Pemilihan Materi Interaksi Belajar Mengajar

48 d Interacitivity Media yang baik adalah media yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau bersifat interaktif. Setiap kegiatan pembelajaran membutuhkan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. e Organization Dukungan organisasi juga menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan media. f Novelty Kebaruan dari suatu media juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan media. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi peserta didik.

c. Pemilihan Materi

Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih S 2010: 102-104, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih atau menetapkan materi pelajaran yaitu: tujuan pembelajaran, pentingnya bahan, nilai praktis, tingkat perkembangan peserta didik, dan tata urutan. Berikut ini dijelaskan kelima hal tersebut. 1 Tujuan Pembelajaran Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan-tujuan instruksional yang ingin dicapai. 49 2 Pentingnya Bahan Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul- betul penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk mempelajari bahan berikutnya. 3 Nilai Praktis Materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi peserta didik dalam arti mengandung nilai praktis atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. 4 Tingkat Perkembangan Peserta Didik Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan memperhitungkan tingkat perkembangan berpikir sisiwa yang bersangkuatan, dalam hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan. 5 Tata Urutan Materi yang diberikan hendaknya ditata dalam urutan yang memudahkan dipelajarinya keseluruhan materi oleh peserta didik. 6 Kebutuhan Peserta Didik Dalam pemilihan materi sebaiknya memperhatikan kebutuhan peserta didik. Apabila materi tersebut dapat memenuhi kebutuhan peserta didik maka perkembangan peserta didik akan berjalan optimal. 50

d. Interaksi Belajar Mengajar

Interaksi belajar mengajar adalah hubungan timbal balik antara seorang guru yang berupaya memberi kemungkinan bagi peserta didik untuk terjadinya proses belajar melalui proses perubahan perilaku akibat adanya komunikasi guru dan peserta didik. Interaksi belajar mengajar juga mempunyai pola interaksi belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana 2008:31, ada tiga pola interaksi belajar yaitu: 1 komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah; 2 komunikasi dalam proses interaksi guru-peserta didik; dan 3 komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah. Berikut ini diuraikan ketiga pola interaksi belajar mengajar. 1 Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah Pada pola interaksi ini, guru sebagai pemberi aksi dan peserta didik sebagai penerima aksi. Guru aktif, peserta didik pasif, mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran. 2 Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah Guru bisa berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Sebaliknya peserta didik, bisa penerima aksi bisa pula pemberi aksi. Dialog akan terjadi antara guru dengan peserta didik. 3 Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah Komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan peserta didik, tetapi juga antara peserta didik dengan peserta didik. Peserta didik 51 dituntut aktif dari pada guru. Peserta didik, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi peserta didik lain. Selain memperhatikan ketiga hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan interaksi belajar mengajar yakni: 1 memahami dan menghargai perbedaan peserta didik, 2 mendesain aktivitas yang mempengaruhi perkembangan bahasa peserta didik, 3 memperhatikan perbedaan tingkah laku peserta didik yang merupakan cerminan perubahan emosinya, dan 4 membiasakan peserta didik menggunakan aturan norma, dan etika yang berlaku di masyarakat dalam interaksi belajar mengajar.

e. Pemberian Motivasi