3. Tahap Implementasi atau Pelaksanaan Anggaran. Dalam tahap ini yang paling penting adalah harus diperhatikan
oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem informasi dan sistem pengendalian manajemen.
4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi. Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas.
Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka
diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemukan banyak masalah.
2.4. Analisis Varians Anggaran
Menurut Harahap 1997 dalam mekanisme penerapan budget maka satu teknis yang selalu diterapkan adalah analisis varian atau analisis
penyimpangan. Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan antara budget dengan realisasi. Perbedaan antara angka budget dengan realisasi ini
disebut penyimpangan atau varians. Apabila kita menganggap bahwa budget ataupun standar sudah benar dan akurat maka secara prinsip kita harus
mengusahakan agar realisasi harus sama dengan budget. Menurut Mahsun 2006 analisis selisih anggaran adalah teknik
pengukuran kinerja tradisonal yang membandingkan antara anggaran dengan realisasi tanpa melihat keberhasilan program. Pengukuran kinerja
ditekankan pada input, yaitu jika terjadinya overspending dan underspending.
Menurut Shim Siegel 2001 analisis varians membandingkan antara kinerja standar dengan kinerja aktual dan dapat dilakukan oleh divisi,
departemen, program, produk, wilayah atau unit tanggung jawab lainnya. Evaluasi varians dapat dilakukan secara kuartalan, bulanan, setiap hari atau
setiap jam, tergantung pada penting atau tidaknya mengidentifikasi masalah dengan cepat. Karena kita tidak mengetahui angka aktual hingga akhir
periode, maka varians hanya dapat dilakukan pada akhir periode. Menurut Welsch, et al. 2000 dalam mempelajari dan mengevaluasi varian untuk
menentukan sebab yang paling mendasarinya, kemungkinan berikut ini perlu dipertimbangkan :
1. Varians tidak material.
2. Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan.
Sasaran yang direncanakan atau dianggarkan dan data aktual yang disediakan oleh departemen akuntansi harus diperiksa kebenarannya.
3. Varians disebabkan oleh keputusan khusus manajemen.
Untuk meningkatkan efisiensi atau untuk menghadapi kemungkinan tertentu, manajemen sering membuat keputusan yang menyebabkan
adanya varians. 4.
Banyaknya varians yang dapat dijelaskan dalam hal dampak dari faktor yang tidak dapat dikendalikan yang diidentifikasi.
5. Varians yang tidak diketahui penyebabnya harus menjadi perhatian
utama dan harus diselidiki secara teliti. Analisis varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat
data untuk mendapatkan pengalaman penyebab terjadinya suatu penyimpangan. Salah satu jumlah diperlakukan sebagai dasar, standar, atau
titik pedoman. Analisis Varians mempunyai aplikasi yang luas dalam pelaporan keuangan. Sering diaplikasikan dalam situasi sebagai berikut
Welsch, et al., 2000 : 1.
Penyelidikan varians antara hasil aktual dari periode yang berlaku dan hasil aktual dari periode sebelumnya dianggap sebagai dasar.
2. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan biaya standar. Biaya
standar digunakan sebagai standar. 3.
penyelidikan varians antara hasil aktual dan sasaran yang direncanakan atau dianggarkan digunakan sebagai dasar.
2.5. Penelitian Terdahulu