Subjective Global Assessment SGA

Outcomes Quality Initiative KDOQI 2000, sebagai metode untuk menilai nutrisi pada populasi PGK tahap akhir secara rutin.

2.3 Subjective Global Assessment SGA

Subjective Global Assessment pertama kali dideskripsikan oleh Detsky et al, tahun 1984 . Digunakan untuk menilai malnutrisi pada pasien, tanpa membutuhkan analisa komposisi tubuh secara lengkap. Komponen pemeriksaan fisik yang dievaluasi adalah kehilangan lemak subkutan dan otot, edema sentral dan perifer. Komponen anamnesis meliputi perubahan berat badan dalam enam bulan ini dan dua minggu terakhir, asupan makanan, gejala gastrointestinal dalam dua minggu terakhir, serta kapasitas fungsional Detsky et al., 1984. SGA yang orisinil pada awal mulanya dibagi menjadi 3 bagian dengan skor A, B dan C A – nutrisi baik, B – malnutrisi ringan sedang, C – malnutrisi berat. Namun KDOQI merekomendasikan penggunaan 7-point SGA sebagai pengukuran klinis yang sah dan berguna dalam menentukan status nutrisi pada pasien dengan dialisis reguler. Pengukuran 7-point SGA pada dasarnya hampir sama dengan SGA orisinil namun komponen yang diukur dikurangi menjadi 4 komponen yaitu perubahan berat badan dan gejala gastrointestinal sebagai komponen riwayat medis dengan nilai 60, kemudian evaluasi lemak subkutan dan evaluasi otot sebagai komponen pemeriksaan fisik dengan nilai 40, hal ini dikarenakan SGA orisinil memiliki bias pada asupan makanan, kapasitas fungsional, status penumpukan cairan bila digunakan pada pasien PGK tahap akhir. Penilaiannya lebih diperdalam menjadi 7 bagian penilaian dimana skor 67 dikatakan nutrisi baik, 345 dikatakan malnutrisi ringan sedang, dan 12 dikatakan malnutrisi beratCANUSA, 1996; Visser et al., 1999. 7-point SGA memiliki hubungan dengan beberapa marker nutrisi lain seperti BMI, persentase lemak tubuh, dan mid arm muscle circumference MAMC dan lebih sensitif dalam mendeteksi variasi yang kecil terhadap status nutrisi dan lebih mempunyai faktor prediksi yang kuat terhadap morbiditas, mortalitas atau berbagai hasil klinis dibandingkan SGA orisinil pada pasien PGK dengan dialisis peritoneal maupun hemodialisis Universitas Sumatera Utara CANUSA, 1996; Visser et al., 1999; Steiber et al., 2007. Dalam suatu penelitian prospektif, multicenter yang dilakukan oleh de Mutsert et al 2009, didapatkan skor 7-point SGA pada malnutrisi sedang memiliki Hazard RatioHR 1,6 CI: 1,3-1,9 dan skor malnutrisi berat memiliki HR 2,1 CI: 1,7-2,5. Nilai HR tersebut semakin tinggi bila dihubungkan secara dependen terhadap waktu. Tabel 2.3 Komponen penilaian SGA, perhitungan SGA yang direkomendasikan KDOQI, terdiri dari 4 komponen terlampir pada tabel dengan tulisan miring Universitas Sumatera Utara

2.4 Kualitas Hidup

Dokumen yang terkait

Korelasi Interdialytic Weight Gain Dan Phase Angle Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis Reguler

2 78 61

Hubungan antara Subjective Global Assessment dengan Phase Angle dari Bioelectrical Impedance Analysis dan Kualitas Hidup pada pasien Limfoma Non Hodgkin

2 64 71

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Status Nutrisi (7 Point Subjective Global Assessment (SGA) Dan Albumin Serum) Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 23

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Status Nutrisi (7 Point Subjective Global Assessment (SGA) Dan Albumin Serum) Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Status Nutrisi (7 Point Subjective Global Assessment (SGA) Dan Albumin Serum) Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 5

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Status Nutrisi (7 Point Subjective Global Assessment (SGA) Dan Albumin Serum) Pasien Hemodialisis Reguler

0 1 15

Hubungan Antara Kombinasi Hemodialisis (HD) Hemoperfusi (HP) Dengan Status Nutrisi (7 Point Subjective Global Assessment (SGA) Dan Albumin Serum) Pasien Hemodialisis Reguler

0 2 3

Hubungan Antara 7-Point Subjective Global Assessment Dengan Phase Angle Dan Kualitas Hidup Pada Penyakit Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis Reguler

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Ginjal Kronik 2.1.1 Definisi Penyakit Ginjal Kronik (Suwitra, 2009) - Hubungan Antara 7-Point Subjective Global Assessment Dengan Phase Angle Dan Kualitas Hidup Pada Penyakit Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis Reguler

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA 7-POINT SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT DENGAN PHASE ANGLE DAN KUALITAS

0 0 20