lebih bermakna. Artinya siswa dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri cara penyelesaiannya. Dengan demikian mereka akan
lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan pengetahuannya, sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka waktu
yang cukup lama Setiawan, 2006: 9.
2.4 Ekperimen
Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan dapat memahami materi bukan hanya sekedar teori yang bersifat abstrak, tetapi juga dapat memahami
secara nyata atau konkret. Salah satunya adalah siswa diajak untuk memahami suatu konsep materi, memecahkan suatu masalah, atau membuktikan suatu teori
melalui metode eksperimen Menurut Djamarah Zain 2006: 136 metode eksperimen adalah
“cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami serta
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari ”. Dalam pembelajaran dengan
metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses tertentu sehingga dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami
sendiri, mencari kebenaran dan mencari kesimpulan atau proses yang dialaminya. Roestiyah 2008: 80 juga mengungkapkan eksperimen adalah salah satu
cara mengajar, siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil perobaannya kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa penggunaan eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai
jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah.
Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori yang sedang dipelajarinya.
Rustaman et al., 2005 menyatakan bahwa kegiatan praktikum atau eksperimen dapat dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu:
a.
Bentuk praktikum latihan: praktikum yang dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan dasar, misalnya keterampilan mengamati,
keterampilan mengukur, dan keterampilan menggunakan mikroskop.
b.
Bentuk praktikum bersifat investigasi penyelidikan: Praktikum yang dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk bertindak
sebagai ilmuwan, misalnya bagaimana menganalisis masalah dan memecahkannya. Melalui kegiatan praktikum ini siswa memperoleh
pengalaman mengidentifikasi masalah nyata yang dirasakannya, merumuskan masalah tersebut secara operasional, merancang cara
terbaik untuk
memecahkan masalahnya,
melakukan percobaanpengamatan, dan menganalisis serta mengevaluasi hasilnya.
c.
Bentuk praktikum bersifat memberi pengalaman: praktikum ini dimaksudkan untuk mendukung pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep yang terkait. Kontribusi praktikum dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran dapat terwujud apabila siswa
diberi pengalaman untuk mengindera fenomena alam dengan segenap indranya. Bentuk praktikum ini dapat dilakukan dengan format discovery
sehingga fakta-fakta yang diamati menjadi landasan pembentukan konsep atau prinsip dalam pikirannya. Apabila praktikum dilakukan dengan
format verifikasi, fakta-fakta yang diamati menjadi bukti konkret kebenaran konsep atau prinsip yang dipelajarinya, sehingga pemahaman
siswa lebih mendalam. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan eksperimen
menurut Roestiyah 2008 : 81 sebagai berikut: a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka
jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang
meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
c. Dalam eksperimen, siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama sehingga
mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari. d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu
diberi petunjuk yang jelas sebab mereka selain memperoleh pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu
diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. e. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan,
seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial, dan
keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak dapat dieksperimenkan karena alatnya
belum ada. Perlu diperhatikan beberapa hal agar eksperimen yang dilakukan berhasil.
Selain alat-alat praktikum yang digunakan, ketelitian dan konsentrasi siswa, serta pendampingan dari guru juga termasuk penting. Guru harus mengetahui materi
yang dapat dieksperimenkan atau tidak. Metode eksperimen mempunyai kelebihan yaitu dapat membantu dalam
mempermudah siswa memahami konsep dan membuktikan kebenaran dari suatu teori karena dalam penerapannya siswa dituntut aktif dan menyusun konsep
berdasarkan data yang ditemukan. Hal ini didukung oleh pendapat Roestiyah 2008 : 82:
a. Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu
yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya kata orang sebelum ia membuktikan kebenarannya.
b. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, siswa lebih banyak aktif
belajar sendiri dengan bimbingan guru. c. Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen selain memperoleh ilmu
pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan.
d. Siswa membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.
Disamping itu, metode praktikum juga mengandung beberapa kekurangan, antara lain menurut Djamarah Zain 2006:
a. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
b. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan. c. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
2.5 Academic Skill