e. Hand to genital, yaitu merangsang daerah genital dengan menggunakan tangan,
terkadang dengan mulut. f.
Genital to genital, yaitu alat kelamin laki-laki memasuki alat kelamin perempuan. Thornburg, 1982
Salah satu resiko melakukan hubungan seksual yang berisiko adalah kemungkinan untuk terkena IMS. Faktor risiko tersebut meliputi, tanpa penggunaan pengaman dalam
berhubungan seksual, perilaku seks pada usia dini dan berganti-ganti pasangan.
5.6. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Informan dalam Memeriksakan Diri
Ke Pelayanan Kesehatan Khusus IMS dan HIVAIDS di Kota Medan
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada 4 orang informan tentang pengetahuan dan perilaku informan dalam memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan
khusus IMS dan HIVAIDS didapat bahwa seluruh informan sudah mengetahui tentang adanya pelayanan kesehatan khusus IMS dan HIVAIDS gratis yang ada di Kota Medan
seperti yang diungkapkan salah satu informan sebagai berikut : “Pernah denger sih cinnn, temen-temen banyak yang kasih info. Pernah
dikasih tau namanya Klinik Veteran, katanya disitu gratis ya kan cinnn…” ES, 29 tahun
3 orang informan mengetahui adanya pelayanan kesehatan khusus IMS dan HIVAIDS gratis namun mereeka belum berani memeriksakan diri seperti yang
diungkapkan informan sebagai berikut :
“…cuman masih belum berani aja meriksain diri karena takut cinnn. Belum siap aja, ngeri bayanginnya.” SA, 32 tahun
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sementara itu 1 orang informan lagi yang mengatakan bahwa mengetahui tentang adanya pelayanan kesehatan khusus IMS dan HIVAIDS serta sudah pernah melakukan
pemeriksaan ke pelayanan kesehatan tersebut seperti yang diungkapkan sebagai berikut :
“Abang pernah sekali periksa kesana, ke klinik veteran, alhamdulillah dek abang masih bersih dan gak kenapa-kenapa karena abang selalu pakek
pengaman. Cuman kemarin pas periksa butuh mental yang gedek juga buat kesana, karena takut kenapa-kenapa.” AP, 25 tahun
Tindakan dipandang sebagai tingkah laku yang dibentuk oleh pelaku sebagai ganti respon yang didapat dari dalam dirinya. Tindakan manusia menghasilkan karakter yang
berbeda sebagai hasil dari bentukan proses interaksi dalam dirinya sendiri itu. Untuk bertindak seseorang individu harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dia inginkan.
Dia harus berusaha menentukan tujuannya, menggambarkan arah tingkah lakunya, memperkirakan situasinya, mencatat dan menginterpretasikan tindakan orang lain,
mengecek dirinya sendiri dan menggambarkan apa yang dilakukan dengan faktor-faktor lain. Hal inilah yang seringkali memacu dirinya sendiri pada saat menghadapi situasi
yang melemahkannya. Dalam pandangan ini, Mead ingin menyimpulkan bahwa manusia dipandang sebagai organisme aktif yang memiliki hak-hak terhadap obyek yang ia
modifikasikan. Soeprapto, 2001 : 162 Menurut Buckly, dalam memulai sesuatu individu didorong untuk bertindak
menurut suatu cara tertentu untuk memenuhi suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan. Tindakan menghasilkan akibat-akibat tertentu pada lingkungan dan pada
hubungan individu atau kelompok dengan lingkungan. Akibat-akibat ini ditangkap dan dinilai menurut relevansinya dengan kebutuhan atau tujuan individu atau kelompok.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kalau tindakan berhasil memenuhi kebutuhan atau mencapai suatu tujuan keberhasilan ini, berfungsi sebagai umpan balik yang positif yang memperkuat tindakan
itu akan tetapi kalau konsekuensi suatu tindakan menyimpang dari keadaan yang diinginkan, maka informasi umpan balik negatif, yang berhubungan dengan
penyimpangan ini akan merangsang tindakan perbaikan. Johnson, 1986 : 243 Seperti yang kita ketahui salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi
permasalahan IMS dan HIVAIDS di kalangan GWL Gay, Waria, dan Lelaki Seks Lelaki adalah dengan meningkatkan ketersediaan layanan pemeriksaan, perawatan,
dukungan dan pengobatan HIV dan AIDS bagi kalangan GWL Gay, Waria, dan Lelaki Seks Lelaki.
Test HIV bagi kelompok beresiko tinggi tertular HIV dan AIDS melalui Program Voluntary Counseling and Testing VCT merupakan suatu bentuk tindakan yang
dilakukan oleh seseorang dalam rangka untuk mengetahui status kesehatan dalam hal ini mengenai status HIV dan AIDS. Cepatnya tingkat penularan virus HIV dikalangan
masyarakat umum tidak lepas dari berbagai kegiatan atau tindakan yang mengarah kepada berisiko tinggi untuk terjangkit HIV dan AIDS yaitu hubungan seksual yang tidak
aman, trasfusi darah serta penggunaan narkoba suntik. Dalam pelaksanaan tindakan Voluntary Counseling and Testing VCT ternyata
tidak semua pihak yang berisiko tinggi terhadap HIV dan AIDS mau melakukan tindakan tersebut. Kondisi ini diketahui dari informan yang telah diwawancara sudah mengetahui
dan mendapatkan pengetahuan serta pencegahan tentang HIV dan AIDS melalui teman- teman sekomunitas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Namun dengan adanya stigma dan diskriminasi memperkecil akses GWL Gay, Waria, dan Lelaki Seks Lelaki terhadap informasi dan berbagai layanan yang dibutuhkan
terkait penanggulangan HIV dan AIDS. Hal inilah yang mengakibatkan komunitas ini sering enggan bahkan tidak mau mengakses dan memanfaat informasi serta pelayanan
kesehatan yang ada.
5.7. Gambaran Perilaku Informan dalam Melakukan Konseling Ke Pelayanan