84
C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Secara umum guru menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan humanis di seolah tidaklah mudah, karena hampir semua guru menyatakan masalah menghadapi
beberapa kendala. Namun demikian, secara umum guru tetap berusaha untuk dapat melaksanakan di sekolah, karena sebagian besar guru juga menyatakan banyak faktor
pendukung yang ada di sekolah sehingga sekolah dapat melaksanakan pendidikan humanis. Berdasarkan data yang ada di SMA Taman Madya Yogyakarta dan SMA N 5
Yogyakarta dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Faktor pendukung dan penghambat sekolah dalam menerapkan pendidikan yang humanis
Dari hasil FGD dan wawancara dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dalam menerapakn pendidikan humanis di sekolah dan di kelas tak dapat dipisahkan dari
adanya faktor pendukung dan penghmbat . Secara umum guru-guru mengidentifikasikan faktor pendukung dan penghambat sebagai berikut:
Tabel 25. Faktor pendukung dan penghambat perspektif sekolah dalam menerapkan pendidikan yang humanis
Dimensi Faktor Pendukung
Faktor Penghambat Siswa
• Siswa berkomunikasi dengan
orangtua secara intensif. •
Siswa kurang siap belajar. •
Siswa kurang berbudi pekerti. Guru
• Guru dapat mengubah karakter
siswa yang penuh tanggung jawab.
• Guru cukup potensial
mengembangkan wawasan. •
Guru menerapkan ajaran Ki Hajar digunakan sebagai
metode pembelajaran. •
Guru bekerjasama antar guru dalam mendidik anak,
• Guru menampilkan
kesederhanaan dan rasa sosial •
Guru kesulitan mengontrol perilaku siswa di luar sekolah;
• Guru memilik keterbatasan
waktu. •
Guru belum mempunyai buku yang memadai.
• Guru tidak semuanya memahami
sistem among.
85
yang baik •
Guru cukup potensial. Sekolah
• Sekolah mempunyai teeam
yang bertugas solid; •
Sekolah menerapkan mapel ketamansiswaan;
• Sekolah memiliki fasilitas
sekolah yang cukup, •
Sekolah menyadari pentingnya pendidikan karakter.
• Sekolah ingin mewujudkan
Visi Misi dan Tujuan sekolah; •
Sekolah mempunyai tempat ibadah .
• Sekolah kurang menyediaakan
fasilitas yang memadai. •
Sekolah belum menerapkan sistem among secara optimal.
• Sekolah memiliki dana yang
minimum. •
Sekolah tidak mempertahankan kuktur yang baik.
• Sekolah belum optimal mencapai
target. •
Sekolah kurang intensif mengadakan pertemuan dengan
orangtua.
Lingkungan Keluarga
dan Masyarakat
• Dukungan dari sebagian besar
warga masyarakat sekolah. •
Kehidupan yang harmonis dalam lingkungan keluarga
dan masyarakat. •
Komunikasi dengan orangtua yang kurang,
• Adanya tayangan dan informasi;,
• Lingkungan tempat tinggal siswa
yang kurang perhatian terhadap pendidikan.
• Orangtuan kurang motivasi
siswa. •
Warga sekolah yang tidak mendukung apatis.
• Warga yang bersikap otoriter.
• Warga masyarakat kurang peka
terhadap lingkungan. Sumber : diolah dari data primer 2014
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa setiap sekolah memiliki faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pendidikan humanis. Hal ini dapat
dimaknai bahwa ada kekuatan untuk menerapkan pendidikan humanis lebih optimal, jika sekolah dapat mengatasi faktor penghambat dan mempergunakan faktor pendukung
sebagai modal untuk pelaksanaan pendidikan humanis.
86
2. Faktor pendukung dan penghambat dari perspektif guru dalam pembelajaran yang humanis