eksekuif dapat dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran.
8. Anggaran sebagai Alat Motivasi. Anggaran dapat digunakan sebagai alat memotivasi manajer dan
stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
9. Anggaran sebagai Alat Untuk Menciptakan Ruang Publik. Anggaran bisa berfungsi sebagai media bagi masyarakat, LSM,
perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan untuk memonitor dan menyoroti rencana keuangan pemerintah
sehingga mereka bisa menyampaikan suara mereka.
2.3.5. Tujuan Anggaran Sektor Publik
Menurut Mardiasmo 2002 tujuan dari proses penyusunan anggaran yaitu :
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintah.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses
pemrioritasan. 3. memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas
belanja. 4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah
kepada DPRDPRD dan masyarakat luas.
2.3.6. Peranan Anggaran Sektor Publik
Menurut Rosjidi 2001 Budget Sektor Publik memiliki peranan sebagai :
1. Perencanaan. Perencanaan adalah proses sistematik untuk menetapkan
aktivitas-aktivitas yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan program pada masa yang akan datang. Jadi,
merupakan kehendak pemerintah yang ditetapkan terlebih dahulu untuk melaksanakan program guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat public welfare dengan jalan untuk memanfaatkan sumberdaya dan dana untuk mendukung kegiatan
pembangunan jangka panjang. 2. Pengendalian.
Pengendalian yang efektif harus dilakukan secara melekat dalam tubuh organisasi, yaitu pengendalian atau pengawasan oleh
atasan terhadap bawahannya dalam setiap jenjang pelaksanaan tugas.
3. Evaluasi. Setiap perencanaan kegiatan dan anggarannya agar bisa dipakai
sebagai dasar penilaian harus diciptakan acuan dalam bentuk standar-standar. Dengan standar-standar tersebut kinerja setiap
pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan dievaluasi yaitu : apakah sudah sesuai dengan rencana kegiatan dan anggarannya, apakah
tidak menyimpang dari peraturan-peraturan perundang- undangan yang berlaku dan apakah sudah dilaksanakan secara
efisien dan efektif berdasarkan pembanding yang sejenis sehingga bisa segera diakukan tindakan korektif yang diperlukan
apabila terjadi penyimpangan dan mencegah agar tidak terulang kembali.
2.3.7. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik
Prinsip-prinsip anggaran sektor publik menurut Wikipedia Indonesia 2006 meliputi :
1. Otorisasi oleh Lembaga Legislatif. Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari lembaga
legislatif terlebih dahulu sebelum lembaga eksekutif dapat membelanjakan anggaran.
2. Komprehensif. Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan
pengeluaran. Oleh karena itu, adanya non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat
komprehensif.
3. Keutuhan Anggaran. Semua penerimaan dan belanja harus terhimpun dalam dana
umum. 4. Nondiscretionary Appropiation.
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif.
5. Periodik. Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat
tahunan maupun multi tahunan. 6. Akurat.
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagi kantong-kantong
pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan Over estimate
pengeluaran. 7. Jelas.
Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak membingungkan.
8. Diketahui Publik. Anggaran harus di informasikan kepada masyarakat luas.
2.3.8. Jenis-Jenis Anggaran