keperluan dana dari menarik bayaran untuk setiap pelayanan yang diberikan.
Rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat umum,
sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. Dalam hal ini rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan dana yang terus meningkat mengharuskan rumah sakit
melakukan pengendalian. Dalam melakukan pengendalian rumah sakit harus membagi menjadi profit center dan cost center.
Hanifa 2001 meneliti mengenai anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya produksi pada PT “X”. Peneliti hanya
memfokuskan pada anggaran biaya produksi. Tujuan dari penelitiannya yaitu untuk melihat apakah proses penyusunan anggaran pada PT “X” sudah
berjalan secara efisien sehingga memperoleh anggaran yang dapat diandalkan serta untuk mengetahui dan mengevaluasi penyimpangan yang
terjadi antara anggaran dengan realisasi. Hasil penelitian tersebut yaitu bahwa prosedur penyusunan anggaran pada PT “X” masih belum dapat
dikatakan efisien karena penggunaan waktu penyusunan anggaran masih terlalu lama, masih diperlukan adanya penyederhanaan tata cara pada
tahapan penyusunan anggaran, dan masih kurang kerjasama dan koordinasi antar departemen. Selain itu, hasil penyimpangan tersebut juga
menunjukkan bahwa penyimpangan biaya antara anggaran dengan realisasinya masih dalam batas wajar pengendalian manajemen.
Wulandari 2005 meneliti mengenai penerapan anggaran pada badan usaha berbentuk koperasi. Penelitian dilaksanakan pada Koperasi
Karyawan Indocement KKI. Hasil dari penelitian tersebut bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan KKI menerapkan penganggaran. Faktor-
faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain : memudahkan pengendalian, peningkatan SHU dan Badan
Pengawasan KKI. Faktor eksternal antara lain : tuntutan PT Indocement Tbk dan persaingan usaha. Proses penyusunan anggaran KKI menggunakan
metode campuran yaitu Top Down dan Bottom Up. Fungsi anggaran bagi KKI antara lain sebagai alat perencanaan, pengendalian dan pengukuran
kinerja.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Rumah sakit agar tujuannya tercapai membutuhkan suatu kinerja yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan cara penyusunan anggaran yang
efektif dan efisien agar setiap dana yang dianggarkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk setiap kegiatannya. Anggaran memiliki
fungsi diantaranya sebagai alat pengendalian. Salah satu anggaran yang disusun oleh BRSD Ciawi adalah anggaran belanja. Rumah sakit dalam
menyusun anggaran belanja memiliki faktor-faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan mengapa anggaran belanja tersebut dibuat dan apa
manfaat yang dapat diperoleh bagi rumah sakit apabila anggaran belanja ditetapkan.
Pada saat menyusun anggaran BRSD Ciawi memiliki prosedur- prosedur sebelum anggaran belanja tersebut ditetapkan. Sehingga, setelah
anggaran belanja dilaksanakan dan memperoleh hasil dari penggunaannya yaitu berupa realisasi, maka BRSD Ciawi dapat melaksanakan evaluasi
terhadap anggarannya, yaitu dengan membandingkan antara anggaran belanja yang disusun dengan realisasi melalui analisis varians dan
melakukan uji hipotesis yaitu t-test untuk mengetahui apakah penyimpangan tersebut masih dalam batas pengendalian. Sehingga pada akhirnya dapat
memberikan rekomendasi terhadap hasil dari penggunaan anggaran belanja tersebut. Untuk lebih lengkap dijelaskan pada Gambar 1.