Cara Guru Untuk Mengatasi Problem Pendidikan Humanis

47 sekolah. Di samping itu, dari data di atas dapat dimaknai bahwa strategi yang dikembangkan dan dipilih oleh guru dapat diterapkan dengan pendekatan individual maupun kelompok. Kemampuan guru untuk mengembangkan strategi ditentukan oleh kesadaran guru dalam menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang humanis di kelas.

7. Cara Guru Untuk Mengatasi Problem Pendidikan Humanis

Dari hasil FGD dan wawancara dapat disimpulkan bahwa guru-guru masih menghadapi beberapa masalah dalam pendidikan humanis dan berupaya untuk mengatasi dengan berbagai cara , sebagaimana data berikut ini: • menyadarkan masyarakat tentang pentingnya jam belajar masyarakat; • memotivasi peserta didik; • membantu mendampingi peserta didik mengatasi masalah dalam hal pembelajaran; • mengatur mengagendakan tugas-tugas yang diembannya; muhasabahinstrospeksi; melakukan evaluasi dan perbaikan; • membuat skala prioritas dalam bekerja; • menambah wawasan; berdoa; • pendekatan secara individu terhadap siswa; mengajak anak untuk berdialog agar jadi lebih paham; • membagi waktu seefisien mungkin; • Sharing besama guru dan anak-anak tentang masalah yang ada; • Lebih peduli terhadap anak-anak yang kehadiran dan semangatnya kurang; • mengadakan evaluasi bersama guru mengenai pendapatnya masing-masing terhadap peserta didiknya; • Asih, asah, asuh atau ngerti, ngerasa, ngelakoni; • mengetahui latar belakang siswa; bersikap peduli dan empati dengan siswa; • bersikap Qona’ah dan sadar posisi; • Memberi pengarahan ke siswa agar tidak terjadi salah paham; Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa cara untuk mengatasi problem pendidikan humanis yang dilakukan oleh guru di SMA Taman Madya 5 Yogyakarta sangat variatif, baik dari segi teknis maupun substansinya. Namun demikian secara 48 umum dapat disimpulkan bahwa cara mengatasi problem pendidikan humanis dapat bersifat personal maupun kelompok. Cara personal lebih menekankan pada pendekatan individual sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan latar belakang sosialnya. Sedangkan, pendekatan kelompk lebih menekankan pada aktivitas yang mampu membangun kembali pada diri siswa untuk lebih bersemangat dalam mengembangkan potensi dirinya melalui proses penyadaran diri yang terkait dengan eksistensi dirinya. Dari penelitian ini, guru dihadapkan lebih responsif dan proaktif serta kreatif dalam memilik solusi dalam mengatasi masalah dalam penerapan pendidikan humanis. B.4 FAKTORPENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENDIDIKAN HUMANIS DI SMA TAMAN MADYA YOGYAKARTA.

1. Faktor pendukung dan penghambat sekolah dalam menerapkan pendidikan yang humanis