menyebabkan sisanya.
2,3,5,7,10
Onikomikosis Candida semakin banyak ditemukan pada individu dengan penurunan kekebalan sebagai akibat dari
penuaan, diabetes, penyakit vaskuler, dan penggunaan antibiotik spektrum luas.
3,8
Keterpaparan kronis terhadap kelembaban dan bahan kimia termasuk detergen, trauma seperti yang ditemukan pada ibu rumah tangga, petani dan
nelayan, memberi kontribusi kepada terjadinya onikomikosis candida yang disertai dengan paronikia.
3,8
2.1.6. Gambaran Klinis
Gambaran klinis onikomikosis : 1. Onikomikosis Subungual Distal dan Lateral.
Merupakan bentuk onikomikosis yang paling sering dijumpai. Infeksi dari distal dapat meluas kelateral kuku sehingga memberi gambaran onikomikosis
distal dan lateral. Lempeng kuku bagian distal berwarna kuning atau putih. Terjadi hiperkeratosis subungual, yang menyebabkan onikolisis terlepasnya
lempeng kuku dari nail bed dan terbentuknya ruang subungual berisi debris yang menjadi “mycotic reservoir” bagi infeksi sekunder oleh bakteri.
1-5
Penyebab tersering adalah T. Mentagrophytes, T. Tonsurans dan E. Floccosum.
1-5,8,10
Gambar 2.2 Onikomikosis Subungual Distal dan Lateral
Dikutip dari kepustakaan no 3 sesuai aslinya
Universitas Sumatera Utara
2. Onikomikosis Superfisial Putih Gambaran klinis kedua yang paling banyak ditemukan sesudah
onikomikosis subungual distal lateral. Nama lainnya adalah leukonikia mikotika, mencakup sekitar 10 dari seluruh kasus onikomikosis. Invasi jamur terjadi pada
permukaan superfisial lempeng kuku.
1-3
Gambaran yang khas adalah “white island” berbatas tegas pada permukaan kuku, tumbuh secara radial,berkonfluensi, dapat menutupi seluruh permukaan
kuku. Pertumbuhan jamur menjalar melalui lapisan tanduk menuju nail bed bantalan kuku dan hiponikium. Lambat laun kuku menjadi kasar, lunak dan
rapuh. Penyebab tersering adalah T. Mentagrophytes.
1-5,8,10
Gambar 2.3 Onikomikosis Superfisial Putih
Dikutip dari kepustakaan no 3 sesuai aslinya 3. Onikomikosis Subungual Proksimal
Merupakan gambaran klinis yang sering ditemukan pada pasien imunokompromais, penderita penyakit vaskular perifer, dan paling jarang
ditemukan pada populasi imunokompeten. Didahului dengan invasi jamur pada lipat kuku proksimal kemudian menuju distal dan matriks, sehingga pada akhirnya
menginvasi lempeng kuku dari arah bawah. Gambaran klinis berupa
Universitas Sumatera Utara
hiperkeratosis subungual, onikolisis proksimal, leukonikia, dan akhirnya dapat mengakibatkan destruksi lempeng kuku proksimal. Penyebab tersering adalah
T. Rubrum.
1-5,8,9,10
Gambar 2.4 Onikomikosis Subungual Proksimal
Dikutip dari Kepustakaan No 3 sesuai aslinya 4. Onikomikosis Distrofik Total
Jamur menginfeksi lempeng kuku sehingga mengalami kerusakan berat. Infeksi dimulai dengan lateral atau distal onikomikosis dan kemudian menginvasi
seluruh kuku secara progresif. Kuku tampak berkerut dan hancur. Keluhan subjektif dirasakan sebagai nyeri ringan dan yang lebih berat dapat terjadi infeksi
sekunder.
1-4,10
Gambar 2.5 Onikomikosis Distrofik Total
Dikutip dari Kepustakaan No 3 sesuai aslinya
Universitas Sumatera Utara
5. Onikomikosis Candida Umumnya menyerang kuku tangan dan hampir setengah onikomikosis
terkait kuku tangan adalah disebabkan spesies Candida. Lebih umum dilaporkan pada wanita akibat sering mencuci tangan dengan air dan sabun saat mengerjakan
tugas-tugas rumah tangga juga bisa menjadi faktor pendukung.
2-5
Gambar 2.6 Onikomikosis Candida
Dikutip dari Kepustakaan No 3 sesuai aslinya
2.1.7. Diagnosis